4

20 1 0
                                    

Bolehkan aku sedikit meminta waktumu? Untuk sekedar menikmati aromamu saja.

***

Lingkar hitam terlihat jelas dibawah mataku, ah memang aku baru saja tidur tepat dijam 3 pagi.
Kusapukan foundation di mukaku untuk menyamarkan lingkar hitam, namun tetap saja masih sedikit terlihat. Percuma, mau seberapapun aku berusaha menutupinya tetap saja terlihat. Kuraih outer berwarna maroon yang akan kupadukan dengan jeans hitam sebagi outfitku hari ini. 

"suntuk amat tuh muka, uang bulanan belum cair ya?" tanya santi ketika udah ada di depan kosku.

Oh iya aku perkenalkan temanku satu ini, namanya santi indah. Dia itu temen dari semester satu dan sekelas juga, dia juga sering jemput aku buat ke kampus. Maklum aku salah satu cewek yang tidak bisa naik motor. Kuno sih emang.
Kembali lagi ke santi, santi itu anaknya baik banget, suka masak, suka kuliner dan dia jomblo kek aku.

"tahu aja kamu ini" jawabku sambil naik ke motornya

"tuh mata kenapa hitam gitu, begadang lagi, alasan nugas, atau marathon nonton darkor?" serbu santi. Maklum berteman sama santi itu berasa punya ibu ke dua di kampus. Perhatiannya ituloh yang kadang bikin jengkel.

"sumpah ya aku baru tidur jam 3 pagi,  masih mending kalau kerjain tugas atau ngebucin oppa korea, lah ini cuma gara-gara si jerapah darat telpon" uringku menceritakan.

"kenapa lagi tuh anak, putus atau suruh kamu edit tugasnya?"

"dia cerita kalau habis kencan, sumpah ya kalau nanti ketemu mau aku bunuh tuh orang"

"udah sabar aja"

Tak perlu lama, beberapa menit sudah sampai di kampus,.
Bosan itulah yang bisa ku rasakan saat ini, dosen di depan menjelaska  dengan segala materi, namun tak ada yang di otakku sama sekali.
Aku memutuskan untuk mencari ponsel untuk mendengarkan musik pakai headset agar tidak bosan.

***

"sa, tumben arsen gak kelihatan biasanya bareng terus sama kamu" tanya rio temen satu angkatan denganku.

"ketiduran kayaknya"

"oh yaudah deh nanti aku chat aja dia" kata rio meninggalkanku.

Memang sudah rahasia umum kalau aku sama ray pasti berdua, sampai banyak yang bilang kalau ada aku pasti ada ray dan sebaliknya. Ngomong-ngomong seharian ini aku tidak melihat hidung ray, ngak biasanya anak itu ngak ada kabar.

Jerapah saturnus

P
P
Kenapa ngak kuliah? Ketiduran? Males? Ikan cupangmu melahirkan lagi? Atau kucing tetanggamu melahirkan? Nabrak semut?

Ciee kangen ya
Kan aku emang ngangenin.

Dih najis 🤢😑

Percuma juga tanya kabar ke ray, pasti jawabannya ngak bikin puas tapi bikin emosi.

Setelah Seharian bertemu dengan bangku sekarang aku sudah merasakan nyamanya kasur indekost ku. Nikmat mana lagi yang akan ku dustakan kalau seperti ini. Tidur dijam-jam sore menang nikmat namun akan jadi neraka kalau perusuh sudah datang seperti sekarang.

"kenapa?" sebalku, bagaimana tidak, aku baru saja memejamkan mata 10 menit, gedoran pintu udah terdengar sampai merkurius.

"aku baru putus" tuh kan, ngak faedah banget masalahnya.

"sekarang gara-gara apa putusnya?" tanyaku mencoba bersabar.

"karna aku mau cari pacar lagi, udah ngak sayang lagi sama dia. Dia tuh manja banget. Masa iya setiap.hari aku harus laporan sama dia, ngapain aja, sedang dimana, semalam tidur jam berapa, trus kalau pagai aku harus beri ucapan selamat pagi sama dia, kan aku bosen" cerocosnya tanpa menghirup oksigen.

"trus apa lagi?"

"pacaran sama dia itu berasa aku punya ibu baru, eh dikira aku anaknya paling" gerutu ray.

"udah curhatnya?" tanyaku dengan emosi yang sudah mau meledak

"sudah dong" cengirnya tanpa dosa.

"sekarang kamu pulang aku mau tidur, sudah cukup kemarin aku tidur jam 3, sekarang kamu bikin aku ngak tidur siang, hanya mendengarkan cerita ngak faedahmu ini" kesalku mendorong tubuh ray dari atas kasurku.

"kita kan partner jadi harus saling membatu , partner curhat, partner ghibah, partner debat, partner makan, partner segalanya, partner hidupnya nanti aja kalau aku udah tobat" katanya tanpa rasa bersalahpun.

"no, aku ngak mau punya partner hidup kek kamu. Aku mau buat kisah hidup dengan orang lain" tolakku. Sudah tidak bisa dibayangkan hidup dengan dia didunia ini sampai maut memisahkan. Hidup 2 tahun terakhir ini aja sudah membuat hariku penuh kejutan.

"halah kisah hidupmu pastinya kayak buku baru punya anak SD, kosong semua"

"Arsen raymond, kamu masih mau menghirup udara kan? Kalau masih mau silahkan pulang pintunya masih ada, atau mau aku lempar lewat jendela?" tawaran terakhir untuknya.

" oke oke, aku pulang, tadi aku bawai coklat, roti sama camilan aku taruh di laci. Buat kamu makan nanti malam kalau lapar. Nanti malam aku ngak bisa ngajak kamu makan malam, dan ngak bisa ke sini buat temani kamu nonton drakor.  Hati-hati di kos, kalau ada apa-apa jangan sungkan buat telpon aku" ucapnya disertai senyum manis.
Ah dia paling tahu cara mengalihkan emosiku. Kalau sudah begini cewe mana yang ngak melting dengan sikapnya yang seperti itu? Untung teman, kalau bukan mungkin aku udah jatuh cinta.

"kamu mau kemana?"

"mau latihan volly, aku pulang" pamitnya dengan mengusap lembut puncak kepalaku.

"hati-hati" cicitku menyembunyikan seburat merah dipipi.
Melihat beberapa makanan dan sedikit perhatian dia, mampu menarik sudut bibirku membentuk senyuman, dang menghangatkan sedikit hatiku.

***

Superindui CupientesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang