2

33 1 0
                                    

Ini bukan mimpiku, bukan keinginanku dan bukan hal yang selalu aku doakan.
Menyandang pakaian hitam putih serta papan bertuliskan namaku bukanlah hal selalu aku doakan.
Ini semua adalah kesengajaan yang sudah ditakdirkan untukku.

Nama : Anisa nur laili
Ttl : lihat di ktp
Alamat : masih dibumi

Kumasukkan lagi kedalam tas berwarna hitam yang sudah menjadi persyaratan ospek. Ini awal dari sebuah petualangan yang akan membosankan untukku. Ah mana aku ini orangnya introvert, bagaimana mungkin aku bisa bertahan di tanah orang.

Menjadi mahasiswa baru ternyata tidak seperti yang dibayangkan, tidak seperti di FTV yang selau tayang di jam 9 pagi. Juga tidak seperti sinema series yang episodenya selalu melebihi 1000.

Hari ini adalah hari terakhir aku ospek fakultas, karna ospek universitas sudah selesai seminggu yang lalu. Ngak ada yang istimewa dari ospek, sampai sekarang aku belum dapat teman sama sekali.

Setelah acara penutupan ospek aku segera pulang ke kos untuk istirahat karna sudah sangat lelah ragaku.

***

Senin telah tiba, memaksaku untuk bangun pagi dan bergegas ke kampus, Karna jarak kosku dengan kampus lumayan jauh dan mengharuskanku berangkat lebih pagi, karna aku jalan kaki.

Masuk keruang kelas mataku disuguhi dengan wajah-wajah yang tak aku kenali satupun.
Menyebalkan bukan.

Memilih tempat duduk di barisan ke dua dari depan dan dipojok. Karna aku begitu malas ditempat keramaian.

"hai, namaku santi, kamu siapa?" tanya seseorang yang baru saja duduk disampingku. Aku hanya memandanginya, cantik batinku.

"maaf, namaku anisa, senang berkenalan denganmu" jawabku dengan meraih uluran tangannya.

Dia tersenyum simpul sedang aku kembali menatap jendela luar, lalu fokus dengan ponselnya kembali. Tak lama dosen datang, perkenalan, memberi materi dan terakhir memberikan tugas.

"pertemuan hari ini kita akhiri, untuk tugasnya adalah berupa tugas kelompok terdiri dari 2 orang, untuk kelompoknya sudah saya kirim ke komting. Dan komting segera menginfokan kepada teman-temanya"

"kalau begitu saya permisi, tetap semangat belajar" ucap dosen setengah sepuh.

Ting

Ponsslku berbunyi menandakan ada pesan masuk. Ternyata pembagian kelompok sudah di share dalam grup kelas.

Namaku terpapang nyata dalam kelompok 4 satu kelompok dengan Arsenio Raymond, nah masalahnya aku ngak tahu siapa arsen itu, tahuku cuma senyawa kimia.

"kamu anisa kan, ayo ke perpus, kita cari bahan untuk paper" ucap cowok bertubuh kurus tinggi.

Aku masih diam, pikiranku belum berjalan lancar.

"ayo sekarang" dia menarik tanganku keluar kelas.

"kita ke perpus pusat aja ya, kamu kesini naik apa?"

"jalan kaki" singkat ku. Aku ngak tahu mau bicara apa, dia masih terlalu asing untukku. Aku bahkan belum siap mendapat teman baru.

"yaudah bareng aku aja"

Akhirnya kami pun sampai di perpus dan mencari literatur materi paper kami.

"aih kenapa ini tinggi banget" gerutuku berjinjit mengambil buku yang ada di deretan rak paling atas.

"makanya tubuh itu ke atas bukan kesamping" ucap arsen dibelakangku.

"nih bukunya"

Aku mengambil buku dari tangan arsen, jantungku masih terpacu sangat cepat.

"mukamu merah, jadi gemes lihatnya"

"hah"

***

Terima kasih sudah membaca ceritaku

Jangan lupa tinggalkan komentar dan vote ya.

Follow juga anisanl07_

Superindui CupientesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang