Embun di Ujung Perjalanan

15 4 0
                                    

Saat berjalan menuju kantor, Mawar menatap sepetak rumput yang dipenuhi embun pagi. Langkahnya terhenti, pandangannya tertuju pada bulir-bulir air yang menggantung di ujung helai-helai rumput. Dia terdiam lama, seolah terjebak dalam perasaannya sendiri, hingga tiba-tiba hatinya berbisik keras, Lepaskan saja. Matanya mulai berkaca-kaca, namun ada sesuatu yang membuatnya menahan langkahnya untuk melangkah lebih jauh.

Sabar, pikirnya, Masih ada hal yang belum terselesaikan.

Entah apa yang mengusik batinnya, yang jelas, Mawar memendam segala yang ia rasakan dalam-dalam. Ia menoleh lagi ke rumput yang basah oleh embun. "Kasihan, pasti ia kedinginan," gumamnya pelan. Setiap pagi, rumput itu terbungkus dingin embun tanpa bisa mengeluh. Seandainya rumput itu bisa berbicara, mungkin ia akan berteriak karena menggigil.

Namun, dari rumput itu, Mawar menemukan pelajaran. Seakan-akan alam mengajarinya bahwa tak semua rasa harus diungkapkan. Ada hal-hal yang cukup disimpan dalam hati, antara dirinya dan Tuhan saja. Perlahan, Mawar menarik napas dalam-dalam, merasakan beban yang mulai terangkat dari dadanya. Dia tersenyum tipis, matanya bersinar lembut.

"Tumbuhan itu begitu tabah. Mungkin aku harus belajar darinya," bisiknya lirih, dengan rasa hormat pada ketabahan alam.

Mungkin, ini menjadi akhir dari bab yang sedang Mawar tulis. Bab yang menyimpan kisahnya tentang cinta, tentang hijrahnya, dan segala pergulatan yang pernah ia jalani. Mungkin juga, suatu saat nanti, Mawar akan kembali menulis, mencoba membuka diri, dan menuangkan kalimat-kalimat baru tentang perjalanan hidupnya yang masih terus berlanjut.

Termasuk kisahnya dengan pria yang begitu ia cintai.

Dan sebelum menutup kisah ini, Mawar tak lupa mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua yang telah mengikuti perjalanannya hingga saat ini. Sampai jumpa di cerita lain. Semoga kalian selalu berada dalam lindungan-Nya.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

TAMAT.

MAWAR [TAMAT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang