[Dua tembakan 2/2]
Sedikit 18+
Gak ada adegan yang nganu sih ._. Cuma authan rasa kata-katanya terlalu vulgar T^TMinJoong
.
.
.
.'Tuhan, tolong lindungi Hongjoong.'
Mingi berlari tak tentu arah. Ia panik.
"Oke Mingi, tenang," ia berucap pada dirinya sendiri. Mingi menghela napasnya dan berusaha berpikir dengan tenang.
Mingi kembali melangkah, kali ini ia menggunakan instingnya. Mingi berlari menuju daerah yang cukup kumuh dan memasuki sebuah gang sempit.
"Ini,, rasanya tidak asing." Mingi semakin mempercepat larinya. Gang sempit itu tembus menuju sebuah rumah yang sudah sangat reot.
Emosi Mingi langsung memuncak.
Disana, di halaman rumah itu ia melihat Hongjoong yang terbaring di tanah, menangis kencang, tubuhnya bergetar ketakutan. Sambil terus memohon agar dilepaskan.
Tubuhnya setengah telanjang. Satu orang menahan pergerakan tangannya sedangkan yang lain sedang berusaha membuka celana Hongjoong.
"Bajingan!" Mingi tanpa ragu berlari menuju rumah itu. Ia menarik lelaki bejat itu dari atas tubuh Hongjoong dan melemparnya keluar halaman. Ia juga menendang orang yang memegangi tangan Hongjoong sampai tersungkur jauh.
Mingi segera mengangkat Hongjoong sampai berdiri dan mendekapnya erat. Hongjoong menangis sejadinya di dada Mingi. Ia meremat baju depan seragam Mingi dengan kuat.
Mingi melepas jaketnya dan memakaikannya pada Hongjoong, menutupi tubuh atas Hongjoong yang terekspos, setelahnya Mingi kembali mendekap tubuh Hongjoong yang bergetar.
"Apa-apaan!! Dia siapa hah?!" teriak orang yang tadi Mingi lempar, ia menghampiri pria paruh baya yang sejak tadi hanya berdiri menyaksikan dan memukulnya sampai pria paruh baya itu tersungkur.
Orang itu sekarang menatap Mingi sengit. "Heh brengsek! Bocah itu sudah aku beli. Kurang ajar, kembalikan dia padaku!!"
Hongjoong menggeleng ribut di pelukan mingi. "Ti-tidak mau hiks Mingi,, tolong aku hiks ta-takut," lirihnya, membuat Mingi semakin mengeratkan pelukannya.
Orang itu merogoh saku jaketnya, ia juga mengambil kertas dari kantung baju pria paruh baya yang masih terduduk di tanah, kemudian ia menunjukan sebuah kertas dan cek bernilai puluhan juta itu pada Mingi. "Kau lihat. Ayahnya sudah menjual bocah itu padaku. Dia milikku, kau—"
"Aku akan membayar lebih," potong Mingi.
Orang itu tergelak, ia mengembalikan cek itu pada ayah Hongjoong dengan melemparnya dan menatap Mingi dengan tatapan mengejek. "Bocah SMA sepertimu memangnya punya uang berapa sialan! Mumpung aku masih berbaik hati, berikan bocah itu sekarang sebelum aku hajar!!"
Mingi melepas kacamatanya dan melemparnya asal. Ia mengambil sesuatu dari dompetnya dan melempar kartu namanya pada orang itu.
Orang itu langsung tergagap. "Ka-kau Song Mingi. Pemilik SongEnterprise. Ti-tidak mungkin."
Hongjoong juga tampak terkejut dan tidak percaya, ia melepas pelukannya dan sedikit berjalan menjauhi Mingi dengan tubuh yang masih gemetar.
Mingi menorehkan beberapa angka pada kertas cek dan menyerahkannya pada orang itu. "Aku bayar dengan jumlah segitu. Berikan surat itu."
"Sa-satu milyar." Orang itu semakin tergagap melihat jumlah nol yang sangat banyak. Tanpa ragu ia menyerahkan kertas perjanjian itu pada Mingi yang langsung di sobek menjadi potongan-potongan kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST MINJOONG !
FanfictionCuma sekumpulan Oneshoot, twoshoot dan shortfic(?) dengan main Cast MinJoong! Cuma hasil kegabutan authan aja sih,, Nyari cerita Minjoong susah banget ya gusti (╯°□°)╯( ┻━┻ Pengen liat Mingi GAK DI NISTAIN ??! BACA INI :v Wakakaka :3 gak janji sih :...