PLAYER - Na Jaemin [COMPLETED]

12 • Cobaan

Budayakan vote sebelum membaca
Karena vote kalian berharga
Makasi ya
❤

Selamat membaca

Salvina POV

Hari ini Jaemin ngajak gue ke taman lagi sepulang sekolah. Kencan kali ini ... bisa jadi kencan terakhir kita. Yah, walaupun kita gak mengharapkan hal itu.

"Jadi, kamu dikeluarin dari NCT Dream?" tanya gue ke Jaemin.

"Iya," jawab Jaemin dengan wajah sendu.

"Siapa yang ngeluarin?"

"Mark, ketua geng-nya."

"O-oh, geng nya tertata dengan sistematis, ya," ucap gue sambil menggaruk tengkuk gue yang gak terasa gatal.

"Iya. Geng NCT ini udah ada dari zaman-nya Jaehyun waktu dia SMA. Nama geng dia NCT 127, sedangkan nama geng kita NCT Dream."

"Kenapa kamu bisa dikeluarin?"

"Karena aku udah nyakitin kamu. Karena aku udah selingkuh sama Jennie."

"Loh, 'kan aku yang disakitin. Apa hubungannya sama Dreamies?"

"Haechan suka sama kamu. Dan anak-anak geng juga pada benci sama Jennie," jelas Jaemin.

"Huh.." gue cuma bisa menghela nafas, "maafin aku ya, Jaem. Gara-gara aku, kamu jadi-"

"Nggak, jangan minta maaf. Ini memang salahku, kok. Aku udah ngelakuin banyak hal gak baik. Jadi, aku anggap semua ini karma buat aku."

"Jangan bilang gitu," jawab gue sambil menggenggam tangan Jaemin.

~We go up
We go up up up up go up~

Suasana diantara kita lagi canggung banget, dan untung aja ponselnya Jaemin berdering.

"Gak diangkat, Jaem?" tanya gue saat Jaemin menatap ponselnya.

"Ini papa, Sal," jawab Jaemin.

"Ya udah, angkat aja."

"Kalau aku angkat, papa pasti bakal nyuruh aku pulang dan jelasin tentang foto di club itu."

"Bagus, dong? Jadi, gak ada salah paham diantara kalian."

"Nggak. Bukan gitu cara main di keluargaku, Sal."

"Maksudnya?"

"Aku pasti disuruh nikah sama Jennie. Aku tau itu!"

"Tapi, kita 'kan belum tau, Jennie beneran hamil atau nggak."

"Papa gak bakal peduli tentang itu. Apalagi, ada Jaehyun yang siap manas-manasin papa."

"..."

"Aku bener-bener gak mau kehilangan kamu, Sal," Jaemin mendekatkan tubuhnya dan mulai memeluk gue.

~We go up
We go up up up up go up~

Ponsel Jaemin kembali berdering, dan nama 'papa Jung' kembali tertera di layarnya.

"Angkat aja, Jaem," ucap gue dengan senyum simpul.

Jaemin terlihat menghela nafas, lalu mengangkat teleponnya.

"Halo, pa?"

"..."

"Iya."

"..."

"Iya, hari ini aku pulang."

"..."

"Iya," ucap Jaemin sebelum menutup teleponnya.