SD 7

1.2K 72 1
                                    


Pagi ini sepasang kekasih masih terlelap dalam tidurnya. Rose mulai mengerjapkan matanya dan fokusnya langsung pada dada bidang, kesadarannya mulai kembali memori memori kejadian semalam terus berputar. Rose malu jika mengingatnya, tanpa sengaja dia bergerak dan menyenggol sesuatu yang mengeras dibawah sana. Opss, dia mendengar desisan dari atasnya.

Rose menengadah kepalanya dan pandangannya langsung mengunci mata chanyeol yang ternyata sudah bangun. Matanya menatapkuvpenuh gairah. Oh tidak, apa dia akan menyerangku lagi? Aku bahkan merasakan punya dia semakin keras menyentuh bagian intimku.

Dia mulai memajukan wajahnya dan kembali menciumku, aku merasakan bahagia karena perlakuan chanyeol padaku. "Morning kiss" Ucapnya di sela-sela kecupan nya.

Aku segera mendorong dadanya dan sedikit menjauhkan diri dengan menarik selimut untuk menutupi bagian dadaku.
"Aku mau mandi" Ucapku lirih saat tangan chanyeol berusaha menahanku.

"Sebentar, aku masih ingin memelukmu" Dia berusaha menarikku kembali untuk telentang.

Aku yang masih lemas karena kegiatan kami semalam hanya pasrah saja dan aku kembali berada di kungkungan badannya yang kekar. "Aku ingin lagi" Bisiknya dia atasku.

"Nggak sayang, kamu harus masuk kantor sudah jam 7" Tukasku menahan bibirnya yang bertengger di tengkukku.

"Cepat, kita bisa lakukan ini cepat" Balasnya tidak mau kalah.

"Chan.. " Aku ingin menolaknya tapi dia sudah menempelkan bibirnya pada bibirku. Aku pasrah saja dengan perlakuannya, lagian ini sangat nikmat chanyeol sangat tau membuat ku pasrah di bawah kungkungan dia.

****
Saat ini aku berada di kantin kampus bersama 3 temanku. Yah, sudah 2 hari dia tidak bertemu dengan chanyeol. Setelah dia meninggalkan ku di apartemen karena ke kantor, malamnya aku menunggu dia pulang tapi saat aku menelponnya dia bahkan tak menjawabnya. Sampai keesokan harinya chanyeol tak kunjung mengabariku.

Ting..
Aku segera membuka pesan, siapa tau chanyeol mengabariku, tapi aku seketika membelalak mataku membaca isi pesan itu. Oma jatuh di kamar mandi, dan sekarang sedang dibawa kerumah sakit.

"Gays sorry aku pulang dulu Oma masuk rumah sakit jadi aku harus kesana" Ucapku dengan nada khawatir

"Oh Tuhan, semoga oma cepat sembuh " Balas lisa.

"Apa mau aku antar? Kamu kan tadi tidak bawa mobil ros" Tawar jennie. Iya aku baru ingat aku tadi tidak membawa mobil aku pun mengangguk menerima ajakan jennie.

Aku segera lari menuju ruangan tempat oma di rawat, tadi jennie setelah mengantarkanku langsung pergi karena harus pergi menjemput ponakannya di bandara.

Saat berbelok di lorong, aku melihat papa dan mama duduk di kursi tunggu depan ruang oma di rawat. "Ma.. Pa" Mereka mengalihkan pandangannya padaku.

"Sayang" Panggil mama dan aku langsung membalas pelukannya.

"Gimana oma? Tidak apa-apa kan? " Tanya ku khawatir.

"Gak papa sayang, untung tadi mama dirumah oma jadi langsung bawa kesini"

Aku lega oma tidak apa apa, sebenarnya oma tak mempunyai riwayat sakit apapun. Syukurlah oma masih diberikan kesehatan.

"Rose, sudah beberapa hari kamu tidak pulang. Kamu tidur tidur dimana?" Aku mengalihkan perhatian pada papa, dari nada suaranya terdengar serius. Aku tidak mungkin menjawab yang sebenarnya.

"Aku di apartemen kok pah, tapi akhir akhir ini aku menginap di tempat lisa karena dia ingin ditemani" Semoga tak terdengar gugup.

Papa seperti tidak percaya padaku, saat akan bicara lagi dipotong oleh suara mama, "udah dong pa, lagian rose kan udah besar asal jangan melakukan hal yang tidak benar"

Sugar Daddy [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang