Di pertemuan pertama mereka, chanyeol jelas melihat rose yang menatap nya tanpa kedip, ia membiarkannya. Di pertemuan selanjutnya, chanyeol tau jika gadis itu tertarik padanya, dan ia harus menahannya. Meski memiliki wajak bak barbie dan tubuhnya yang indah, rose adalah gadis yang lugu.
chanyeol terkejut Tiba-tiba gadis itu memeluknya, "terimakasih daddy"
Chanyeol membalas pelukan rose. Namun tak lama gadis itu langsung menjauhkan diri dengan ekspresi terkejut.
Chanyeol merasa terhibur melihat ekspresi rose. Dia menelusuri wajah gadis itu, dari mata, hidung, hingga bibir yang bagi siapa saja akan tergoda mencicipi bibir ranum itu.
Jarak mereka sangat dekat, bahkan rose masih bisa merasakan hembusan napasnya yang menerpa wajah nya.
Chanyeol tersadar. Tidak, chanyeol tidak boleh menyentuh gadis itu. Ketika chanyeol hendak melepaskan pelukan rose, tanpa di duga rose mendaratkan bibir ranumnya yang manis di bibir chanyeol. Manis, itulah yang chanyeol rasakan dari bibir itu. Chanyeol hanya diam saja menunggu apa yang akan gadis itu lakukan.
Rose mulai tersadar dari apa yang terjadi padanya. Dia bersiap melarikan diri, tapi belum sempat lari ia merasakan ada tangan yang menariknya.
Rose pov~
Aku kembali duduk di samping chanyeol, takut-takut aku melirik nya dari ujung mataku. Wajah chanyeol datar, tapi matanya berkilat bahaya Membuat ku merinding.
Aku ingin bangun, dan pergi dari ruangan ini. Tapi tubuhku terasa kaku. Tak sanggup bergerak.
Perlahan aku merasakan tangan kirinya menyentuh pipi kanan ku, merangkumnya lembut. Lalu menolehkan wajahku hingga kini menatap nya.
Wajahnya menunduk mendekat, semakin mendekat hingga aku bisa merasakan hembusan napasnya yang hangat di wajahku. Membuat ku semakin meremas jemari tangan di pangkuanku dengan gelisah.
Lalu aku merasakannya, sesuatu yang kenyal dan basah menyelimuti bibirku.
Ciuman pertamaku.
Sensasi memabukkan. Aku ingin lebih. Namun kehangatan itu hilang secepat datangnya.
Perlahan membuka mataku. Melihat wajah chanyeol yang masih menaungi wajahku. Dekat, sangat dekat. Ujung hidungnya hampir menyentuh hidungku. Deru napas kami menyatu.
Aku merasakan tanganku perlahan naik, menyentuh rahangnya dengan sayang. Yah.. Perasaan sayang itu terasa membuncah di dadaku. Untuknya.
Chanyeol mengerang lirih, lalu sedetik kemudian aku merasakannya lagi. Pangutanny yang lembut menyelimuti bibir bawah ku, di iringi dengan pangutanny yang lain di bibir atasku. Membuatku terengah. Chanyeol melepas sejenak pangutannya pada bibirku, menelengkan kepalanya kesatu sisi dan memperdalam ciumannya. Ia mengulum bibirku, kali ini lebih berani, melumat bibirku dengan bibirnya, mendesakkan lidahnya pada celah bibirku yang terbuka.
Entah sejak kapan, aku bukan lagi pihak yang hanya menerima. Aku cepat belajar rupanya, aku membalas setiap pangutannya dan kuluman bibirnya dengan semangat. Ikut membelitkan lidahku dengan lidahnya.
Aku pasrah saja saat ia merebahkan tubuhku di sofa dengan tubuhnya yang menaungi di atasku. Satu lengannya menumpu di sisi kepalaku. Menahan tubuhnya agar tidak menindihku. Tangan yang lain bertengger di lekuk pinggangku sementara bibirnya melumat semakin dalam di bibirku.
"Chan... " Aku mendesahkan namanya gamang saat tautan bibir kami terlepas.
Chanyeol mengangkat kepalanya, menatapku dengan sepasang mata yang berkabut. Sedetik kemudian aku mendengar chanyeol mengumpat lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy [HIATUS]
ChickLitSebelum baca follow dulu ya 😉 ~~Rose dan chanyeol memiliki hubungan yang rumit, ketika cinta dan obsesi menjadi samar~~ Cuss langsung baca aja ya gays.. jangan lupa vote biar semangat nulisnya 👆👆👆