SD 3

1.1K 78 1
                                    

Sepulang kuliah, aku bersiap-siap untuk bertemu dengan chanyeol. Dia tadi mengirim pesan akan menjemputku saat pulang kuliah nanti.

Kata dia, aku akan dikenalkan dengan anaknya.

Tring..
Aku mengambil ponsel dan langsung membuka pesan.
Chanyeol: 'Turunlah'

Aku bergegas setelah sudah tidak ada yang tertinggal.
Setelah sampai di depan lobi, aku melihat mobil yang kemarin mengantarkanku pulang. Ah, itu pasti park chanyeol.

Akupun menghampirinya dan langsung masuk. Melihat dia, yang masih mengenakan pakaian kantornya. Sangat gagah sekali melihat dia menggelung lengan kemejanya dan terlihat tato di lengan kanannya. Ku rasa dia bohong punya anak, karena saat melihatnya dia belum pantas menjadi orang tua. Hihihi

"Sudah puas menatapku? " Aku tersadar dari haluku. Aku langsung menatap matanya, ternyata dia juga memperhatikanku dari tadi. Oh no, aku ketahuan.

"Su--sudah" Ahh kenapa suaraku menjadi gagu seperti ini.

Aku mendengar dia terkekeh pelan. Dia sudah menjalankan mobilnya.

Aku terus menatap kedepan, aku tidak berani menatap wajahnya. Aku takut dan gugup saat tadi sudah ketahuan aku sedang mengaguminya.

"Aku harap, nanti kau tidak membuat ulah dengan anakku. Karena dia sangat sensitif" Kata chanyeol saat keheningan terjadi.

Aku mengerutkan keningku.

"Memang berapa umur anakmu?" Kenapa dia sensitif. Memang aku akan melakukan apa padanya?

"Remaja.umurnya 13 tahun" Jawabnya.

Aku terkejut, "kau punya anak remaja? Aku kira dia masih umur anak-anak. Ah ini sangat sulit, pasti dia akan memusuhiku"

Dia menoleh sebentar setelah itu fokus lagi ke depan, "kau tenang saja, dia sangat baik cuma jika dengan orang asing dia pasti akan curiga. Tapi jika kau bisa mendekatinya aku yakin dia akan suka denganmu"

Bagaimana aku bisa mendekatinya. Aku bahkan tidak tau cara mendekati anak-anak. Mengingat aku anak tunggal.

Tak lama. Mobil chanyeol memasuki rumah mewah bak istana. Sangat megah sekali. Lebih besar dari rumahku.

"Cepat turun" Aku mengangguk dan bergegas turun mengikuti chanyeol yang ada di depanku.

Saat memasuki rumahnya yang megah aku melihat sekelilingnya. Interior rumahnya sungguh membuat siapapun nyaman dan betah tinggal di sini.

"Kau tunggulah di sini. Aku akan panggilkan Sean dulu" Aku mengangguk.

Sean? Ah mungkin anaknya.

Tak lama, aku melihat chanyeol turun dari tangga dengan seorang remaja laki-laki yang kuyakini Sean.

"Sean, kenalkan dia rose" Chanyeol memperkenalkanku pada Sean.

Aku tersenyum, "Hai Sean. Aku rose senang berkenalan denganmu" Ku lihat dia hanya diam dan menatapku dingin.

"Apa kau simpanan daddy yang lain? Aku tau kau pasti hanya ingin harta daddy kan? " Aku terkejut, mengapa dia bisa berpikir seperti itu.

Sugar Daddy [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang