6

76 45 13
                                    

“Setiap orang memiliki sisi yang tak ingin di ceritakan kepada orang yang kamu sayangi begitu juga saya ~Adley”

Flashback

Malam itu terjadi hujan badai dan suara gemuruh di langit yang hitam itu, seorang anak kecil yang sedang di dalam mobil bersama 2 orang di dalamnya yaitu bibi dan seorang pria yang tidak di kenal, ketika Adley dan bibinya keluar dari swalayan yang sangat jauh dari villa keluarganya.

Saat ini adley sedang berlibur bersama keluarga besarnya termasuk bibi atau saudari ayahnya itu serta nenek dan kakeknya, malam itu tiba-tiba adley sangat ingin makan es cream namun di villa sudah habis di makan oleh Ably tanpa meninggalkan Adley sedikit pun dan jadilah kegaduhan di villa itu antara Alby dan Adley, Adley yang tidak bisa membalas rasa sesalnya ke Ably membuat dia menangis sejadi-jadinya, bibi adley merasa iba dan menawarkan diri untuk menemani dia membeli es cream ke seberang kota. Karena villa itu cukup jauh dari minimarket hampir 30 menit perjalanan jadi dia menawarkan diri.

Selama perjalanan Sarah menghibur Adley dengan iming-iming membelikan banyak es cream dan tidak akan membelikan Ably. Tentu saja itu membuat senyum di wajah Adley menjadi bangkit, namun itu tidak bertahan lama karena ada seseorang yang mengikuti mereka dari luar villa sampai ke mini market. Ketika Sarah dan Adley selesai dengan urusannya membeli es Cream dan tak lupa coklat dengan keripik untuk cemilan selama di villa. Sarah mulai menyadari ada sesuatu yang aneh namun dia tidak ingin ambil pusing jika ada yang ingin melukainya dengan Adley dia tidak akan segan-segan menendang dengan tendangan mautnya.

“ley sayang”

Ley langsung melihat bibinya itu dengan susah payah karena adley masih umur 5 tahun waktu itu, cukup lama Adley melihat bibinya

“sayang jika ada sesuatu nanti yang terjadi kamu harus tetap hidup ya”

Sarah sengaja berbahasa indonesia agar sang penguntit tidak memahami perkataan itu. Sarah akhirnya sadar dan sudah melihat dari sudut matanya ada seorang pria yang sedang mengamati dia dan Adley.

Buru-buru Sarah menaiki Adley di bankuh belakang entah kenapa dia tak ingin membuat Adley merasa cemas dan takut jika Sarah ingin mengebut nantiknya.
Tanpa berpikir panjang Sarah melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi awal Adley agak panik namun dia sudah mulai sedikit tenang, karena pamannya Anggara adik dari ibunya sering kali mengajak Ably dan Adley jalan-jalan terkadang Adley selalu minta pamannya untuk ngebut. Dan situasi sekarang membuat senyum Adley kecil mengembang ini sangat keren di satu sisi Sarah mengucapkan semua doa agar dia selamat dari kejaran-kejar dengan mobil hitam sport di belakangnya. Tidak perlu nunggu lama mobil sport itu mendorong mobil sarah karena malam itu lagi hujan badai membuat mobil sarah cukup sulit di kendalikan karena jalanan yang licin dan itu membuat sarah membanting stirt ke kiri

Brrukkk... mobil itu terbentur di sebuah pohon dan sudah berasap, sedangkan Adley mulai menangis seorang dengan tubuh tingginya turun dari mobil sambil membawa kunci inggris yang langsung memecahkan kaca mobil Sarah dan membawah sarah ke dalam mobil sportnya, tak lupa juga membawa Adley ke mobilnya. Adley kecil masih menangis karena melihat bibinya yang terbaring lemah di sebelahnya dengan sedikit berani Adley bertanya ke orang berbaju hitam itu

“paman kamu siapa?

Hening yang di dapat Adley

“paman bibi  sarah kenapa ? dan kita kemana?ley takut”

“adik manis paman akan bawah bibi mu ke tempat yang bisa buat dia gak sakit lagi” dengan senyum sinis
“benarkah makasih paman”

ADLEY (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang