Maaf semua auto baru bisa up sekarang 😅😅
Sebagai gantinya auto akan up 2 chapter hari ini
Happy reading 🤓~masih banyak typo~
Setelah kejadian tersebut Adley di keluarkan dari sekolah, namun Adley tidak mengambil pusing masalah tersebut malahan dia merasa sangat bahagia karena dia bisa terlepas dari hal yang membuat dia semakin stres. Untuk satu tahun ini Adley sudah mintak izin ke orang tuanya untuk fokus ke pengobatannya terlebih dahulu, dan pada saat itu Adley menutup diri dengan orang luar termasuk Gafa dan Salsa. Ably setelah kejadian tersebut juga segera pindah ke luar negri.
~4 tahun kemudian~
“huuuuh.. selesai juga persiapannya”
“sayang sudah belum nanti kamu telat loh”
“iya bun udah siap kok” teriak Adley
Yah 4 tahun dari kejadian Adley yang di DO dan menjalani pengobatan dengan pamanya Anggara semua masih tetap sama bedanya sekarang Adley sudah mampu menerima keadaanya sekarang ini dan selama itu juga ada seseorang lain pada dirinya yaitu Arion seorang laki-laki yang suka melukis dan pendiam hal tersebut membuat Adley nyaman, karena jika Zoya dan Misya lagi batu hantam maka Arion lah jadi penengahnya. Hehehe mungkin memang aneh terdengar tapi mereka satu maka harus bisa saling akur satu sama lain, dan kabar baiknya Adley bisa mengontrol sisi lain pada dirinya sungguh menakjubkan. Namun Anggara masih belum bisa menemukan penyebab yang menimbulkan kelainan ini.
“ayah doain Adley ketemu teman yang bannyyyyaaakkk ya”
“hehehe aminnn”
“assalamualaikum ayah” sambil mencium punggung tangan ayahnya
“waalaikumsalam hati-hati ya”
“hmmm” dengan senyuman yang tidak pernah luntur
Hari ini adalah ospek bagi siswa baru di SMA Garuda sungguh ini adalah awal baru bagi Adley yang selama ini hanya homeschooling, senyumnya tidak pernah luntur dari wajah manisnya itu. Deretan kegiatan telah di lakukan oleh Adley dan begitu juga sekarang dia bertemu dengan namanya yunna dia memiliki tubuh yang pendek dan pipi yang chuby tentu saja itu membuat Adley sangat gemas, awal pertemuaan mereka terjadi 1 tahun lalu ketika adley lagi asik-asiknya memakan es cream nya menemukan Yunna yang lagi di buly tentu saja adley sangat geram akan itu dan membantu Yunna karena kejadian itu yunna mulai mengikuti ke mana perginya Adley dan menjadi sahabat baiknya. Sudah hampir 3 hari kegiatan ospek berlangsung di hari terakhir inspektur mereka menyuruh untuk menyiapkan suatu hadiah yang akan di berikan ke para OSIS sebagai bentuk kenang-kenangan begitu juga para OSIS juga akan memberikan hadiah bagi siswa baru. Hadiah akan di berikan berdasarkan pencabutan jika beruntung bisa dapat hadiah dari sang ketos.
Banyak yang bilang bahwa ketos orang yang sangat ganteng dan cerdas tapi tidak ada yang tau kebenarannya di kalangan siswa baru.
“duhh fan aku penasaran nih sama ketos kita”
Fan itu panggilan khusus seorang Yunna untuk Adley di ambil dari nama lengkap ADLEY REZFAN PUTRI dan di ambil fannya saja itu karena adley tidak ingin mengingat masa-masa kelamnya.
“aku sih B ajah_-“
“ihhsss fan, lo bisa jadi suka nanti sama tu ketos”
“amit-amit yunna gue suka dia” kata Adley ketus
Tidak jauh dari sana ada seorang cowok lagi senyam-senyum sendiri yang melihat lurus ke arah Adley
“akhirnya gue ketemu sama lo”
“yunna kita ke mall dulu yuk”
“ngapain ke sana lelah dedek tau” sambil mengibas-ngibaskan tangannya
“ishh lo ini jelas-jelas tadi di suruh mencari hadiah”
“ehh iya, jummm”
“yun lama-lama cepat tua gue sama lo”
“jangan dong tambah tua lo nantik dari gue”
“petak” satu pukulan tepat di wajah yunna
“ishh gue udah bilang kita ini seumuran tapi pas itu gue ke cepatan masuk"
“ye..ye terserah elo”
Setelah itu mereka tertawa dan melanjutkan tujuan awalnya ke mall terdekat
Keesok harinya semua siswa baru sudah berkumpul beserta osis yang sudah membina selama 3 hari kegiatan,
“oke apakah kalian sudah menyiapkan hadianya” kata MC
“sudah” teriak mereka serempak
“baiklah mari kita mulai acaranya, bagi kakak osis silakan tunjukan dirimu”
Setelah itu mulai terdengar teriakan histeris dari siswa baru, namun itu tidak mempan bagi Adley dia tidak tertarik dengan hal seperti ini baginya hanya ayah dan kakaknya saja yang tampan.
“fan... lihat tu kakak yang tinggi di sana dari tadi dia lihat ke lo”
“eh perasaan lo kali_-“
“ishh lo jadi orang dingin amat, tuh” sambil memutar wajah adley ke arah yang di tunjuk
“deg... Dafa” sangat pelan namun masih terdengar oleh yunna
“lo kenal fan”
“hmmm_-”
“iya atau tidak”
“lo kepo”
Adley tidak menyangka akan bertemu lagi dengan Dafa sahabat yang selama ini dia rindukan dan juga di samping Dafa ada Salsa yang lagi tampang juteknya, padahal dulu orangnya pecicilan tanpa sadar Adley tersenyum mengingat masa lalunya itu.
“oke silakan kalian kasih hadiah yang kalian bawa ke orang yang ingin kalian kasih”
“siap”
Dengan cepat mereka berlari ke arah orang yang di kasih hadiah, kebanyakan dari mereka memberikan ke Dafa dan Salsa. Sebenarnya Adley sangat ingin menyapa mereka tapi dia masih takut jika mereka akan menatap jijik ke dirinya karena apa yang telah dia perbuat dulu.
Keringat dingin sudah keluar dari tubuhnya Adley mulai merasakan kecemasan yang selama ini tidak pernah terjadi lagi
" Gue mohon jangan keluar sekarang" batin AdleySedangkan Yunna sudah perlari ke arah senior yang MC tadi, setelah di amati akhirnya Adley tau siapa dia
“Zaki”
“hahaha dunia ini benar sempit” sambil menertawakan takdirnya
Ya zaki adalah sahabat Ably dan juga berteman baik dengan Adley mereka sering tidur,nonton dan bermain bareng dulunya. Adley sendiri akan ikut kemanapun Ably dan Zaki pergi permain termasuk jika Ably ingin nginap dirumah Zaki maka dia akan ikut ke sana. Memikirkannya saja sudah membuat dia bahagia dan kangen dengan Ably sang kakak.
Namun rasa cemas ini masih belum kunjung hilang sehingga Adley memutuskan untuk mencari tempat yang sepi untuk menenangkan dirinyaSabtu, 1 Agustus 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
ADLEY (On Going)
Short StoryAdley adalah seorang gadis yang memiliki sesuatu kelebihan dari orang kebanyakan, ini sangat jarang ada pada diri seseorang. Yah Adley memiliki sebuah diagnosis gangguan identitas disosiatif atau lebih di kenal dengan gangguan kepribadian ganda Pena...