Setelah apa yang terjadi dua hari di apartemen milik Brian, aku menemukan jawaban yang selama ini aku cari. Awalnya aku tidak ingin mempercayai ucapan Brian, tapi kemudian aku mengingat satu kejadian malam itu.
Mungkin tubuhku tersadar sebentar, karena hanya itu yang ku ingat semalam. Aku melihat Brian menangis di sampingku saat aku tidur. Aku luluh begitu saja mendengar tangisan nya yang tidak mungkin di buat-buat. Apalagi dia menangis dengan tangan yang memegang tanganku.
Awalnya aku tak tau alasan ia menangis hingga saat Brian menceritakan beberapa kejadian masa lalu. Dia adalah satu- satunya orang yang tau tentang luka yang ada di tubuhku. Satu-satunya...
Bahkan Mama dan Kak Leo tidak tahu kalau aku punya banyak luka di tubuhku ini. Aku benar-benar pandai menyembunyikan sesuatu bukan?!. Aku masih di apartemen Brian, menunggu cerita selanjutnya yang akan ia ceritakan.
"Aku sudah bilang aku akan mendengarkan kelanjutan ceritanya. Jadi ayo cepat cerita!" Kataku tak sabar.
"Apa yang terjadi selanjutnya ?"
Brian menyandarkan tubuhnya di sofa, kepalnya mengarah ke atas entah apa yang ia lihat di atas sana. Aku yang duduk di sampingnya selain tidak sabar mendengar ceritanya, aku juga gugup saat melihat pemandangan di depanku.
Ini adalah pertama kalinya kami duduk berdekatan seperti ini. Aku bahkan bisa melihat jelas bentuk wajahnya yang benar-benar tampan. Seperti apa yang anak-anak perempuan di kampus katakan. Brian memang tampan, dia punya rahang yang tegas dan hidung yang panjang.
Bahunya lebar, sepertinya sangat nyaman untuk tempat bersandar.......Tunggu! Apa yang ku pikirkan! Tidak! Luna fokus! Ini bukan saatnya berpikir seperti itu.
"Aku punya banyak misi yang belum selesai, anehnya semua misi selalu berkaitan."
"Penyamaranku di kampus juga hampir terbongkar, karena seseorang yang belum ku ketahui siapa. Aku pernah beberpa kali melihat orang itu membuntuti mu dan itu membuatku waspada."
"Mama mu membawamu pindah dari Korea karena dia pasti berpikir keluargamu akan lepas dari mafia itu. Tapi ternyata dugaan itu salah"
"Aku mencoba mencari tau apa perjanjian yang di tawarkan oleh mafia itu kepada Papamu"
Apa ? Barusan dia bilang apa ? P-papaku ? . Aku hendak menanyakan maksud yang ia bicarakan. Namun dia menjawab karena melihat ekspresi bingung ku.
"K... dia adalah Papamu"
Tunggu..! Otakku belum begitu normal. K ? Papaku ? K adalah orang yang menyelamatkan nyawa Brian. Dan dia adalah Papaku. Lalu orang yang di culik tadi adalah K yang berarti...
Aku berdiri shock dengan menutup mulutku dengan kedua tanganku. Artinya Papaku di culik oleh mafia itu ? Selama hampir setahun ? Dan selama itu aku tidak tau apa-apa ? Lalu siapa yang selalu mengirim text dari ponsel Papa ? Ada apa ini ?
"Lunaa? Kamu nggak apa ?"
"J-jadi yang di c-culik adalah P-Papaku?
Brian mengangguk sedangkan aku mengerjap kaget. Aku teringat ucapan-ucapan Mama yang mengatakan bahwa Papa sedang sibuk memperbaiki sistem perusahan. Dan Kak Leo yang selalu memberi hadiah yang terdapat surat dari Papa. Lalu apa ini semua ? Apa aku di bohongi ? Oleh keluargaku sendiri ?
"Papaku di culik ? Selama itu ? Kenapa mereka menculik Papaku ?"
"Luna tenang"
Tenang? Bagaimana aku bisa tenang ? Papaku di culik dan aku sebagai anaknya tidak tau apa-apa ? Aku sudah merasa ada yang aneh saat Mama selalu marah saat aku menyebut soal Papa. Ternyata ini...
KAMU SEDANG MEMBACA
DESIDER (COMPLETE)
Ficção GeralTidak semua hati itu kuat menahan badai, tidak semua wanita mampu menahan air mata yang di milikkinya dan tidak semua wanita bisa beradaptasi lagi dengan hal baru. Sesuatu yang pergi tanpa menetap akan selalu menjadi kenangan pahit yang akan terus...