"I love you but i love her too"
"You can't..""
"You have to choose, Brian!!"
Brian mengusap wajahnya kasar. Aku bisa melihat ia yang sangat kebingungan sekarang. Tapi dia harus mempertegas hatinya sendiri, dia tidak bisa menyimpan dua hati dalam tubuhnya.
"Luna.. aku benar-benar bingung. Aku tak bisa memilih."
Aku sudah muak dengan kata-katanya yang tak bisa tegas.
"Apakah sesulit itu ? Ini harusnya mudah bagimu Brian. Siapa yang paling lama menetap di sana ?"
Aku menunjuk dadanya , menunjukkan perasaan. Siapa orang yang paling lama menetap dalam perasaannya ?
"Kamu harus memilih orang yang paling berkuasa dalam perasaanmu"
"Biar ku tanya Brian !"
"Perasaanmu lebih besar untukku atau untuk Tessa ?"
Oh Tuhan aku belum siap menanyakan hal ini pada Brian. Aku bahkan belum mempersiapkan hatiku jika ia memilih orang lain. Sedikit lagi..sedikit lagi dia bisa membuat benteng pertahanan ku runtuh begitu saja.
"Tessa"
Akhirnya Brian menyebutkan satu nama yang membuat hatiku mendung. Kalau sudah begini, ya sudah. Bukankah ini sudah jelas... dia memilih Tessa. Itu jawabnya.
"Do you slept with her ?"
"Yes"
"Kalau begitu lupakan aku!"
"I can't!!!"
Brian meninggikan suaranya, dalam pikiranya apa yang ia pikirkan tak sama dengan apa yang ada di otakku. Memang benar, ini terlalu rumit untuk di mengerti dengan dua kepala yang beda persepsi.
"Why Brian ?! Why!!!"
"Kamu sudah menemukan jawabannya . Itu sudah jelas bagiku! Kamu memilih Tessa Brian!! Kamu memilih diaa. Jadi, lupakan aku!!"
"Lunaa!"
Aku tak mengerti mengapa kami berdua menjadi berlomba meninggikan suara. Aku tak menghiraukan panggilannya dan berjalan mundur menjauhi pria milik orang lain ini. Brian berusaha mendekat dan aku menghentikan dia dengan gerakan tangan.
"Its not that simple!!"
"What you gotta do ?! Huh ?!!"
"I can't live without you."
"Then, why you choose her not me ?!!"
Aku tak tau harus bagaimana menghadapi Brian yang bersikap rumit seperti ini. Emosiku sudah di puncak dan hal itu sama dengan Brian.
"Do you love me Brian ?" Tanyaku untuk terakhir kalinya.
"Of course I love you Luna"
"Lalu kenapa kamu melakukan ini padaku ? Kenapa kamu berciuman di depanku ? Kenapa kamu tega Brian ? Kenapa kamu tidur dengannya ?!!!"
"KENAPA?!!!"
"If you love someone, you can't hurt that someone you love with"
"If you love me you will never hurt me, Brian"
"Im sorry."
"Leave her!"
"Apa ?"Dia terlihat kaget saat aku menyuruhnya untuk meninggalkan Tessa.
"Leave her and stay with me!"
"Apa kamu bisa ?"
"Aku....Arrrgghhhh!!!" Brian marah dan memukul batang pohon dengan keras. Tetesan darahnya turun menuju rumput hijau di bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESIDER (COMPLETE)
Fiksi UmumTidak semua hati itu kuat menahan badai, tidak semua wanita mampu menahan air mata yang di milikkinya dan tidak semua wanita bisa beradaptasi lagi dengan hal baru. Sesuatu yang pergi tanpa menetap akan selalu menjadi kenangan pahit yang akan terus...