Disisi lain.
Bagas sudah berada di rumah Lucky yang akrab disapa Uki.
Bagas menunggu Uki didekat mobilnya, di bawah lampu jalan.
Sedang enak bersandar di mobil sambil merokok.
Tiba-tiba terdengar suara perempuan memanggilnya.
"Gas."
Bagas menoleh, dia melihat Syafira sedang menghampirinya.
"Gas, gw ikut ya?" ucap Syafira, sambil memegang pundak Bagas.
Bagas tau kedatangan Syafira bakal jadi masalah baru bagi dirinya.
"Engga, ini urusan cowo." jawab Bagas, lalu menghisap rokoknya lagi.
"Gas dengerin gw, Pathan udah sahabatan sama gw sejak SD. Jadi gw ikut." menatap mata Bagas.
"Apa hubungannya Sya." sambil tetap merokok.
"Gw tau semua masalahnya Pathan." mengeratkan pegangannya pada pundak Bagas.
"Engga ah, ribet bawa cewe. Nanti disana malah bikin panik." jawab Bagas, serius.
"Dengerin gw, lu tau gw bukan cewe cengeng. Kenapa gw harus ikut, karena gw yakin elu sama Uki ga akan bisa beresin masalah ini tanpa gw." mendorong Bagas, lalu menatapnya tajam.
Uki datang dengan polosnya tidak tau apa-apa.
"Hey Gas, sorry ya lama."
Uki melihat Syafira.
"Eh Sya, ko lu ada disini? Pulang gih udah malem." celetuknya, sambil cengengesan.
Syafira mendekati Uki, lalu berkata.
"Pokoknya gw ikut!" meremas kerah baju Uki, lalu melepaskannya lagi.
"Gw becanda Sya, jangan ngambek dong." Uki merapihkan bajunya.
Lalu memberikan kode pada Bagas, seperti bertanya 'ada apa'.
Bagas memberikan kode, seolah menjawab 'ga tau'.
Bagas pun menginjak rokoknya, lalu masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesin mobilnya.
Terlihat Bagas sedang menyetir, Syafira duduk di sebelahnya dan Uki duduk di belakang.
Syafira masih terlihat badmood.
"Gas, menurut lu pathan beneran bakal bunuh diri?" tanya Uki, sambil melihat Pathan yang sedang menangis di live instagramnya.
"Gw si prihatin banget sama kondisinya Pathan, menurut gw kemungkinannya ada. Soalnya gw ga pernah liat Pathan kaya gini." jawab Bagas.
"Ga, gw ga yakin Pathan bakal bunuh diri." celetuk Syafira.
"Kira-kira kenapa Sya?" tanya Uki.
"Asumsi gw Pathan ngelakuin ini, cuma pengen di respon sama satu orang." jawab Syafira.
"Kalo emang bener, siapa Sya?" tanya Uki lagi.
"Gw yakin, Naya. Kita harus ke rumah Naya sekarang." jawab Syafira.
"Lu yakin Sya? Menurut gw Pathan cuma butuh ditemenin. Jadi kita harus cepet-cepet ke rumah Pathan. Sebelum hal buruk terjadi sama Pathan." ucap Bagas.
"Gw tau Pathan suka banget sama Naya. Ayo dong, kita ke rumah Naya sekarang. Gw yakin Naya bisa bikin Pathan tenang. Ki lu percaya gw kan?" Syafira berusaha meyakinkan Bagas dan Uki.
"Emmm, gw boleh ke kamar mandi dulu ga? Hehe" tanya Uki, bingung.
***
Hai Readers
Jangan lupa follow, vote dan juga komen ya.
Jangan lupa juga berkunjung ke:
Instagram:
@yowandhaaEmail:
sapatanaladipodcast@gmail.comTerimakasih.
Selamat membaca, jangan takut menanti. Ingat, ada hal yang indah dari sebuah penantian.
Peluk hangat dari aksara.
Terimakasih dan sampai jumpa ✌🏼
Note:
Update setiap hari sabtu ya Readers.Jika sempat, update maksimal seminggu 3 kali.
#trust #teen-fiction #mentalbreakdown #choice #viral #relationship #ego #romance #wattys #parenting #pathanpereira #sapatanala #pleasedwithmychoice
KAMU SEDANG MEMBACA
Pleased With My Choice
Teen Fiction(DARK CONTENT) Ego membuatku hidup, ekspetasi membuatku redup. Aku tidak pernah berandai juga bermimpi, karena aku anggap itu hanya sebagai sebuah ekspetasi. Hari ini, kali pertama aku kecewa. Karena sekarang aku tersadar bahwa sejak dari dulu aku m...