My Expectation

230 61 26
                                    

Setelah kejadian itu, tidak terasa waktu berlalu begitu cepat.

Mungkin semua teman sekelasku sudah melupakan kejadian yang aku perbuat pada saat itu.

Kenaikan kelas pun tiba dan aku masih saja tidak mempunyai teman.

Menyebalkan.

Aku rasa semua orang tidak menyadari bahwa aku ada.

Atau sebenarnya aku yang tidak menampakan diri, dan pura-pura tidak melihat mereka.

Mungkin, ya.

Karena hampir semua teman sekelasku berkata, aku orang yang sombong.

Perkataan itu sering kali terdengar langsung di telingaku.

Tapi aku sudah mulai terbiasa.

Mungkin kita hanya tidak saling mengenal saja.

Untuk itu, aku senang bisa rehat sejenak dari rutinitasku yang membosankan.

Sekarang sudah lebih dari pukul 11 malam, aku masih duduk sambil bermain game di komputer.

Mataku sudah mulai merasa lelah, aku pun mematikan komputer  dan bersiap untuk tidur.

Sesaat sebelum aku memejamkan mata dan mencoba mencari posisi yang enak untuk tidur.

Aku melihat foto-foto yang aku pajang di atas lemariku.

Foto-foto itu diambil pada saat liburan kenaikan kelas tahun kemarin, menggunakan kamera pocket ayahku.

Di foto pertama terlihat aku dan ibu sedang memakan jagung bakar.

Aku sangat menyayangi ibu, sama seperti dia sangat menyayangi aku dan aku sangat suka jagung bakar.

Di foto ke dua ada aku yang digendong oleh ayah.

Dia sangat tau bagaimana caranya membuat aku tertawa.

Terakhir, di foto ke tiga ada ibu yang sedang mencium pipi ayah.

Foto ini aku ambil pada saat aku sedang belajar memotret.

Hasilnya tidak terlalu buruk, kata ibu dan ayahku.

Ayahku bilang, mungkin suatu saat aku bisa jadi fotografer.

Tapi sejauh ini, sepertinya aku lebih suka jadi pelukis atau penulis.

Mungkin.

Aku merasa hangat ketika melihat foto itu, seperti tertarik kembali untuk bernostalgia pada saat itu.

Foto itu diambil di halaman rumahku dengan tenda dan api unggun, dimana peraturannya dilarang masuk ke rumah selama 24 jam.

Jadi selama 24 jam itu kita fokus untuk saling mendekatkan diri satu sama lain.

Sebelum kita memulai acara, kita diharuskan mempersiapkan semua barang yang kita butuhkan.

Jadi tidak ada alasan untuk masuk kedalam rumah.

Aku merasa bahagia punya orang tua yang sangat luar biasa dalam hidupku, aku harap mereka juga bahagia memiliki aku.

Aku pun terbangun, lalu bergegas turun kelantai dasar rumahku.

Sekarang tepat pukul 6 pagi, dimana biasanya aku, ibu dan ayahku sarapan pagi bersama.

Aku yang masih belum sadar sepenuhnya, duduk 1 meja bersama ayahku yang sedang duduk sambil membaca sesuatu di handphonenya.

Ibuku datang dan membawakanku 1 gelas air susu hangat, lalu memberikannya padaku sambil duduk bersama kami.

Ibuku berkata.

"Hebat kamu Than, sekarang udah bisa bangun sendiri." sambil terlihat tersenyum.

Aku pun hanya bisa membalas senyum ibu, lalu meminum susu yang ibuku bawakan.

Sambil meminum susu, aku berfikir bagaimana kalau liburan kali ini kita menghabiskan waktu bersama lagi di halaman rumah.

Lalu aku mengungkapkan semua yang ada di isi pikiranku pada ibu dan ayah.

"Bu, yah. Pathan pengen kita ngabisin waktu bareng lagi di halaman kaya tahun lalu." ucapku berharap sambil tersenyum, terlihat sangat antusias.

"Maaf Than, ayah ga bisa. Ayah harus kerja hari ini." jawab ayahku.

"Hari ini aja yah." memohon.

"Aduh Than, maaf ya. Ayah ga bisa." jawab ayahku lagi.

Aku sedih mendengarnya, pasrah sampai tidak bisa menanggapinya lagi.

Karena aku tidak pernah berpikir sedikitpun, akan ada penolakan dari orangtuaku sebelumnya.

Entah kenapa, moodku untuk sarapan tiba-tiba hilang.

Aku pun beranjak dari tempat dudukku, lalu bergegas pergi kekamarku.

***

Hai Readers

Jangan lupa follow, vote dan juga komen ya.

Jangan lupa juga berkunjung ke:

Instagram:
@yowandhaa

Email:
sapatanaladipodcast@gmail.com

Terimakasih.

Selamat membaca, jangan takut menanti. Ingat, ada hal yang indah dari sebuah penantian.

Peluk hangat dari aksara.

Terimakasih dan sampai jumpa ✌🏼

Note:
Update setiap hari sabtu ya Readers.

Jika sempat, update maksimal seminggu 3 kali.

#trust #teen-fiction #mentalbreakdown #choice #viral #relationship #ego #romance

Pleased With My ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang