PROLOG

233 26 3
                                    

Ada pepatah yang mengatakan bahwa kita tidak bisa menentukan kepada siapa kita jatuh cinta.

Dalam sepakbola pun sama,seorang pendukung tidak bisa menentukan hendak mendukung kesebelasan apa. Karena cinta dan sepakbola adalah sama, sama-sama berasal dari hati bukan karena paras cantik atau banyaknya trofi.

Kadang gue mikir,perasaan gue ke lu itu gak beda jauh kayak profesi gue sebagai football player.

Tanpa sepengetahuan lu,gue selalu jagain lu,kayak penjaga gawang yang selalu jaga baik baik gawangnya.

Meskipun lu kaku dan gapeka entah kenapa,ga ada pikiran lain di pikiran gue selain bertahan.

Gue kayak bek tengah yang mencoba terus maju meskipun gue sadar cowo kayak gue ga pantes buat lu dan akhirnya gue mundur lagi.

Disaat lu terpuruk gue selalu kasih masukkan masukkan yang positif layaknya gelandang yang selalu kasih umpan umpan manisnya untuk menunjukkan titik terang suatu perjalanan menuju tujuan.

Ibarat seorang striker,sudah pasti lu adalah gawang lawan yang selalu menjadi tujuan gue berjuang

Tapi apa daya gue,kalo lu cuma ngegocek perasaan gue?kayak Messi ngegocek lawannya

Dan begonya gue masih berusaha ngejar lu,ya emang susah tapi kalo berhasil gue yakin kita bakal selebrasi bersama.

Kita akan jalani hidup bersama dan saling setia seperti fans sepak bola kepada klub kebanggaanya.

-Valeron Ravenska.

.
.
.
.
.
.

Masih prologgg😊

Jangan lupa tinggalkan jejak oke.

Sebenarnya cerita ini udah pernah author update tapi dengan judul yang berbeda kira kira udah sampai 4 part kayaknya,tapi karna waktu itu author mau fokus ke cerita bry jadinya cerita ini author unpublish buat readers yang sempet baca ini jangan spoiler ya wkwk.

THE GUARDIAN (Muhammad Valeron)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang