Suasana sore hari yang cukup menegangkan ketika harus berdiri sendiri dihalte yang terkenal rawan para penjahat,namun itu tak terpengaruh untuk seorang gadis yang asik memainkan ponselnya padahal sudah ada beberapa orang berlalu lalang yang memperingatinya untuk berhati hati bermain ponsel di tempat ini.
Srrttttt..
Benar saja seorang pria dengan mudah merampas ponselnya dan berlari menuju rekannya yang sudah menuggu di motor.
"COPET..COPET.."teriak gadis itu panik dan berusaha mengejar copet itu
Suara teriakan gadis itu terdengar pada seorang pemuda yang berdiri tak jauh dari sana sambil tersenyum tipis,tanpa berfikir panjang lagi pemuda itu membuang puntung rokok nya dan segera berlari ke tempat kejadian.
Gadis itu terjatuh karna tak kuat lagi mengejar copet yang mungkin saat ini berhasil membawa kabur ponselnya.
Harapannya pupus begitu saja,ia sudah berteriak tetapi tak ada satu orang pun yang datang menolongnya.Srettttt..suara itu membuat kepala gadis yang tertunduk kembali tegak.
Seorang pemuda berpostur tinggi dengan sepatu sneaker berwarna dan rambut yang lebat menutupi keningnya,menarik kerah baju copet yang duduk di belakang membuat copet itu tersungkur ke tanah.
"TURUN LU!!"gertak pemuda itu pada teman copet tersebut.
Mereka mulai bertarung,gadis itu terngaga melihat pertarungan dua lawan satu.
Hatinya harap cemas melihat pemuda yang berusaha menbantunya itu,bagaimana tidak jika dilihat dari postur badan justru pemudq itu kalah dengan kedua copet itu yang memiliki badan tinggi dan besar.
Ada pepatah yang berbunyi jangan melihat buku dari covernya,jangan liat orang dari fisiknya nyatanya kedua copet itu tumbang di tangan pemudq itu yang berbadan tinggi namun tidak berisi.
"BALIKIN HP NYA!!"suara bariton pemuda itu terdengar jelas di telinga sang gadis,dan mengambil ponsel itu dari salah satu copet.
Copet tersebut sudah babak belur mereka berlari tertatih menuju motor dan segera pergi.
Pemuda itu belum membalikkan badannya,ia masih merapikan seragam nya yang sedikit kusut lalu berbalik berjalan kearah gadis itu.
"Lain kali kalo di bilangin itu nurut,jangan batu."ketusnya menunggu gadis itu mengambil ponsel di tangannya.
Gadis itu langsung tertunduk mencium aroma yang sangat tidak ia sukai asap rokok.
Dia ngerokok.
perlahan ia memberanikan diri menatap wajah penuda itu.
"Makasih banyak,"ucap gadis itu mengambil ponselnya.
Tanpa bicara lagi pemuda itu berbalik pergi sambil mendesis pelan,ada luka di bagian dagu kanannya.
"Sebentar jangan pergi."tahan gadis itu menghentikan langkah kaki nya
"Mau ngapain?enggak!!"tolak pemuda itu ketika si gadis hendak memasang plaster di dagu kanannya.
"Syut,gausah ngebantah!!"gadis itu tetap memasang plaster didagu kanannya.
"Dasar cowo lucu,berani bertarung masa takut sama plaster!!"pekik gadis itu membuatnya mengerenyitkan dahi
Pemuda itu mulai memperhatikan sang Gadis yang memakai seragam sekolah yang sama dengannya hanya saja warna seragam gadis itu lebih cerah dibanding seragam yang dipakainya.Matanya memicing kearah nametag gadis itu.
Naira wijaya
"Kalo mau pergi silahkan!!"ucap gadis bernama Naira itu menyadarkannya.
Tanpa bicara pemuda itu membalikkan tubuhnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE GUARDIAN (Muhammad Valeron)
Teen FictionPertemuan secara tidak sengaja membuat Valeron semakin terikat dengan seorang gadis yang bernama Naira , pertemuan mereka selalu diawali dengan sebuah malapetaka yang dialami Naira hingga Valeron datang bagaikan malaikat pelindung yang siap melindun...