"Hah.."
Quarter ketiga, kalian bisa menyusul Kakugawa. Berkat strategi dari pengamatanmu. Namun, hal itu tidak berlangsung lama. Sekarang, quarter empat, waktu pertandingan tersisa 2 menit. Skor 32-33, timmu unggul. Keadaannya persis dengan kejadian itu.
Selama pertandingan, kau sudah berusaha keras untuk tetap fokus. Kamu merasakan demammu semakin parah. Tapi ragamu masih ingin bermain. Tentu saja ada dampaknya. Pengamatan dan ketelitianmu melonggar.
"(NAME)!"
Sen mengoper padamu. Dengan sisa tenaga yang ada, kau berhasil mengambil bolanya. Tanpa kau sadari, posisimu kosong akibat Fuji dan Fuka, si kembar yang bisa menghancurkan formasi lawan.
"SHOOT!" Teriak Aiko
Sedikit merendahkan posisi badan, lalu melompat. Lompatanmu bagus, sayangnya bentuk tanganmu mengacau. Bola memantul dari papan. "FUJI REBOUND!".
Fuji berhadapan dengan lawan yang bertubuh besar jadi ia gagal mendapatkannya. Sebaliknya, musuh berlari dengan kencang berusaha memasukkan bola. Tadinya kau ingin menyerah karena takut kejadian itu terulang.
Aku sudah berjanji!! Batinmu memberontak.
"(Name) san cepat sekali!" Seru Hinata melihat senpainya lebih cepat dari biasanya.
(Name) yang berusaha mengejar pemain Kakugawa membuat tegang satu gym yang melihat mereka. Termasuk tim voli Karasuno. "BLOK DIA!!" Teriak mereka spontan.
Belajar dari kesalahan. (Name) berhasil melompat dengan jarak yang agak jauh dengan lawannya. Tapi bola yang dilempar sangat tinggi. Beruntung, bola itu.. menyentuh ujung jarinya. Bolanya meleset dan berakhir memantul kembali. Saat itu, Aiko sudah sampai dan mendapatkan bola basketnya.
Priiit!!
Pertandingan berakhir. Skor 32-33, dimenangkan oleh Karasuno yang otomatis langsung masuk ke final. Seluruh tim kegirangan. Tim voli yang menonton pun ikut senang dan menyoraki mereka.
Hanya satu orang yang tidak berteriak. Nishinoya.
"Noya, kenapa?" Tanya Suga.
Belum sempat Noya menjelaskan, dari atas, terlihat (name) memegang kepalanya.
Teman teman menghambur pada (name) mnegucapkan terima kasih. Namun, beberapa detik kemudian, setelah dia memegang kepalanya, dia mendadak jatuh pingsan. Untungnya, Mizuki sempat menangkap tubuhnya.
"Panas.. semuanya bantu aku!" Teriak Mizuki.
Tim basket panik. Semuanya menggotong (name) ke ruang kesehatan. Tim voli putra ikut panik. Mereka semua spontan berlari ke ruang kesehatan untuk melihat keadaannya.
Sampai disana, terlihat tim putri yang menggotong (name) keluar dari ruang kesehatan.
"Bagaimana keadaannya?" Tanya Daichi khawatir.
"Suhu tubuhnya tinggi. Kalau mau bertemu dengannya, kita diminta menunggu sampai dia sadar" jawab Aiko.
Tak lama kemudian, Aiko membungkukkan badannya. Diikuti oleh seluruh anggota tim nya. Mereka tau, banyak kerabat (name) di voli putra. Ditambah lagi dia adalah manager klub voli. Tapi sikap mereka membuat tim voli kebingungan.
"Tu- tunggu-"
"Maafkan kami karena tidak mengawasi dan memperhatikannya dengan baik!" Aiko memotong perkataan Suga. Dalam hatinya, dia menyalahkan dirinya sendiri.
"Tegakkan kepala kalian!" Seru Noya yang terlihat menahan tangisnya. Noya sangat senang sifat (name) tidak berubah dari kecil. Tapi tidak dengan kebiasaan menyembunyikan perasaannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Kedua (Haikyuu X Reader)
أدب الهواة"(Name)?" "Eh, lho?" "EH?!" "EEEH??!" Mereka adalah teman klub yang memiliki hubungan seperti saudara. Kisah (name) bersama kawan.. bukan. Tapi keluarga gagaknya. Haikyuu ©️ Haruichi Furudate #2 Nishinoyayuu [22/6/2020] #4 Sugawarakoushi [27/6/2020]