Datang tak diundang dan pulang tak diantar.
HAPPY READING
☀
☀
☀"Apa kalian mendengarnya? Pohon ini bisa bernyanyi?"
Jimin terus melontarkan pertanyaan tersebut berulang kali kepada kelima temannya yang spontan berkerut heran. Pemuda bermarga Park itu berharap kelima temannya akan memercayai ucapannya. Namun, malah kesia-siaan yang ia dapatkan lantaran hanya dianggap sebagai sebuah lelucon tergila yang pernah ia katakan semasa hidupnya. Terutama Suho yang langsung mendesah kasar setelah mendengar penuturan teman seangkatannya tersebut.
Bukan menjadi hal baru lagi kalau pemuda bermata indah itu senang membual. Teman seangkatannya sudah tahu dan terbiasa dengan kebiasaan Jimin yang kerap berbuat usil bersama dengan Taehyung. Bahkan hampir seluruh mahasiswa dan dosen yang mengajar di jurusan arsitektur Universitas Negeri Seoul menjuluki duo sekawan itu dengan sebutan 'MoGumA'.
Iya, MoGumA yang merupakan singkatan dari Mochi dan Gummy Alien. Namun sampai detik ini, si alien tampan; Kim Taehyung tak kunjung juga kembali.
"Jim, apa yang mau kau lakukan?" tanya Sohyun dengan kedua mata membola kaget.
Gadis Kim itu spontan beranjak berdiri saat melihat Jimin yang sedang berusaha memanjat pohon yang diyakininya bisa bernyanyi. Tindakan ini dilakukan oleh Jimin lantaran kesal dengan sikap Yoongi yang terang-terangan mengatainya sebagai pembual ulung. Telinga Jimin sampai panas mendengarnya.
Hari ini, Jimin akan membuktikannya bahwa ia tidak salah dan akan menutup rapat mulut pedas manusia berkulit pucat itu. Apalagi jika hal ini benar adanya. Pastilah penemuan ini akan membuat dirinya menjadi terkenal. Setidaknya, di kampus tercinta.
Baru saja Jimin bersiap hendak memanjat pohon berukuran besar tersebut, tiba-tiba saja angin berembus kencang dari arah utara hutan. Menyapu dedaunan kering yang berserakan di permukaan tanah hingga berterbangan riang. Keenam manusia yang berada di tengah kegaduhan itu spontan memicing kedua mata mereka guna menghalau masuk debu yang berterbangan terbawa angin.
Pepohonan pinus di sekitar mereka juga terlihat meliuk-liuk bak seorang penari profesional yang sedang menunjukkan aksi terhebatnya di atas panggung. Pertunjukan alam yang tentu saja mengundang ketakutan di dalam lubuk hati mereka meskipun sebagian dari diri mereka juga turut berdecak kagum saat menyaksikan kelihaian angin mempermainkan pepohonan kokoh tersebut.
Namun, kekaguman itu hanya berlangsung sebentar lantaran keenam manusia itu dikagetkan oleh bunyi genderang misterius yang terdengar dari arah kejauhan. Mereka lantas saling menatap satu sama lain dengan raut wajah menyiratkan sebuah tanda tanya, kecuali Taeyong. Pemuda Lee itu masih berjuang menahan rasa sakit yang mendera sekujur tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BLACK MAGIC [END] ✔
FanfictionKarena sebuah buku usang yang mereka temukan di sebuah bangunan tua dalam hutan, ketika sedang berlibur di pulau Jeju, empat belas orang muda-mudi harus terjebak di dalam dimensi lain. Sejak saat itu, mereka mempertaruhkan segalanya demi sebuah hadi...