25. Peringatan

285 64 48
                                    

Voter ke berapa nih?

Voter ke berapa nih?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING


Satu hal yang paling Taehyung benci dalam dunia ini; ia tidak suka bila ada yang berusaha merusak lingkaran kebahagiaan yang telah bersusah payah dibangun dengan tangis pengorbanannya. Dia akan berusaha menjaga lingakaran tersebut agar tetap kokoh melindungi orang-orang berharga dalam hidupnya meskipun akan banyak derai air mata yang tumpah. Ia tidak peduli dan akan menuntut balas kepada siapa pun yang berani mengusik kebahagiaannya. Siapa pun itu. Di mata Taehyung, mereka tetaplah hama pengganggu.

Walaupun Taehyung terkesan baik di mata orang-orang yang mengenalnya, sering terlihat seperti manusia lemah yang mudah mengalah pada keadaan dan hidup mengikuti kemana arah angin berembus. Akan tetapi, di balik sosok pengalah Taehyung terselip sebuah rahasia yang jarang diketahui oleh orang lain—ialah kemarahannya.

Jangan pernah mencoba membangunkan singa yang sedang tidur.

Ungkapan itu memang cocok diberikan kepada Taehyung yang sedang mati-matian menahan emosinya sejak dua puluh menit yang lalu. Terhitung, Taehyung ingin sekali melahap habis Jungkook yang telah membuat Sohyun menangis tersedu-sedu dalam pelukannya. Memberikan satu hingga beberapa pukulan di wajah imut pemuda Jeon tersebut. Tidak tahukah Jungkook bagaimana perjuangan dan pengorbanan Taehyung untuk bisa membuat Sohyun tersenyum bahagia?

Namun, pada akhirnya, Taehyung memilih untuk mengesampingkan kemarahannya demi satu hal yang lebih penting untuk saat ini. Pikirnya, ia masih membutuhkan bantuan Jungkook untuk melindungi Sohyun dari bahaya yang jauh lebih besar; Kim Bora.

"Jika kau berani menyentuh Sohyun walau sehelai rambut pun, maka aku tidak akan memaafkanmu, Bora," tegas Taehyung setelah maju selangkah, menjadikan dirinya sebagai tameng untuk melindungi Sohyun di balik punggungnya.

"Hahahaha!!"

Tawa Bora seketika menggelegar memenuhi seisi ruangan berdinding kayu tersebut. Peringatan dari Taehyung begitu menggelitik perutnya, terdengar seperti sebuah lelucon sampah. Lucu sekali. Tidak sadarkah Taehyung jika dirinya sedang berhadapan dengan siapa?

Jungkook yang berada di sebelah Taehyung lantas melempar tatapan tak percaya kepada pemuda bermarga Kim tersebut. Berkedip sebanyak dua kali, sesaat kemudian meneguk ludah samar. Apakah ia mengalami gegar otak karena benturan keras di kepalanya? Pikir Jungkook sebelum menyadari satu hal bahwa ternyata Taehyung lebih baik ketimbang dirinya.

Dasar pengecut!

Merutuki diri sendiri bukanlah hal yang tepat untuk dilakukan saat ini, maka Jungkook segera mengambil langkah—berdiri sejajar dengan Taehyung. Sorot matanya juga ikut menajam sarat sebuah peringatan. Kedua pemuda itu kini bersikap layaknya malaikat pelindung.

"Bukankah dari awal akulah yang telah menyebabkan kau memilih cara yang tragis untuk mengakhiri hidupmu?" Jungkook mengepal kuat kedua tangannya, "Lalu, mengapa kau malah melimpahkan semua kesalahanku kepada Sohyun? Apa maksud dari semua ini Bora?!" teriaknya bersamaan menatap Bora nyalang.

THE BLACK MAGIC [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang