20. Keajaiban

233 59 30
                                    

Di balik segala ketidakmungkinan, selalu ada keajaiban bagi orang-orang yang memercayainya. Dan mari kita lihat, apakah kamu maupun mereka juga memercayainya.

HAPPY READING


Di dunia ini, terkadang ada sebuah hal yang tidak dapat diterima oleh nalar manusia—ialah keajaiban—yang selalu disangkut pautkan dengan segala ketidakmungkinan. Mereka yang berpikiran logis kerap mengatakan bahwa memercayai keajaiban itu adalah tindakan yang konyol. Namun, di balik segala ketidakmungkinan tersebut, masih ada segelintir orang yang memercayai kalau keajaiban itu benar-benar ada, seperti pada kejadian pagi ini.

Sepasang kelopak mata yang telah tertutup semalaman akhirnya terbuka sempurna. Menyipitkan sejenak sesaat kedua mata indahnya bertabrakan dengan semburat mentari yang bersinar angkuh di langit biru. Sohyun pun beranjak duduk, lalu segera mengedarkan pandangannya. Sedikit terkejut ketika menyadari sebuah kejanggalan.

"Ini dimana?" gumamnya heran setelah mengucek kedua matanya.

Keberadaan dolhareubang yang semula tersebar di antara pepohonan ginkgo malam tadi, kini menghilang bagai ditelan Bumi. Aneh sekali. Kemana perginya dolhareubang itu?

Detik berikutnya, ia pun tersentak dan segera menoleh ke arah teman-temannya yang baru saja terbangun dari tidur panjang mereka. Mulut ketiganya spontan menjauhi rapatan, bergabung bersama Sohyun yang sudah lebih dulu tenggelam dalam lautan kebingungan.

Di bawah pohon ginkgo yang rindang, keempat manusia itu sedang duduk melingkar sembari memikirkan kejadian aneh yang menimpa mereka saat ini. Ditemani kicauan burung yang saling bersahutan, Chanyeol yang masih mengantuk akhirnya memilih untuk bersandar pada batang pohon. Kedua manik beriris cokelat terangnya memandangi dedaunan yang sedang menari tertiup angin.

"Apa kita sedang bermimpi?" gumam Chanyeol, membuat ketiga temannya segera menoleh padanya.

Menyadari dirinya yang sedang menjadi pusat perhatian, Chanyeol lantas beranjak duduk dan memajukan posisi tubuhnya menghadap kepada Sehun yang tampak berpikir keras. "Maksudku, ayolah! Bukankah semua ini terlihat sangat aneh? Seingatku, semalam ada empat buah dolhareubang di tempat ini. Lalu, kemana perginya dolhareubang itu? Para patung batu itu tidak mungkin bisa berjalan, 'kan?" jelasnya yang disusul sebuah anggukan samar dari Sohyun dan Taehyung.

"Atau mungkin ... jangan-jangan kita semua sudah mati," timpal Taehyung yang sesaat kemudian mendapat sebuah jitakan dari Sehun. "Yak! Apa kalian lupa dengan para zombie yang mengejar kita? Bisa saja para zombie itu telah membunuh kita saat sedang pingsan," lanjutnya tidak terima.

Dugaan Taehyung bisa saja benar, mengingat betapa mengerikannya para zombie yang mengejar mereka semalam. Akan tetapi, tetap saja semua ini terasa sangat aneh. Terlebih lagi ketika mereka tidak ada menemukan satu pun luka dan bekas gigitan pada tubuh mereka.

Apa yang telah terjadi?

Disaat keempat manusia itu kembali hanyut dalam kebingungan yang tak berujung, tiba-tiba saja Sohyun yang duduk berhadapan dengan Taehyung terlihat terkejut setelah mendapati sesosok gadis kecil sedang berdiri beberapa meter dari mereka.

"Kenapa?" tanya Taehyung yang menyadari perubahan pada raut wajah Sohyun.

Gadis bersurai legam itu bergeming. Kedua manik indahnya masih terfokus pada sosok bergaun putih di depan sana. Kulit pucatnya terlihat berkilau saat bermandikan semburat mentari. Aroma semerbak bunga melati pun menyeruak dari tubuhnya saat tertiup angin.

"Kau sedang melihat apa?" tanya Sehun seraya mengikuti arah tatapan Sohyun. Tidak ada apa pun di sana, melainkan semak belukar yang tumbuh subur tepat di bawah dua buah pohon ginkgo yang menjulang tinggi nan rindang, seolah membentuk sebuah gerbang.

THE BLACK MAGIC [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang