"Meeting you was fate, becoming your friend was choice, but falling in love with you was completely out of my control" - Anonymous
□ ■ □ ■
Kim Hera
Hari pernikahan....
Harusnya jadi hari yang paling membahagiakan buat kebanyakan gadis. Tersenyum, tertawa bersama keluarga sebelum kita benar-benar pergi meninggalkan rumah keluarga, dan hidup bersama orang lain. Tapi entah kenapa kebahagiaan itu malah tidak berlaku untukku.
Yang aku lakukan sekarang hanyalah berdiam diri disini, di kamar rias pengantin perempuan. Memandang keluar jendela, menatap keramaian di taman belakang dari lantai 2 rumah megah ini.
Orang-orang dibawah sana itu, mereka saling mengobrol, bercanda dan bersenda gurau tidak tahu karena apa, tapi aku benar-benar tidak tertarik untuk tertawa atau bahkan hanya untuk sekedar tersenyum seperti mereka. Aku sedang tidak mau memikirkan bagaimana selanjutnya hidupku setelah hari ini. Yang sedang mengganggu pikiranku saat ini malah dia.
Sudah bertahun-tahun berlalu, tapi tetap saja rasa bersalah masih menggerogotiku. Aku sadar kalau aku sudah menyakitinya waktu itu. Dan tanpa minta maaf atau apapun, aku malah pergi begitu saja menjauhkan diri darinya, yang ternyata sekarang menjadi kesalahan yang harus aku sesali.
Saat sudah saling berjauhan seperti ini darinya, barulah aku sadar bahwa dialah yang benar dan akulah yang salah.
Dengan pergi, bukannya menyelesaikan masalah, aku malah semakin memikirkan dia, kehidupanku masih terpaku dengannya. Benar-benar sulit hanya untuk melepaskan diri dari bayang-bayangnya.
Setelah kembali dari Kanada, aku mulai melakukan banyak hal untuk bisa bertemu dengannya, walau hanya pertemuan kecil dan hanya sekalipun tak apa.
Tapi takdir sepertinya berkehendak lain. Aku sudah mengunjungi apartemen tempat dia tinggal dulu, tapi sudah berganti penghuni. Tanya pada sahabat-sahabatku yang juga sahabatnya, mereka bilang tidak tahu.
Kai, temannya, berkata kalau dia itu sudah jadi orang yang sukses dan super sibuk, akan sulit untuk diminta bertemu.
Yah, mau bagaimana lagi? Disaat Kai yang teman dekatnya saja bilang begitu dan jarang bisa bertemu, apalagi aku yang cuma sekedar teman. Teman yang tiba-tiba menjauhinya.
Jadi sekarang, apa yang harus aku lakukan? Aku tidak bisa kalau hanya berdiam diri saja dan menunggu sampai waktuku habis. Belum tentu aku bisa bertemu lagi dengannya nanti, dan aku juga tidak bisa melupakannya begitu saja.
Memikirkan hal seperti ini saja sudah membuat kepalaku pusing....
Aku seharusnya sudah menduga hal ini.
Saat itu......... sekitar 7 tahun yang lalu....
□
■
□
■
□*Z_Hera > Kim Hera
An/
Cerita ini cuma cerita Fiktif hasil imajinasi saya. Semua cast yang dipakai, Tidak ada hubungannya sama real life para idol atau artisnya.🗓 23/09/2020 reupload 22/11/2020
Pictures and gif cr. Pinterest
Pics. edited by focus0nm3_
KAMU SEDANG MEMBACA
"Take You Home" || Baekhyun Z.Hera (Completed)
Fiksi PenggemarI'm not your man, But keep an eye on me (I need you girl) I'm not the one that's yours, Even if I can't hold you, I'm a man with a sturdy back Who can take you home. I'll take you home, Just lean on me- 'Byun Baekhyun - Take You Home' ♤focus0nm3_