6. Villa

1.2K 236 24
                                    

Yerin memperhatikan villa mewah yang kini berada di depan matanya. Setelah berjalan kaki—lebih tepatnya Taehyung yang berjalan kaki dari atas bukit sampai villa yang akan mereka tempati. Motor milik Taehyung ditinggalkan begitu saja di atas bukit sana.

Taehyung menurunkan tubuh Yerin di sofa kemudian mendudukan tubuhnya di samping cewek itu. Keduanya saling menghela nafas lelah, Taehyung menarik kaki Yerin dan diletakkan diatas pahanya.

"Nga-ngapain?"

"Katanya lo capek, biar gue pijitin."

Yerin hendak menarik kakinya namun di tahan oleh Taehyung.
"Gak usah, harusnya lo yang gue pijitin, lo kan yang gendong gue sampai sini."

"Orang deket, lagian gue udah biasa." Taehyung mulai menekan pergelangan kaki Yerin dengan jarinya.

"Udah biasa?" beo Yerin.

"Iya, dulu setiap tahun gue kesini, tapi karna bokap nyokap sibuk gue gak pernah lagi kesini. Terhitung udah 3 tahun berturut-turut. Dan tahun ini, gue ajak lo kesini, di hari dan tanggal yang sama." jelas Taehyung.

"Gue berasa spesial."

"Lo emang special." Taehyung membatin.

"Lapar, Tae.." Taehyung menuju dapur meninggalkan Yerin yang terheran-heran, tak lama Taehyung kembali lagi dengan membawa box makanan. Mereka mulai makan dengan lahap.

"Kok ada makanan?" tanya Yerin disela makannya.

"Tadi pagi gue udah suruh penjaga villa ini buat siapin makanan." Yerin menggangguk mengerti.

Taehyung selesai makan lebih dulu, cowok itu berdiri dari duduknya "selesai makan pilih kamar yang lo suka, gue mandi dulu."

"Pilih kamarnya satu aja, kan?"

Taehyung memutar tubuhnya menghadap Yerin. "emang lo berani tidur sendiri?" kemudian Taehyung kembali berjalan menuju kamar mandi.

Yerin berdiri dari duduknya dan mulai memilih kamar yang akan mereka tempati untuk menginap, pilihannya jatuh pada kamar nomor tiga di lantai dua, kamar luar dengan dinding berwarna putih.

Hanya dalam sedetik tubuh Yerin sudah mendarat dengan empuk di atas ranjang, ia memainkan handphonenya sembari menunggu Taehyung selesai mandi.

Drtt drrt

Yerin mendengar suara dering handphone, bukan miliknya namun milik Taehyung, ditekannya tombol hijau tanpa melihat nama di penelpon.

"Halo? Siapa, ya?"

"Maaf, kamu yang siapa? Kenapa handphone Taehyung ada di kamu? Taehyung dimana?"

Dahi Yerin mengernyit, menjauhkan handphone Taehyung dan membaca nama yang tertera di layar handphone, Alana.

"Taehyung lagi mandi."

Tuttt

Tidak ingin ambil pusing Yerin langsung mematikan handphone Taehyung dan meletakkan kembali di atas nakas, kemudian lanjut bermain game.

Puk!

"Buset apalagi sih!" Yerin menatap horror pelaku yang sudah melempar baju hingga mengenai wajah cantiknya.

"Mandi sana! Pake itu aja."

"Ih! Iya iya." dengan ogah ogahan Yerin bangkit dari ranjang dan masuk ke kamar mandi dengan membawa baju dari Taehyung.

Taehyung mengambil handphonenya kemudian merebahkan tubuhnya di atas. Dahinya mengernyit melihat panggilan masuk beberapa menit yang lalu.

"Halo?"

"Lo dimana? Bisa jemput gue? Disini hujan."

"Sorry Al, gue di Bandung. Lo pesen taksi aja ya?"

"Sama Yerin?"

Mata Taehyung membulat sempurna. "Lo tau—"

"Pacar lo itu gue apa Yerin? Gue ngerasa kayak gak punya pacar!"

"Lo tau, kan, kalo Yerin itu—"

Tuttt

Taehyung mengehela nafas panjang, kembali meletakkan handphonenya di atas nakas. Tidak lama kemudian Yerin keluar dari kamar mandi dengan memakai baju masih miliknya. Ketika ia gunakan baju itu terlihat pas di tubuhnya namun saat Yerin yang memakainya terlihat seperti oversized yang menenggelamkan tubuhnya, menggemaskan.

Yerin menaiki ranjang dan mendudukan bokongnya di samping Taehyung, tak lupa menarik selimut untuk menutupi pahanya yang terekspos.

"Tae! Lo kok gak pernah cerita lo punya cewek."

Pergerakan jari Taehyung diatas layar handphonenya terhenti, lantas menoleh ke arah Yerin yang menatapnya penuh antusias.

"Gak penting."

"Ah elo.. Cepet cerita!" Yerin menarik lengan Taehyung agar bercerita.

Taehyung menatap datar Yerin, reaksi Yerin seperti ini bukan yang ia harapkan, ia berharap Yerin akan marah atau berpura-pura tidak peduli yang menunjukkan kecemburuannya.

"Gue lihat namanya Alana, gimana orangnya? Pengen lihat fotonya.."

"Yer.."

Taehyung merapatkan tubuhnya pada tubuh Yerin. Yerin pikir Taehyung akan menceritakannya, ia sudah menunggu beberapa saat namun Taehyung tetap diam.

"Harusnya lo marah, lo marah karna gue punya pacar. Lo harusnya pura pura cuek karna sebenarnya lo cemburu!" Taehyung menghela nafas panjang di akhir ucapannya.

"Tae.." Yerin di buat bingung oleh ucapan Taehyung, terlihat jika Yerin hanya diam mencerna ucapan Taehyung.

"Lo temen gue.."

Taehyung mengusap wajahnya kasar.
"Hampir setiap hari kita bersama dan lo cuma anggap gue teman?"

Yerin masih diam saat Taehyung menatap matanya lekat. "Kita pelukan, lo cium pipi gue bahkan kita tidur bareng dan lo gak ada rasa sama sekali?"

Taehyung meraih tangan Yerin dan menggenggam. "Tolong katakan lo juga suka gue, gue mohon.." tatapan Taehyung berubah menjadi sendu.

Yerin melepaskan genggaman tangan Taehyung, "gue ngantuk, mau tidur."

Taehyung menghela napas pasrah, merebahkan tubuhnya disamping yang memunggunginya. Tangan Taehyung bergerak memeluk pinggang Yerin dari belakang.

"Kalo lo udah ngerasain sesuatu, kasi tau gue secepatnya."

***

Yah, di tolak :(
Padahal nembak aja belum🤭

S E L E B G R A M - taerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang