Prologue

441 52 92
                                    

Sore yang cerah dengan angin sepoi sepoi memanglah suasana yang pas untuk sekedar berjalan jalan dengan seseorang yang kalian sayang. Bisa kekasih, bisa keluarga baik itu ibu, ayah, kakak ataupun adik.

Seperti dua orang ini, mereka bergandengan menelusuri taman yang rindang akan pepohonan itu, tak jarang juga mereka berdua bercanda dan senggol senggolan.

Sebenarnya, mereka berdua jalan jalan itu atas dasar keinginan sang kakak. Ia membawa adiknya ke taman agar melupakan sejenak tentang kemampuan nya.

Iya kalian tidak salah lihat, kemampuan.

Sang adik, Minghao. Mempunyai kemampuan yang bisa dibilang aneh sekaligus horor bagi sebagian orang. Dia bisa mengetahui detik detik sebelum kematian seseorang. Ciri ciri orang yang sebentar lagi akan meninggal yaitu adanya asap hitam di punggung orang tersebut. Itulah yang membuat Minghao spesial.

Sang kakak, YanAn. Tanpa kekuatan spesial seperti sang adik. Dia hanya punya kekuatan cinta yang besar untuk adik nya ini. Dia menjadi tumpuan besar bagi Minghao untuk hidup, karena kedua orang tua mereka sudah meninggal ketika Minghao berusia 7 tahun.

"Gege! Sampai kapan gege akan menjejali mulutku dengan macam macam makanan. Aku mau muntah rasanya."

"Ihhh pokoknya kamu harus coba, ini tuh enak Hao."

Ya, itulah yang mereka berdua lakukan. YanAn sibuk menyuapi Minghao dengan berbagai macam jenis jajanan. Sedangkan Minghao dengan sekuat tenaga harus menelan semua makanan yang gege nya jejalkan ke mulut nya ini dengan semangat.

Mungkin sudah 4 porsi makanan yang Minghao telan dalam waktu dekat ini, salahkan YanAn yang selalu menyuapi Minghao.

"Udah abis deh. Kamu haus ga Hao?"

"Seret nih ge makan gapake minum."

"Tunggu sebentar ya, gege beliin minum dulu."

YanAn berbalik dan berjalan kearah supermarket yang ada disebrang jalan. Karena kebetulan lampu pejalan kaki belum menyala, YanAn harus menunggu dulu dipinggir bersama pejalan kaki yang lain.

Minghao menunggu YanAn di kursi, sambil sesekali melihat gege nya itu dari jauh. Tapi mata sipitnya auto melek mendadak ketika melihat--

"Asap hitam."

~~

Seorang laki laki sedang berjalan sambil menggendong seekor kucing di punggung nya. Ia berjalan dengan senyuman yang mengembang di wajahnya dengan kantong belanjaan di tangan kirinya.

Panggil saja dia Junhui atau Jun. Dia merupakan cat lovers yang sedang sibuk dengan belanjaan khusus kucing di tangan nya tersebut.

"Yuan, habis ini kamu harus mandi dan potong kuku, lihat lah kuku mu udah panjang."

Masih asyik dengan kucingnya itu, Jun bahkan tidak melihat jalanan dengan baik. Kakinya tersandung batu dan belanjaan nya jatuh. Bahkan Yuan alias kucing nya itu lepas dari gendongan nya dan pergi ke arah jalan raya.

"Yuan!"

Kucing itu terus berlari sampai akhirnya berada di tengah jalan. Sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi pun melintas.

"Andwae!"

BRAK!

Sebuah kecelakaan terjadi di jalan itu. Darah mengalir membasahi aspal yang hitam tersebut.

'Meow.... '

Jun yang tadinya menutup matanya kini dengan perlahan membuka matanya. Yang ia lihat bukanlah kucingnya yang terlindas mobil. Melainkan tubuh seseorang yang ia tidak kenal tengah memeluk kucingnya dengan darah diseluruh tubuhnya.

"Gege!"

Teriakan kedua yang Jun dengar adalah teriakan perempuan yang tengah menangis. Perempuan itu memeluk tubuh laki laki yang tertabrak mobil dengan air mata yang membasahi pipinya.

"Hiks... YanAn gege! YanAn gege bangun! Jangan tinggalin Hao sendirian."

Dengan mengguncang tubuh tak bernyawa itu, Minghao terus berteriak. Tak jarang juga ia menjambak rambutnya sendiri. Stres dan depresi dadakan terjadi pada dirinya. Akibat kehilangan seorang kakak.






































































Tubuhnya kini berlumur darah, mata indah nya tertutup. YanAn, berusia 20 tahun, pukul 05:00 p.m meninggal dunia.

.

Welcome to my New work! Baru prolog loh ya, semoga kalian suka💕

𝓞𝓷𝓬𝓮 𝓐𝓰𝓪𝓲𝓷 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang