Karena Minghao jalan duluan sementara Jun dan Seungcheol dibelakang, hanya Minghao seorang yang melihat YanAn berjalan masuk ke Supermarket. Minghao masih memperhatikan tempat bekas YanAn berdiri, antara sadar dan tidak sadar.
Tak lama kemudian Seungcheol dan Jun pun sampai, mereka menghampiri Minghao dan berdiri disamping nya.
"Hei, tadi semangat banget ke Supermarket. Kirain udah masuk duluan, kok malah diem disini?" tanya Jun
Minghao berbalik dan menghadap Jun, "Jun ge! Y-yanan gege.... Ya-yanan gege tadi berdiri disana." ucap nya sambil menunjuk kursi yang ada diluar supermarket.
YanAn? Jun dan Seungcheol pun saling melempar pandangan. YanAn sudah tiada, dan kenapa Minghao masih menganggap YanAn ada?
"Trauma mu sepertinya mulai kambuh, mungkin itu hanya halusinasi--." ucap Seungcheol sambil melihat tempat yang Minghao tunjuk, "--See? Ga ada YanAn disana."
"Tapi aku serius oppa! YanAn gege tadi disana, memakai baju hitam, jas hitam, celana hitam dan masker hitam! Aku yakin banget itu dia dan kaki nya napak tanah!"
Minghao masih teguh dengan pendirian nya, sementara Jun dan Seungcheol geleng geleng kepala.
"Sudahlah Hao, kamu yang bilang sendiri untuk tidak membahas YanAn. Sekarang kita pulang dan kau harus istirahat. Jangan sampai kau trauma dan masuk rumah sakit jiwa lagi."
Seungcheol menggandeng tangan Minghao untuk membawa nya kembali ke apartemen, tapi dengan cepat juga Minghao menepis tangan Seungcheol. "Mungkin oppa tidak percaya padaku, tapi Jun ge... Aku harap kau percaya padaku."
Jun menuntun Minghao ke pinggir jalan tak jauh dari supermarket dimana ada kursi disana supaya mereka bisa lebih tenang.
"Minghao, secara logika orang yang sudah meninggal tidak akan bangkit lagi. Dan.... Ayolah Hao, YanAn sudah tiada." ucap Seungcheol
Napas Minghao mulai tidak teratur, wajahnya merah menahan marah. "Lalu kalian pikir aku gila Hah?!"
Satu bentakan yang lolos dari mulut Minghao sukses mengejutkan mereka berdua.
"Aku berani bersumpah bahwa yang aku lihat tadi adalah YanAn gege. Lalu kalian berdua pikir aku halusinasi?!"
"Minghao stop, kendalikan emosi mu. YanAn memang sudah ga ada dan itu faktanya Hao. Tolong jangan begini." ucap Jun sambil memegang kedua bahu Minghao.
Sekarang raut wajah Minghao berubah, "Bahkan gege tidak percaya padaku?"
Minghao bangkit dari duduknya, "Kalian jahat!"
Setelah mengucapkan itu, Minghao melarikan diri. Seungcheol tidak sempat menangkap tangan nya. Jun panik dengan apa yang baru saja terjadi. Baginya, dibilang jahat oleh Minghao itu sudah sakit dihatinya.
~~
YanAn memutuskan untuk menelusuri supermarket, mencari Changgu adalah tujuan nya sekarang.
'Mencari keberadaan Dokter Yeo. Pemindaian GPS aktif.'
YanAn menunduk dan terdiam, sistem nya masih melacak keberadaan Changgu melalui GPS yang ada di jam tangan Changgu. Jam tangan itu juga yang merupakan control dari YanAn.
Tak lama kemudian kepalanya mendangah,
'Lokasi Dokter Yeo ditemukan, arah jam empat dari mata angin Utara. Kasir.'Setelah mengetahui keberadaan Changgu, YanAn melangkahkan kaki nya dengan cepat menuju kasir. Dan setelah dilihat, memang Changgu ada disana, ia telah selesai membayar belanjaan dan ingin keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓞𝓷𝓬𝓮 𝓐𝓰𝓪𝓲𝓷 ✅
RandomMembunuh secara langsung? Tidak. Tetapi berkat kecerobohan nya, nyawa seorang kakak melayang. Dan dia harus bertanggung jawab atas sang adik yang kini sebatang kara. "Kumohon..... Tolong aku satu kali lagi." "Mode tempur aktif, serangan dilancark...