Ingat ajakan Jun untuk membeli makanan? Yup dan disini sekarang mereka berada. Di satu stand pedangan kaki lima yang menjual jjampong. Jjampong sendiri merupakan mie dengan campuran seafood, sayuran dan daging yang memiliki rasa gurih dan pedas.
Mereka memesan empat porsi. Loh kenapa empat? Seungcheol minta dua porsi buat sendiri, katanya makan satu porsi mana kenyang. Baik empat porsi jjampong dan susu memang pas, karena susu bisa menetralisir rasa pedas dimulut.
Setelah memesan, mereka pun menunggu pesanan datang.
"Gila sih, kita bertiga cuma mesan empat porsi. Aturan mah hyung yang bayar, hyung kan ilmuwan." Jun mengoceh karena Seungcheol dengan seenak jidatnya minta ditraktir.
Sedangkan yang diomelin, menampilkan senyum tanpa dosa yang apabila kalian lihat mungkin pengen tabok online. "Sekali kali traktir ilmuwan ini lah, kau kan model Jun."
Ga mau nyari mulut lagi, Jun lebih milih untuk diam. Daripada stress kan sama nih ilmuwan.
"Oh iya oppa, oppa udah nyiptain aja selama jadi ilmuwan?" tanya Minghao.
Seungcheol mulai berpikir, "Heum.... Banyak sih yang udah aku ciptain. Mulai dari chip rahasia, alat sensor, dan-- oh iya aku juga baru selesai projek!"
Minghao sedikit terkejut karena nada bicara Seungcheol yang tiba tiba "Ouh? Projek apa?"
"Aku baru aja selesai nyiptain sebuah bola energi berwarna biru. Energi pada bola itu sungguh besar dan tahan lama. Selama ada pergerakan pada benda yang ditempati nya, bola itu akan terus menghasilkan energi. Kuberi nama bola itu Sardonyx." jelas Seungcheol
Jun mulai mencerna kata kata Seungcheol, "Berarti sistem nya timbal balik dong hyung, bola itu memberikan energi dan dia mendapat energi dari benda itu apabila benda yang ia tempati bergerak?"
"Yup, dengan begitu. Energinya tetap dan tidak berubah. Aku menganut sistem timbal balik aja sih, kalo kasarnya mah gini. Lu ngasih gue energi, ya gue kasih balik. Simbiosis Mutualisme" ucap Seungcheol yang diakhiri dengan senyum lebar diwajahnya.
Akhirnya yang ditunggu tunggu datang juga, pelayan datang membawa jjampong yang harum dan panas ke meja mereka dengan, susu juga tentunya.
Setelah menaruh pesanan para orang jomblo yang kelaparan itu, pelayan pun pergi.
"Selamat Makan!"
Emang sih mereka tuh belum makan apa apa dari Apartement, jadinya pas makanan dateng mereka langsung melahapnya.
Awas bang jangan dimakan juga mangkok mangkok nya :v -gina
Makanan yang sudah dari sana nya lezat akan bertambah lezat lagi jika itu gratis. Ga percaya? Coba aja sendiri.
Begitu pun Seungcheol, dia makan dua porsi jjampong dengan semangat yang berkobar. Lebih tepatnya kaya orang gamakan setahun
Sedangkan Minghao makan pelan pelan, jjampong ini terlalu pedas untuk nya. Bisa dilihat dari muka putih nya yang kini memerah dan keringat di sekitar dahinya.
"Hao, kepedesan banget ya?" tanya Jun
Yang ditanya tidak sanggup menjawab, dia hanya mengangguk sambil sesekali mengipaskan tangan nya ke arah mulutnya.
Kasihan dengan Minghao, Jun akhirnya berdiri. Dia berjalan ke tempat pesanan lagi dan menunggu disana.
Tak lama kemudian dia membawa lagi susu kotak berukuran dua liter dan sekotak tisu.
"Ini diminum ya." ucap Jun sambil mengisi kembali gelas susu Minghao yang sudah habis.
Setelah gelas tersebut penuh dengan cepat Minghao mengambilnya dan meneguk nya. Bahkan saking cepatnya Minghao minum, susu itu sedikit mengalir keluar dari mulutnya melalui sudut bibirnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝓞𝓷𝓬𝓮 𝓐𝓰𝓪𝓲𝓷 ✅
RandomMembunuh secara langsung? Tidak. Tetapi berkat kecerobohan nya, nyawa seorang kakak melayang. Dan dia harus bertanggung jawab atas sang adik yang kini sebatang kara. "Kumohon..... Tolong aku satu kali lagi." "Mode tempur aktif, serangan dilancark...