🍉

204 38 69
                                    

Sekarang di apartemen Jun bertambah satu orang yaitu Seungcheol. Benar seperti apa dugaan Jun, laki laki yang diketahui sebagai sepupunya ini membawa kain berisi buntelan pakaian di pundaknya. Tau gelandangan pinggir jalan? Yang pakaian nya kaus oblong dan celana pendek dengan buntelan di punggung nya? Nah seperti itu lah gambaran Seungcheol saat ini.

"Hyung ih. Hyung kan punya koper, punya baju panjang, punya celana panjang, kenapa sih tampilan nya begini?" Jun bertanya setelah melihat ilfeel kearah Seungcheol.

"Eh eh ilmuwan ganteng mah bebas." ucapnya diselingi tawa, tapi setelah itu matanya tertuju ke manusia di belakang Jun yang tengah memainkan ujung rambutnya.

Sadar akan tatapan sepupu nya itu, Jun segera angkat bicara. "Kenalin hyung, ini Minghao. Perempuan yang aku ceritain kalo gege nya--"

"Ah Minghao! Kenalin aku Seungcheol sepupunya Jun. Ilmuwan ganteng yang hobi jalan jalan, tinggal di daerah Busan tapi lebih sering mendekam di lab karena sebuah projek--"

Seungcheol masih terus mengoceh hal hal yang tidak penting lainnya setelah memotong ucapan Jun. Sebenarnya ia memotong kalimat adik sepupunya itu dengan satu alasan. Dia tidak ingin Jun terus merasa bersalah dan tidak ingin Minghao kembali sedih dengan kejadian yang menimpa gege nya.

"--jadi kalau ada apa apa kau bisa cerita padaku ya Minghao, oh iya aku ingatkan padamu untuk berhati hati dengan adik sepupu ku itu." Dan akhirnya Seungcheol berhenti mengoceh.

Mendengar peringatan Seungcheol, Minghao pun memiringkan kepalanya, "Heum? Kenapa?"

Seungcheol mendekat dan membisikkan sesuatu pada Minghao, "Dia byuntae." bisiknya tetapi suaranya masih terdengar. Aneh memang

"YAAK! AKU DENGAR ITU HYUNG!"

Dengan buru buru Seungcheol mengambil langkah seribu dan masuk ke kamar Jun untuk menaruh buntelan pakaian nya disana. Meninggalkan Jun dan Minghao di ruang tamu.

Suasana agak canggung, Jun menggaruk lehernya yang tidak gatal karena ucapan Seungcheol yang membuat Minghao yang tadinya di dekat Jun sekarang malah sedikit menjaga jarak.

"Maaf ucapan hyung ku memang begitu, ta-tapi sungguh. Aku tidak byuntae seperti yang dia bilang." Jun mencoba agar Minghao tidak terasut dengan ucapan Seungcheol.

"Ah. Iya gapapa, bercandaan para lelaki memang seperti itu. Dulu teman nya YanAn gege sering begitu. Walaupun dia perempuan."

Dan hening kembali menyelimuti mereka berdua.

"WOYYY DIEM DIEM AJA BERDUA, NGOPI LAH NGOPI."

Dengan tampang tidak berdosa, Seungcheol muncul tanpa mereka berdua ketahui dan berteriak. Oke tenang dia udah ganti baju, ga kaya gelandangan lagi.

"Udah kali tadi tuh ngeteh sama Minghao." jawab Jun

Seringaian jahil muncul diwajah Seungcheol, "Cie elah, ngeteh bareng. Bau bau nya bakal punya sepupu ipar dah."

PLAK!

Satu tabokan berhasil Jun lancarkan dan tepat mengenai bahu Seungcheol. "YAK! Daritadi kalo ngomong butuh disaring." Jun kemudian melirik ke arah Minghao yang rupanya juga terkejut dengan ucapan Seungcheol barusan. "Aduh maap ya Hao, ini orang emang mulutnya butuh diamplas."

Yang bisa Minghao lakukan hanyalah tersenyum, bukan tersenyum senang karena di comblangin sama sepupu Jun tersebut, tapi tersenyum malu.

'Kenapa dengan jantungku coba?' batin Minghao

~~

Disinilah sekarang, satu orang dokter dan satu robot tengah berada diruangan uji coba. Changgu menyuruh YanAn untuk masuk kedalam kubah kaca agar uji coba segera dilakukan.

𝓞𝓷𝓬𝓮 𝓐𝓰𝓪𝓲𝓷 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang