15

335 21 5
                                    

Aldo pov

"saya mau keluar" Ucap ku

"Kamu mau kemana Do" Tanya wanita itu tegas.

"Saya keluar sebentar, tak lama"

"Saya tak mengerti dengan anda,saya sudah susah susah membuatkan anda pesta besar ini, lalu anda tak melihat pengorbanan saya, anak macam apa anda ini" Ucapnya tegas.

"Saya tak menyuruh anda melakukan ini, ini kemauan anda bukan saya"Balasku.

"Aldo Ardeza,dengar mama mu bicara"_Bagas Ardeza.

" Dia bukan mamaku"

"Aldo!!"

Aku tak menjawab perkataannya,ku tatap lekat wajah keduanya,ayah kandungku dan ibu tiriku yang takkan ku anggap ibu kandungku.

Aku segera pergi dan memasuki mobil sport merah ku,aku akan menjemput seseorang yang mengingatkanku dengan masa lalu.Ku lajukan sedang mobil ini,aku tak akan merasa terburu buru karna acara ini,aku takkan memperdulikan ini ulang tahunku atau apapun kecuali hari ini aku bisa menatap wajah bunda,wanita yang sangat menyayangiku wanita yang melahirkan ku,aku rindu masa masa saat bisa memeluknya,gambar wanita yang ada dalam mobilku yang sedang memeluk seorang anak laki laki berumur 10 tahun itu dan sebuah kue ulang tahun berlilinkan angka 10 di sampingnya, membuatku mengingat masa lalu.

Flashback

"Bun? aku pulang"ucap anak laki laki itu setelah memasuki rumahnya.

"My little boy" Ucap wanita yang di sapannya itu seraya memeluknya.

"Hmmm, bunda masak bubur kesukaanku?"

"Tentu sayang, hari ini ulang tahunmu bukan"

"Bun?"mengelus kedua pipi sang bunda.

" Kenapa sayang?"tanyanya.

"Walau papa ga ada saat Aldo ulang tahun, tapi Aldo seneng karna masih ada bunda,bunda jangan ninggalin Aldo yah,Aldo sayang banget sama bunda"ucapnya, setetes demi setetes keduannya menjatuhkan air mata.

"Sayang? Papa sayang sama Aldo, papa ga bakal ninggalin Aldo kalaupun nanti bunda udah ga ada, Aldo ga boleh benci sama papa,Aldo tau mainan kayu kesayangan Aldo itu, saat itu papa susah payah ke hutan buat cari kayu yang bagus dan kuat ,itu papa buatkan khusus untuk kamu waktu itu kamu nangis nangis karna temanmu punya mainan, lalu papa pergi ke hutan untuk mencari kayu,lalu membuatkanmu kapal kayu itu,sekaligus hadiah ulang tahun kamu sayang" Ucap bunda seraya mencubit hidungku.

Akupun menghapus air mata yang membasahi wajah cantik bunda,aku memeluk bunda dengan eratnya.

"Tunggu disini ya my little boy, bunda mau ngambilin sesuatu buat kamu" Ucapnya lalu pergi ke dapur. Tak lama bunda membawa kue ulang tahun seraya bernyanyi.

"Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday to you my little boy" Ucap bunda sambil membawa kue ulang tahun dengan lilin berangka 10 itu.

"Sebelum tiup lilin, doa dulu sayang"

"Yaallah, semoga bunda akan selalu bareng Aldo sampai kapanpun, Aldo sayang bunda, Aldo ga akan bikin bunda nangis, Aldo janji Amiin"

"Sekarang tiup lilinnya"

'Huufft'

"kita foto dulu, karna anak bunda sekarang udah gede, dan udah mau dewasa,semoga kedepannya kamu di mudahkan rezekinya ya sayang,dan bisa jaga diri dengan baik, makin pintar, dan makin tampan pastinya hehe"ucap bunda sambil memelukku, kami menampilkan senyum bahagia di sana, walau tak ada papa tapi aku senang karna bunda tak melupakanku, bunda selalu ada buatku, sedih memang di saat hari berharga ku keluargaku tak lengkap. Tapi tak apa di hatiku hanya bunda.

Lily StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang