5. Pertemuan Taman Kota

57 11 27
                                    

Susah payah menutup luka,
ia malah membubuhi garam diatasnya..

¤Olivia🍑¤

Seorang gadis SMA duduk di taman kota bersama pushy. Menatap indahnya bintang yang saling berkerlap-kerlip seakan sedang berbincang. Ia merasakan kembali pahitnya kejadian kelam.

Kata pepatah kenyataan selalu menyangkal ekspektasi, sama hal nya dengan perasaan seorang gadis yang duduk seorang diri. Suasana hati mendukung luka di naluri nya hingga saat ini.

Satu alasan mengapa ia memupuk rasa pedih itu sendirian.

"Bintang, jagalah luka di hati ku tetap tertutup supaya aku terus menjadi gadis yang kuat." ujar Pia berbincang dengan segerombolan bintang di angkasa.

"Pushyy.. push eh eh mau kemana." Pia mengejar kucingnya yang tiba-tiba berlari.

Sebuah motor hitam hampir membunuh kucing nya jika saja sang pengemudi tidak menghentikan motornya. Ia turun dari motor besar miliknya tanpa melepas helm pada kepala nya.

"Hey kucing cantik dimana majikan lo? Kenapa dilepas gitu aja, untung aja gue engga nabrak badan lo tadi." ujar Kevin berbincang dengan kucing itu.

Pushy seakan mengerti dengan pembicaraan Kevin, dia menempelkan kepala nya di lengan kevin dan mengeong sebagai jawaban nya.

Tak jauh dari motornya berhenti, ia melihat sosok gadis yang cukup familiar di kedua mata nya tengah menangis sambil menunduk.

Ia mendekati gadis tersebut dan menepuk pelan, dilihatnya seksama setiap inci tubuhnya. Ia mengenal gadis dihadapannya ini, lalu ia menepuk pelan pundak Pia.

"Oliv.. Lo Oliv kan? Lo ngapain duduk di tengah jalan gini?" ujar Kevin lembut menenangkan Pia yang sesegukan.

🍑🍑🍑🍑🍑

"Pushy!!" teriak Pia histeris.

Ia hendak mengambil kucingnya ditengah jalan. Namun ia tak sempat mengambilanya karena ebuah motor hitam melaju cukup kencang dan mengagetkan Pia, sontak Pia jatuh terduduk di tengah jalan dan berteriak histeris.

Tak kuat Pia menyaksikan tragedi menyeramkan di depan matanya ia menangis sesegukan menahan sedih karna kucing kesayangannya pasti telah meninggal di lindas motor tadi.

"Liv.. Kenapa nangis?"

"Pushy jangan tinggalin Oliv hiks.." racau Pia tak karuan disela-sela tangisannya.

"Jadi ini kucing Oliv ya? Ya tuhan kasian sekali dia." ujar Kevin dalam hati.

"Maafin gue, ini kucing lo gue balikin. Dia gak mati, gue sempet rem mendadak karna ada kucing ini mau lewat." Kevin masih berusaha menenangkan Pia yang masih terduduk kaku.

"Kucing gue mati karna lo !!" Pia memukul lengan Kevin karena ia menyangka jika Pushy nya telah mati ditabrak oleh kevin.

"Yaa ampun Pushy!! Kamu ini jangan kabur la... " Pia kaget bukan main saat mengetahui kucing nya tidak mati, ia langsung berhamburan menggendong kucingnya kembali.

"Heh main rebut-rebut aja. Makasih kek udah ditolong." ujar Kevin menyindir Pia yang sudah mengambil alih kucing nya.

"Heh cowok sialan!! Makasih lo bilang?! Sampe kucing gue berubah jadi manusia juga ga akan gue minta maaf sama orang yang mau bikin mati kucing gue!" bentak Pia ke Kevin.

Kevin terdiam. Namun bukan karena mendengar ucapan Pia. Ia terdiam karena melihat wajah Pia yang sangat menggemaskan ketika sedang marah.

Dengan emosi yang masih memuncak Pia berdiri lalu menghapus air mata nya. Ia berlalu meninggalkan cowok itu yang masih mematung ditempatnya.

Gorgeously StoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang