Sedang menunggu rinduku, kau balas temu.
Sedang menanti dimana ku menatap, kau lebih dekat.
Sedang menanti dimana ku memeluk, kau lebih hangat.
Sedang menanti dimana kau membalas genggaman ku lebih erat.¤Olivia🍑¤
Langit tak secerah hari biasa. Diwarnai kelabu sebagai warna dominan nya. Mentari tak melukiskan senyum ceria nya tak seperti hari kemarin, siapa saja yang melihat indahnya bisa terpengaruh akan sihirnya.
Mentari menyampaikan kabar pada sang langit. Jika ada yang mencarinya maka ia bersembunyi dibalik gumpalan-gumpalan kapas di angkasa. Mentari tak menyalurkan sinar yang terasa hangat layaknya penyemangat dan kekuatan bagi semua insan yang merasakannya.
Semilir angin berhembus kencang kesana kemari. Membuat ranting pohon bergerak tak beraturan dedaunan gugur berjatuhan ke bumi. Seakan menyadarkan bumi pertemuan singkat akan terjadi hari ini.
Melepas rindu dengan si hujan tanpa rintihan. Air hujan bersorak sorai menghampiri bumi dengan aroma khas yang menenangkan. Layaknya dua insan sedang bermadu kasih akan menyatakan perasaan rindu yang tak tertahankan.
🍑🍑🍑🍑🍑
Tiga orang anak laki-laki yang cukup tampan tengah berdiri di dekat gerbang sekolah. Salah satu nya bersikeras lebih mementingkan rasa penasaran dalam hati nya.
Pasti kalian mengenal sosok anak manusia itu. Anak laki-laki dengan rambut hitam dengan kedua mata yang indah dengan kulit putih. Sosok yang beberapa hari ini menjadi sorotan siswa-siswi SMA Bintang Raya.
Kevin bersama kedua sahabat lama nya, Bagas Andreas dan Justin Kenny Augustin. Mereka tengah memperhatikan seorang gadis cantik bersama seorang teman masa kecilnya.
Pia dan Erly berada di area parkiran sekolah hendak masuk ke dalam kelas. Mereka berdua tak menyadari akan kehadiran ketiga anak laki-laki yang menantinya sejak setengah jam yang lalu.
"Mana ya si Oliv?"
Kevin melihat jam tangannya jam menujukkan pukul 06:40 pagi. Gadis yang di nanti tak kunjung datang. Kevin sengaja bersandar pada motor hitam kesayangannya sambil memainkan ponsel nya.
"Eh itu tu Pia sama Erly baru turun dari mobil." Justin menunjuk ke arah parkiran. Ia melihat Pia dan Erly di dekat mobil nya.
Terlihat Pia yang sedang merapikan rambut sedangkan Erly yang sedang memegang cermin kecil pun merapikan seragamnya yang sebenarnya tak begitu berantakan.
"Iya, Vin itu Vin cewek yg lo cari," bisik Bagas pada telinga Kevin.
Kevin mencari sosok yang dibicarakan kedua sahabat nya. Jujur ia memang tidak tahu siapa gadis yang bernama Pia itu.
"Pia itu siapa Gas kok gue gak tau?" tanya Kevin akhirnya membuka suara.
Kevin tak mengerti apa maksud dari perbincangan yang terarah pada nya. Ia menyapu pandangan nya sekali lagi.
Namun ia hanya menemukan Sherly dan Olivia di parkiran sekolah, bukan Pia yang sedari tadi diperbincangkan dengan nya. Kevin menghela nafas berat menyerah mencari gadis itu.
"Pia itu Olivia Kevin. Masa iya lo gak tau panggilan nya sih?" tanya Justin heran.
Yang benar saja Pia teman sebangku nya, masa dia tak mengenal Pia. Ah Kevin baru mengingat teman sebangkunya itu. Pia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gorgeously Stone
Teen FictionPersis, isi kepala riuh yg ingin bertemu 'kematian' setiap malam hampir 3 bulan. Tak diinginkan, bukan? Jangan sampai Tuhan. Tak bisa dicegah, bahkan kewalahan. Tapi kenyataan. 🍑Selamat membaca!