Apakah kau juga rindu?
Merindukan hal sama seperti ku?
Aku disini sayang, Mengumpulkan rindu tuk sebuah temu,
Sedang merindu akan semua perlakuan manismu dulu,
Apakah kau juga begitu?
¤Olivia🍑¤Kevin sedang berada di dalam ruangan pribadinya tak ia biarkan sembarangan orang memasuki wilayahnya. Terkecuali keluarga dekatnya dan tentu saja seseorang yang istimewa.
Kevin keluar dari kamarnya dengan headphone yang masih berada dikedua telinganya.Ia perlu memanjakan pendengarannya dengan lagu favorit yang biasanya merubah moodnya cepat.
Kevin berjalan menuju dapur membuat orange jus sendiri lalu berlalu menuju kolam renang.
Ditaruhnya segelas orange jus di atas meja kecil. Ia teringat akan sesuatu. Iya, Pia. Ia selalu memikirkan gadis itu saat ia sendiri tidak memikirkan dirinya.
Kevin seringkali teringat orang-orang berkata,
'Mencintai seseorang lalu ingin selalu menjaga apalagi menyayanginya, itu wajar saja bagi manusia'.
Kevin bisa saja berubah menjadi seseorang yang melankolis karena memikirkan hal yang menurutnya gila, karena hanya satu kalimat bisa berubah menjadi banyak makna karena cinta .
Kevin selalu merasakan hal yang aneh ketika bertemu dengan Pia. Memikirkan hal tentang Pia yang seharusnya hanya keluarga nya yang memikirkan hal itu. Mencampuri kehidupannya seakan ia orang yang Pia percaya.
Menyuruh Pia ini itu yang selalu mendapatkan penolakan dari Pia seolah dirinya lah yang berhak atas Pia.
Merasa cemburu ketika Pia dekat dengan teman laki-laki nya. Bertemu dengan Pia tanpa sengaja seakan ia adalah cenayang bagi Pia.
Merasa bahagia setelah bisa mendapatkan senyuman tulus dan manis dari Pia seakan Pia orang yang berharga untuknya. Dan satu lagi, rasa takut akan kehilangan yang selalu membuat nya takut ditinggalkan.
Apalagi namanya kalau bukan cinta? Apakah dia harus berkonsultasi pada sahabat-sahabatnya? Seperti remaja pada umumnya. Tapi bisa saja ia akan di interogasi soal Pia.
Kevin tahu kedua sahabatnya akan mengorek informasi sedalam-dalamnya seperti host di acara gosip televisi yang ditonton mama nya. Kevin mengerutkan kening merasa pikirannya terlalu jauh menerawang.
Namun, ia juga takut bila yang dipikirkan nya terjadi.
Seperti saat ini, Kevin meneguk orange jusnya. Kevin merasakan tenggorokan nya kering hanya dengan memikirkan Pia. Bukannya ia tidak bisa mengontrol emosi nya akan seorang perempuan.
Tapi, kalian harus ingat. Kevin juga pernah mengalami hal yang menyakitkan. Bukan ia yang meninggalkan tapi ia yang ditinggalkan pacarnya untuk hal yang sepele menurutnya.
Berbeda bukan dengan laki-laki pada umumnya yang malah meninggalkan kekasihnya sendiri. Itulah alasan mengapa ia mengikuti orang tuanya yang pindah tugas dan memilih melupakan hal yang hanya membuatnya terus merasakan kehilangan.
Ia menatap langit yang terbentang luas di pandangan nya. Sungguh indah pikirnya bila ia bisa menikmati matahari tenggelam di pinggir pantai.
Lalu menghabiskan malam hanya untuk mengobrol berdua dengan orang yang dicintainya ditemani api unggun yang menyala dan membakar ikan di depan tenda nya, sambil sesekali memandangi bintang-bintang di langit dengan indahnya, cahaya yang terang dan berkerlap-kerlip.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gorgeously Stone
Teen FictionPersis, isi kepala riuh yg ingin bertemu 'kematian' setiap malam hampir 3 bulan. Tak diinginkan, bukan? Jangan sampai Tuhan. Tak bisa dicegah, bahkan kewalahan. Tapi kenyataan. 🍑Selamat membaca!