4

165 24 25
                                    

"Wooseok?"

Aku berusaha menulikan telinga mendengar suara Jinhyuk yang memanggilku ketika aku berjalan dari arah parkiran. Tanpa memerdulikannya, aku tetap melanjutkan langkahku menuju kelas.

"Tunggu!" Katanya sambil menarik tanganku dengan kuat.

Tubuhku pun dengan cepat menabrak dada bidangnya. Aku menunduk, tak berani menatapnya karena aku yakin tatapannya bisa saja membunuhku.

Ku dengar ia menghela nafas, kemudian mengelus pipi kananku dengan ibu jarinya. "Kenapa?" Tanyanya dengan suara yang mulai melembut.

Aku menggeleng pelan masih tak berani menatapnya, "Hyuk aku mau ke kelas, ada PR."

"Kenapa lo menghindar anjing?!" Bentaknya keras sambil menghempas tanganku dengan kuat, membuatku seketika terpejam dengan tubuh yang menegang hebat. Ku yakin semua siswa yang sedang berkeliaran menatap ke arah kami berdua.

"Kalo ditanya itu dijawab!"

Jinhyuk mencengkram kedua pipiku dan mengangkat wajahku dengan paksa, membuatku meringis sakit dan takut secara bersamaan. Tanganku berusaha melepas cengkramannya, karena demi apapun kekuatan Jinhyuk tidak main-main. Bahkan air mataku sudah mengalir deras membasahi kedua pipiku.

"Hyuk please.." Aku berkata lirih karena ku rasakan tenggorokanku tercekat. Ku beranikan mataku menatapnya, ada kilatan marah di mata Jinhyuk, aku tau dan sangat yakin akan hal itu. Dan aku bersumpah ini bukan pertama kalinya aku diperlakukan seperti ini.

"Hyuk udah! Sekolah ini woy!" Ku lihat Hangyul datang dan menarik tangan Jinhyuk hingga cengkramannya terlepas. Sontak aku memegangi kedua pipiku yang aku yakin sudah sangat memerah sekarang.

Jinhyuk berdecih dan menatapku tajam, "Urusan lo sama gue belum selesai!" Katanya sambil menoyor keningku kuat membuat kepalaku hampir membentur dinding dibelakangku jika saja aku tidak bisa menyeimbangkan tubuhku.

"Jinhyuk bangsat!" Suara itu, Midam, berlari dengan tergesa-gesa dan segera menarikku ke dalam pelukannya.

"Lo gak usah ikut campur Dam!"

"Diem lo anjing!" Maki Midam dengan meninggikan suaranya membuat Jinhyuk memutar bola matanya malas.

"Jinhyuk?" Aku sedikit menyembulkan kepala guna melihat siapa yang memanggil Jinhyuk.

Disana, Byungchan dengan tenang berjalan ke arah Jinhyuk dan terlihat membisikkan sesuatu sambil mengelus lengannya pelan. Ku lihat Jinhyuk mengangguk lalu menoleh ke arahku, menatapku dengan tajam yang saat ini berlindung dalam pelukan Midam.

Jinhyuk berdecih dan dengan segera menggenggam tangan Byungchan dan menariknya untuk menjauh. Aku yang melihat itu tanpa sadar mengeratkan pelukanku membuat Midam berbisik, "Jinhyuk anjing!"

Midam menatapku kasihan, "Lo gakpapa?"

Aku tak menjawab karena jujur aku bingung harus menjawab apa? Sudah pasti aku sedang tidak baik-baik saja sekarang. Saat aku mengangkat kepala, tanpa sengaja aku melihat Seungwoo yang berdiri tak jauh dari tempatku sekarang. Ia menatapku, dengan tatapan dinginnya.

....

"Lo kenapa sih masih aja bertahan sama Jinhyuk hah?"

Aku memijit pelan pelipisku karena sumpah demi apapun, suara cempreng Yohan benar-benar membuatku pusing.

Midam berdecak dan menoyor kening Yohan, "Lo bisa diem gak? Bacot banget dari tadi!"

Saat ini sedang berlangsung jam pelajaran keempat yang artinya sebentar lagi istirahat. Dan kami bertiga berada di UKS sejak kejadian tadi pagi dimana Jinhyuk membentakku.

Never Enough Ft. Wooseok On FocusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang