Bidak semesta

154 6 0
                                    

Pekat, legit, menyesat
Segala asa hanyut dalam sirna
Segala jalan berselimut dalam maya

Dia kembali buta, setelah menyesap begitu banyak dusta
Dia kembali bersalah, atas pelupuk yang akhirnya basah

Begitu kelam, seram, berang
Marah pun bukan lagi sebuah reaksi karena menerima lebih menarik daripada memaki

Rintih, frustasi, validasi
Maaf tak berarti, hanya membuat terlihat makin rendah atas omong kosong yang bising

Takdir, takdir, takdir
Kita hanyalah bidak yang di mainkan semesta
Beradu dalam skenario nyata
Melebur dalam setiap alur yang tercipta
Yang sangat menyukai bahagia
Sampai lupa dengan eksistensi duka

RANCUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang