Hari ini SMA Nusa Bangsa mengirimkan beberapa sukarelawan untuk melakukan bakti sosial dipanti asuhan. Hanya 10 siswa yang mau menjadi sukarelawan. Mereka terdiri dari 5 kelas yang berbeda. Mereka berangkat menggunakan bus pagi ini, karena jarak antara panti asuhan dan SMA Nusa Bangsa cukup jauh, sekitar 20KM.
Walaupun hanya diisi 10 orang, namun keadaaan dibus cukup ramai. Ada yang bermain gitar, menyanyi, mengobrol, dan lainnya lagi. Namun, ada satu orang yang berhasil menarik perhatian semua orang karena orang itu hanya terdiam sejak bus mulai meninggalkan sekolah.
"Jaemin, sini atuh gabung sama kita, walaupun lo jadi yang termuda disini, gausah malu-malu" Ajak salah satu gadis yang ikut kegiatan tersebut. Jaemin tersenyum, lalu mengangguk. "Iya kak... oh ya kak, Yeji sama Hyunjin gak ikut kak Sinb?"
"Mana mau mereka ikut kegiatan kayak gini, kalau mereka ikut yang ada malah ngeluh sana sini"
Jaemin tertawa mendengar pernyataan dari kakak tingkatnya itu. Sebenarnya hampir semua siswa yang mengikuti adalah anak kelas 12 dan 11, hanya Jaemin yang masih kelas 10.
"Heh Mbih, Jaem, sini ikut nyanyi, jangan pacaran mulu"
"Ngarang lo Mbin, cuman ngobrol gini dibilang pacaran, apa kabar lo sama Eunseo yang jalan mulu dari jaman batu tapi belum pacaran"
"Sialan lo Mbih"
"Tapi bener kan? Mbin"
"SINB AWAS AJA LO NANTI GUE BILANGIN BUNDA SOAL LO NYONTEK PR GUE" "LO BISA LAPOR BUNDA, TAPI GUE JUGA LAPOR MAMAH SOAL KEJADIAN DIATAP"
"Sinb sialan"
"Sinb siilin, ilih bicit"
"Anjir ya lu"
"Injir yi li"
Semua orang tertawa melihat pertengkaran Moonbin dan Sinb. Dua orang yang sudah bersahabat sejak masih bayi itu memang selalu ribut saat bertemu. Tapi, bukan teman kalau belum pernah bertengkar, benar bukan?
"GUYS KITA UDAH SAMPAI, NANTI JANGAN SAMPE ADA YANG NYASAR KE RUMAH WARGA KAYAK LUCAS PAS TAHUN KEMAREN, BARANG-BARANG JANGAN SAMPE ADA YANG TERTINGGAL, KALAU TERTINGGAL AMBIL SENDIRI, NANTI JANGAN JAHAT SAMA ANAK-ANAK PANTI!!!"
Itu si Changbin yang berteriak, sebenarnya tak usah berteriak juga tak apa karena hanya 10 orang yang ikut, tak seperti tahun lalu yang mencapai 30 orang. Xiaojun yang ada disebelah Changbin langsung memukul kepala Changbin keras. Teriakan Changbin memang keras, sangat keras malah, apalagi Changbin teriak tepat didekat telinga Xiaojun. Ya jelaslah Xiaojun marah.
"Bego, gausah teriak napa? Ini yang ikut cuma 10 orang, kuping gue budek entar, lo mau tanggung jawab emang?"
"Hehe, maap bang"
Changbin hanya tertawa kecil saat melihat Xiaojun misuh-misuh ga jelas. Tiba-tiba, banyak anak berhamburan keluar dari panti asuhan, menyambut kedatangan sukarelawan dari SMA Nusa Bangsa. Sukarelawan SMA Nusa Bangsa keluar dari bus yang tadinya mereka naiki.
Selepas acara penyambutan, mereka masuk ke panti asuhan dengan membawa beberapa kardus yang berisi mainan, baju, dan lainnya. Rencananya mereka akan ada disini selama 3 hari, sama seperti tahun kemarin.
Ada anak yang berlari untuk menemui Jaemin. Anak itu menepuk bahu Jaemin secara berulang-ulang, membuat sang pemilik bahu menoleh ke anak itu. Anak itu mulai menggerakan tangannya, Ia berbicara menggunakan bahasa isyarat.
Jaemin sedikit terkejut, namun Ia mulai mengamati apa yang disampaikan oleh anak itu, Jaemin memang mengerti bahasa Isyarat. Ia mulai belajar bahasa Isyarat saat kelas 8 SMP, Jaemin ingin mengikuti jejak kakaknya yang juga sering menjadi relawan untuk acara seperti ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
BKLM ✅
FanfictionLomba menulis kecil-kecil an yang diselenggarakan oleh hannyhani Pendaftaran telah ditutup, kini saatnya pengambilan suara untuk menentukan juara. Yuks buka dan baca, lalu jangan lupa klik tanda bintang untuk karya yang disukai... ⭐⭐⭐⭐⭐