Jung Hoseok, sosok lelaki yang baru saja pindah dari California, Amerika. Ia mengikuti pelajaran pertamanya di sekolah ternama Korea. Seperti dugaannya, bakal banyak perempuan yang mengaguminya. Itu tak dapat dipungkiri karena kelebihan yang Hoseok miliki. Tampan, pintar, atletis, dan ramah merupakan satu paket komplet untuk kategori lelaki idaman.
Pagi ini, Hoseok dibuat terpana oleh satu orang gadis yang menunjukkan wajah datar padanya. Hoseok memang sudah bergaul dan berteman dengan murid laki-laki yang lain, jadi ia tak sendiri di sana. Saat melihat gadis itu, posisi Hoseok ada di meja tengah kafetaria sekolah.
Gadis berwajah dingin, rambut panjang, dan sikap pendiam membuatnya terlihat introvert. Namun, anehnya hati Hoseok dapat tertarik dengan gadis itu. Sorot matanya tak lepas dari memandang gadis yang semenjak tadi sibuk dengan makanannya.
"Siapa dia?" tanya Hoseok.
"Dia? Dia yang mana?" tanya Jungkook.
Dengan tatapan mata Hoseok yang terus mengarah pada gadis itu, Jungkook jadi tahu siapa 'dia' yang dimaksud temannya itu. Jungkook tersenyum, lalu merangkul bahu Hoseok.
"Kau tertarik padanya? Kalau begitu, menyerahlah sekarang juga!" ucapnya.
"Kenapa?" nada bicara Hoseok mulai mendingin.
"Hwang Eunbi, namanya Hwang Eunbi. Gadis itu sudah menolak hampir sebagian besar laki-laki di sekolah ini," jawab Jungkook.
"Termasuk dirimu?"
Jungkook mengangguk.
"Aku menyukainya karena saat itu dia membantuku dengan tulus. Eunbi itu tidak pernah menunjukkan senyumnya sekali pun pada orang lain. Bahkan, kata yang ia ucapkan bisa dihitung pakai jari. Kau mungkin masuk dalam daftar laki-laki yang akan ia tolak."
Jungkook terkekeh.
"Atas dasar apa ia menolak semua laki-laki?" tanya Hoseok mulai penasaran.
"Entahlah, dia tidak pernah cerita apa pun tentang hidupnya. Eunbi tidak mudah diajak mengobrol."
Hoseok mengangguk. Matanya kembali menatap Eunbi. Gadis itu kini juga menatap Hoseok datar. Namun, entah setan dari mana, Hoseok tersenyum pada Eunbi. Gadis itu tak merespon, kemudian beranjak dari mejanya.
"Jangan penasaran dengan dirinya!" tegur Jungkook.
"Kau bisa membaca pikiranku?" tanya Hoseok terkejut.
"Tidak, hanya menebak. Kebanyakan, teman yang aku punya akan mengatakan itu saat Sojung menatapnya," jawab Jungkook, lalu menyeruput minumannya.
Hoseok tertegun. Itu berarti, saingan rasa penasarannya dengan Eunbi masih banyak. Hoseok ingin tahu penyebab gadis itu menjadi sangat pendiam.
💘💘💘
Jam pelajaran usai. Hoseok memiliki jadwal untuk melakukan kegiatan ekstrakurikuler setelah beberapa minggu menjadi murid di sekolah ini. Ia dan Jungkook berjalan bersama menuju lapangan basket indoor. Di sana, sudah banyak siswa yang berlatih sendiri dengan bola basketnya.
Beberapa penonton juga menyemangati mereka, bahkan ada yang tertidur karena mungkin sedang menunggu temannya. Pemandu sorak tampak berlatih lebih dahulu di sisi lapangan. Dari situ, pandangan Hoseok kembali mendapati sosok gadis yang mampu membuat hatinya bergetar.
"Fokus, Jung Hoseok! Ganti bajumu dan berlatihlah segera! Pelatih sudah datang," titah Jungkook.
Ya, sebenarnya Jungkook hanya menunggui Hoseok sampai selesai karena mereka berencana pulang bersama. Mereka juga baru tahu jika arah rumah mereka satu tujuan. Jadi, Jungkook berbaik hati memberi Hoseok tumpangan dan rela menunggu.

KAMU SEDANG MEMBACA
BKLM ✅
Fiksi PenggemarLomba menulis kecil-kecil an yang diselenggarakan oleh hannyhani Pendaftaran telah ditutup, kini saatnya pengambilan suara untuk menentukan juara. Yuks buka dan baca, lalu jangan lupa klik tanda bintang untuk karya yang disukai... ⭐⭐⭐⭐⭐