I Love You

457 63 27
                                    

Langkah kakinya semakin cepat beriringan dengan setiap detik yang terbuang, sepasang bibir merah mudanya tak henti-hentinya bergerak—menyumpahi apapun yang menghalangi langkahnya. Manik coklatnya bergerak, menilik tak sabar ke arah orang- orang yang sedang ramai menapak turun anak tangga.

Mengingat ini adalah pergantian jam menjadikan hal ini bukan lah sesuatu yang salah. Tapi tentu saja itu adalah hal yang salah bagi seorang perempuan yang berstatus mahasiswi jurusan arsitektur semester enam ini.

Karena berkat dosen kiler dengan gigi tonggos itu yang memang senang sekali membuat hidupnya sulit itu, sangat sukses membuatnya telat dengan sempurna untuk memasuki kelas berikutnya dengan dosen killer lainnya.

"SinB-ah!" teriak seseorang. SinB yang sedang memasok oksigen kembali setelah marathon singkatnya itu turut menoleh dan mendapati seorang perempuan yang tak lain adalah sahabat sejak sekolah menengahnya itu.

"Dahyun-ah, kenapa kau di sini? Kau terlambat juga?" Tanya SinB setelah mentralisir frekuensi pernapasannya. Bukannya menjawab perempuan berkulit putih itu malah langsung menyeret SinB pergi menjauh dari kelas.

"Kita bolos saja" ujarnya enteng sambil menyeret SinB menuju ke kantin.

***

"Apa? Jadi Kim Taehyung yang menggantikan dosen botak itu?" Tanya SinB kaget dengan suara keras.

"Iya, kau tahukan dia itu asisten yang dikenal tanpa ampun. Makanya aku mengajakmu bolos hari ini dan kita tetap bisa masuk dengan tenang minggu depan bersama si botak itu lagi" ujar Dahyun santai sambil menyeruput jus miliknya.

"Haissh, bagaimana bisa aku tidak tahu?" ujar SinB kesal pada dirinya sendiri. "Tentu saja kau tidak melihat pemberitahuan digrup kelas" balas Dahyun.

"Ini semua karena dosen tonggos itu, awas saja dia" dendam SinB dengan matanya yang kian menajam.

"Habisnya siapa yang menyuruh kau untuk ketiduran dipelajarannya? Memangnya apa yang kau lakukan sampai ketiduran?" ejek Dahyun sambil kembali membayangkan ekspresi SinB saat ketahuan tidur dikelas sebelumnya yang memang pantas untuk dihina, sungguh sahabat bersifat iblis.

"Huuhh, itu semua karena pria itu" ujar SinB dengan wajah sendunya yang langsung dapat ditangkap oleh Dahyun.

"Jika itu tentang dia, maka aku cuma bisa memberimu saran untuk tidak menyerah. Cobalah untuk bicara" SinB menggeleng pelan. "Aku sudah pernah melakukannya, tapi tidak berhasil"

"Yang perlu kau lakukan adalah berbicara mengenai isi hatimu, jangan pernah kau pendam. Cobalah untuk berbicara mengenai apa yang hatimu rasakan bukan apa yang kau pikirkan, kau itu Hwang SinB, kau pasti bisa" ujar Dahyun bersemangat. SinB tersenyum, yah walaupun Dahyun itu terkadang seperti iblis tapi sahabatnya itu tetap dapat diandalkan seperti saat ini.

"Dahyun-ah, kau tahukan aku mencintaimu" seru SinB dengan wajah memelasnya yang ingin sekali Dahyun hadiahi dengan tinjunya. "Kau ingin mati?" ujar Dahyun datar. SinB tersenyum sumringah yang langsung dibalas dengan gelengan kecil oleh Dahyun, "Ayo kita shopping!" teriak SinB semangat.

"Aku benci kombinasi perempuan dan shopping" ujar Dahyun pasrah.

***

"Aku pulang!" teriak SinB dengan semangat sambil menenteng beberapa paper bag berbagai ukuran, tampaknya SinB sukses membuat sahabatnya itu pincang hanya karena menemaninya belanja.

"Habis darimana?" tanya seseorang. SinB mengernyit keningnya heran, kemudian meletakkan paper bag itu di sofa ruang tamu dan lantas menoleh, menatap pria tampan yang juga turut menatapnya dengan tatapan ingin tahu.

BKLM ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang