18 Surprised

170 6 0
                                    

"Noona mau sarapan apa?" aku tersentak ketika Jungwoo sudah akrobat didapur. Padahal dia tadi masih tidur dengan nyenyak.
"Emang Jungwoo masak apa hari ini?" aku menghampirinya.
"Aku membuat roti panggang dengan telur setengah matang. Apa noona mau? Jika iya, akan ku buatkan 1 lagi untuk Noona" Aku mengiyakan.
"Ah... Jungwoo kenapa ID line noona kamu beri pinned dan mengubah uname noona?" Jungwoo tersenyum kecil mengaruk tengkuk kepalanya. "Ah... Itu. Iya supaya aku menghubungi noona lebih gampang. Karena aku sayang sama Noona" aku mengangguk. Setelah sarapan, aku pun berangkat.
"Jungwoo antar Noona ya?" Aku menggeleng.
"Noona naik bus aja. Kangen naik bus" Jungwoo mengangguk sembari makan rotinya tadi.
"Noona ati-ati ya" aku pun meninggalkan Jungwoo.

🌸

"Minggu depan udah graduation. Ah.. Gue pasti bakal kangen kalian" ucap Haera.
"Hilih.. Palingan lu kangen sama si Echan" sela Jaemin. Haera hanya memincingkan mata. Aku yang masih terpikir, apakah Jungwoo mau datang keacara graduationku. Tiba-tiba, aku dikejutkan oleh Jaehyun.
"Woy anjing.. Kalem" sentakku.
"Nanti kita jalan yuk" ajaknya padaku. Aku melamun tak dengar apa yang Jaehyun bicarakan. Aku pun tersadar.

"Ah.. Iya Jae.. Kenapa?" Jaehyun memutar mata malas.
"Ayo kita jalan, nanti" Aku langsung menggeleng. Raut wajah Jaehyun pun muram dan mengangkat alis sebelah.
"Dirumah ada sepupu Taeyong" Jaehyun mengehela napas keudara.
"Tinggal aja. Gampang kan?" aku masih menggeleng.
"Tidak. Dia tidak bisa gue tinggal" ucapku. Haera dan yang lain tiba-tiba menatapku.
"Iya.. Jungwoo tuh gk mau gue tinggal" tambahku.
"Lah ini lu tinggal sekolah" Jaemin menimpali. Aku mengusap wajahku.
"Huft... Ini beda. Kalo sekolah gpp" aku pun pergi meninggalkan mereka.

🌸

"Woy Han Eun Joon. Lu mau kemana? Yuk kekantin sama gue" ajak seorang pria yang bermarga Kim juga bertubuh jangkung itu.
"Oh Doyoung" ya dia bernama Kim Doyoung. Pria kelas sebelah. 1 kelas dengan Mark, Jisung, dan juga Haechan.
"Yuk lah.. Gue laper nih" aku dan Doyoung pun kekantin. Aku mencari tempat duduk, sedangkan Doyoung memesan.

Kami menikmati itu. Sambil candaan receh dari Doyoung. Kalian harus tahu, Doyoung itu pria yang cerewet dan juga suka ngomel.
"Eh Eun Joon, katanya lu punya pacar anak sultan ya?" aku mendelik.
"Sssttt... Lu jan kenceng-kenceng napa. Dari mana lu tahu?" Doyoung menyedot es yang dipesannya.
"Gue denger dari Mark" aku mendecak. Bisa-bisanya congor Mark begitu keras. Aku mengangguk.
"Wah.. Enak banget ya. Eh iya, terus dia kemana sekarang?" aku masih makan mie goreng.
"Ah.. Dia sedang keluar negeri" Doyoung mengangguk.

"Eh.. Tumben lu ngajak gue ngantin. Mana si trio Wek-wek itu?" Trio Kwek-kwek beranggotakan Hendery, Xiaojun, dan Yang-Yang.
"Lagi sama Lucas ke perpustakaan" aku mengangguk. Lucas adalah orang yang berasal dari China sama seperti Yang-Yang, Xiaojun, dan juga Hendery.
"Lah lu napa kagak ngikut?" Doyoung mengehela napasnya.
"Ah.. Bosen banget. Males juga ngeliat buku. Mending ngeliat lu" aku langsung blush.. Merah kan.. Anjir lah Doyoung. Aku tersenyum akan hal itu.

"Oh.. Ada Win-Win noh. Panggil aja" Doyoung pun memanggil pria bertubuh jangkung itu dengan surai cokelat. Dia bernama Dong Si Cheng. Dia sering dipanggil Win-Win.

"Hey.. Yo wasap" Win-win ngerangkul Doyoung.
"Oh.. Ada Eun Joon. Hi" aku tersenyum. Tak lama, akhirnya Lucas dan trio kwek-kwek datang.
"Eh lu dicariin malah disini" ucap pria yang bermarga Liu itu. Namanya Liu Yangyang. Pria yang berasal dari China. Dengan surai hitam legam.
"Bener.. Eh ternyata disini sama Doyoung" pria yang bermarga Wong dengan surai silver dan berwajah sangar itu duduk disampingku.
"Eh Lucas. Mau pesen?" tawarku.
"Gue juga dong" ucap pria dengan surai pirang dan bernama Wong Kunhang itu.
"Ok Hendery" ucapku.
"Lu gk juga Jun?" pria bertubuh bongsor mengiyakan. Dia bernama Xiao Dejun. Sering dipanggil Xiaojun.
Kami pun menikmati itu.

🍁

3 Minggu kemudian, Graduation pun tiba. Aku berangkat dengan Jungwoo.
"Noona, ayo berangkat" aku mengiyakan.

........

Suasana sekolah ramai. Banyak yang datang, baik itu keluarga, atau pun orang tersayang. Aku murung.
"Noona kenapa? Noona pingin Taeyong datang ya?" aku mengangguk. Jungwoo mencekal bahuku.
"Noona, jan nangis ya.. Kan ada Kim Jungwoo disini. Jungwoo tidak suka jika melihat Noona menangis. Nanti cantiknya ilang" aku tersenyum dan mengangguk. Acara pun dimulai, tidak sampai lama acaranya selesai. Kami mendapatkan buket bunga yang cukup banyak dan juga gordon. Aku sangat senang.
"Noona ini bunga untuk noona" Aku menerimanya. Jungwoo bagaimana tahu jika aku menyukai bunga Mawar? Aku pun berfoto dengan sahabat-sahabatku.

Tiba-tiba.....

Semua orang tertuju pada sosok 2 pria bertubuh bongsor dengan memakai coat berwarna hitam dan marron itu. Mereka menghampiri ku. Aku terkejut, ternyata itu adalah Taeyong.
"Happy graduation my love" ucapnya aku langsung memeluknya. Aku sangat rindu dengan aroma tubuh Taeyong. Dia juga membawakan sebuket bunga mawar ungu.
"Wah.. Selamat udah lulus" kata pria itu.
"Oh iya, saya Seo Jhonny. Rekan kerja tuan Lee. Senang bertemu dengan anda. Ternyata anda lebih cantik jika dilihat secara langsung. Beruntung sekali tuan Lee mendapatkan anda" aku mengangguk. Dia juga memberikan buket bunga mawar berwarna putih.
"Kamu kapan pulang? Kok gk bilang?" Taeyong tersenyum menoel-noelkan pipiku.
"Baru aja, aku pesan penerbangan malam. Ini kejutan buat kamu" Aku memeluknya lagi. Aku benar-benar ingin menangis. Kalian tahu kan, bagaimana aku sekarang? Aku sangat bahagia sekali. Taeyong pun mengajak makan-makan sebagai tanda kelulusanku.

###

Aku langsung ke kamar mandi. Oh iya, temennya Taeyong nginep disini untuk beberapa hari. Aku pun selesai membersihkan tubuhku. Kami berkumpul di ruang keluarga sambil menonton acara di tv dan tak lupa dengan cemilan yang dibeli tadi.

"Oh iya, kamu panggil Jhonny dengan namanya aja. Biar cepet akrab" ucap Taeyong yang mencomot 1 pizza. Aku menagiyakan.
"Loh Jungwoo kemana?" aku celingukan mencari Jungwoo. Jan sampe ilang, bisa bahaya njir. Kali ilang. Suruh ganti gimana, ya kalo barang gampang diganti, lah ini anak orang bisa berabe. Tak lama, Jungwoo muncul.
"Noona khawatir sama aku ya?" aku menghela napas kesal. Dia langsung duduk disampingku. Bermanja denganku. Kulihat Taeyong cemburu. Baiklah, Taeyong cemburu lagi.
"Sini sayang" Taeyong menyenderkan kepalanya dibahuku dan memegang tanganku.
"Aku rindu tangan bayi nan mungil ini" aku tersenyum.

"Jungwoo, habis ini kamu pulang ke Ansan. Kamu mulai bekerja lagi. Lagian kan aku sudah pulang" Jungwoo menunduk. Dia sedih.
"T-tapi... Taeyong aku gk mau pulang. Aku mau disini sama noona" aku sedih melihatnya. Dia benar-benar tidak mau pisah dari aku.
"Jungwoo sayang... Jungwoo pulang ke Ansan ya.. Jungwoo harus bekerja. Kan liburan di Seoul sudah selesai. Nanti kamu dimarahin sama atasanmu" jelasku sambil mengusap punggung Jungwoo.
"Noona" dia mengeluarkan jurus mata anak anjing. Kenapa aku selalu lemah jika Jungwoo bertingkah seperti ini.

"Tidak mungkin atasan memerahiku. Lagian atasan ku adalah papah aku. Papah Yesung. Tidak mungkin memarahiku" aku tersentak. Bener-bener keluarga turunan semua nih.
"Oh iya, gimana kabar om Yesung? Dia sehat-sehat aja kan? Kalo tante Taeyon juga baik-baik aja kan?" Jungwoo mengangguk.

"Jungwoo... Besok aku pesenin tiket ke Ansan ya?" Jungwoo menggeleng.
"Tapi..." dengan cepat Jungwoo memotong pembicaraan Taeyong.
"Plis lah Taeyong... Masa kamu gini sama sepupumu? Aku ingin dekat dengan Noona" Taeyong menghela napas pasrah. Aku mengusap punggung kekasihku itu.
"Ya sudah, Jungwoo besok tidak jadi pulang" Jungwoo langsung mengembangkan senyumnya.

To be continued

I'm U, U're Mine ✔️(FF Taeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang