22 Memory 'Bout Us

192 8 0
                                    

Flashback on

"Pagi sayang. Yuk sarapan. Papahmu udah nunggu" aku pun turun untuk sarapan.
"Pagi Mah, pah" aku mencium sekilas pipi mereka berdua. Mamahku menyendokkan nasi dan mengambil kan aku lauk.
"Nanti Eun Joon pulangnya sendiri ya, naik bis. Papah soalnya lembur sayang" aku mengangguk. Aku pun berangkat sekolah dengan papahku.

Pria yang bersurai blonde itu sangat kusayangi. Dan juga wanita yang bersurai hitam itu juga kusayangi. Aku adalah anak tunggal dikeluarga ini. Nama papahku adalah Han Jisung. Sedangkan mamahku bernama Park Jihyo. Mereka adalah orang yang istimewa dihidupku.

Tapi semakin lama, mereka berubah. Mereka berubah padaku. Tidak seperti dulu. Sekarang mereka sering bercekcok. Bercek cok hal yang sepele. Aku suka menangis dimalam hari. Mendengar mereka bertengkar setiap hari. Aku ingin bunuh diri. Tapi ku urungkan.

Setiap malam, mereka beradu mulut. Aku sungguh tidak menginginkan hal ini terjadi. Sampai-sampai mereka bercerai. Dan aku pun ditinggal sendiri. Saudara yang tidak peduli dengan ku. Aku harus hidup sendiri.

"KAMU ITU KENAPA SIH? KOK SELALU NGAJAK BERANTEM?" bentak papahku.
"GIMANA AKU GK MARAH, KAMU SELINGKUH DENGAN REKAN KERJAMU YANG BERNAMA IM NAYEON ITU" bentak mamahku.
"OK. AKU AKUI. AKU MENCINTAINYA. MENCINTAI IM NAYEON. AKU INGIN KITA PISAH. AKU SUDAH TIDAK MENCINTAI MU LAGI PARK JIHYO" kata itu membuat mamahku menangis.
"HAN JISUNG, APAKAH KAMU TIDAK MEMIKIRKAN ANAK KITA HAN EUN JOON? DIA MEMBUTUHKAN SOSOK SEORANG PAPAH. APAKAH PIKIRAN MU SUDAH DITUTUP OLEH PEREMPUAN YANG BERNAMA IM NAYEON ITU?" mamahku menangis sesenggukan. Aku tidak berani menghampiri. Dan tak kusangka, papahku memukul mamahku dengan sabuk. Ah.. Itu sangat menyakitkan.

Saat itu juga, aku pergi dari rumah yang dulunya surga bagiku dan sekarang menjadi neraka yang menyeramkan. Sampai sekarang, aku tidak peduli dengan mereka. Bukannya aku ingin menjadi anak durhaka, hanya saja aku tidak ingin kejadian itu terjadi lagi. Itu terlalu menyakitkan untuk diingatkan.

Flashback off

Pagi sekali Taeyong membangunkan ku. Aku masih mengantuk.

"Sayang, bangun yuk. Kita belajar masak" aku baru ingat, Taeyong akan mengajarkan aku memasak.
"Apakah kamu sudah sembuh?" Taeyong tersenyum manis padaku. Menandakan bahwa dia sudah membaik sekarang. Aku pun terbangun dan memberikan Taeyong kecupan morning kiss padanya. Kulihat, Jungwoo dan Jhonny sudah bangun.

"Pagi Noona" Sapa Jungwoo yang menanak nasi.
"Pagi Jungwoo dan Jhonny. Eh aku bantuin ya? Hari ini aku dan Taeyong yang masak" ucapku antusias. Jhonny dan Jungwoo mengangguk.
"Ok. Baiklah. Emang kalian akan memasak apa?" aku menatap Taeyong.
"Rahasia, nanti bakalan tau" Jhonny dan Jungwoo mengangguk. Aku mengeluarkan bahan dari dalam kulkas yang katanya dibeli oleh Jhonny kemarin.

"Hari ini, kita akan memasak spageti aglio olio" aku mengangguk.
"Bahannya : 250gr spageti, 200gr udang kupas, garam secukupnya, 6btr bawang putih cincang, cabe merah 1buah, merica bubuk secukupnya, keju parmesan (terserah), paterselly cincang, 1/2 bawang bombai, 1sdt bubuk paprika. Caranya: 1. Rebus spageti +- 15 menit. 2. Tumis bawang putih, bombai, cabe merah, udang, aduk. 3. Kemudian masukkan spageti yang sudah matang dan bubuk paprika, aduk. 4. Tambahkan garam, lada, secukupnya, patersally cincang dan juga keju parmesan. 5. Jika sudah matang, plating" dan selesai juga masak spageti.
"Wah.. Ini pasti sangat enak" aku pun membawa nya ke ruang makan. Disana Jhonny dan Jungwoo sudah menunggu.

"Wah.. Aglio olio. Ini pasti enak" aku pun mengambilkan untuk mereka.
"Bagaimana rasanya?" kulihat wajah Jungwoo berbinar.
"Woah... Ini sangat lah enak. Aku tidak pernah merasakan masakan seenak ini" Jungwoo melanjutkan makannya. Aku sangat senang, melihat mereka menghabiskan masakan itu. Ya, meskipun Taeyong yang banyak memasak ketimbang aku. Setidaknya, aku punya sedikit ilmu memasak. Setelah itu, aku membersihkan peralatan dapur.

===

Jaehyun dirawat jalan dirumah. Yeri yang masih menyimpan rasa padanya dengan sabar ia merawat Jaehyun.
"Jaehyun, aku akan mengobati lukamu itu. Kamu diam ya?" Yeri menuangkan antiseptik pada wadah yang sudah diberi air. Yeri dengan sabar membersihkan luka-luka Jaehyun dengan antiseptik agar tidak terjadi infeksi. Jaehyun terkejut.
"Ah.. Sakit Yer" Jaehyun meringis.
"Ah maaf" Yeri melanjutkan itu. Setelah itu, dia mengambil makanan untuk Jaehyun.
"Jaehyun, ayo makan"Yeri mengaduk-aduk bubur itu. Dan mengeluarkan asap tipis diatasnya. Yeri menyuapkan bubur pada Jaehyun. Yeri tersenyum akan hal itu.

Setelah selesai, Jaehyun tertidur. Yeri mlenyelimuti tubuh Jaehyun dan mengelus surai milik Jaehyun.
"Jung Jaehyun, kamu cepat sembuh ya, aku pulang dulu" bisiknya pada Jaehyun. Saat mau beranjak dari kasur, tangan Yeri tiba-tiba...
"Kamu mau kemana?" Yeri tersentak.
"Aku mau pulang. Kan kamu butuh istirahat Jaehyun" wajah Jaehyun memperlihatkan kesedihan.
"Kim Hyeri, kamu jan pulang ya, temani aku disini. Aku kesepian. Aku membutuhkan seorang teman" Yeri pun menghampiri Jaehyun. Dia merasa kasihan pada pacarnya-ah tidak lebih tepatnya temannya itu.
"Baiklah, aku disini sampai kak Wendy pulang kuliah" Jaehyun tidur dengan menggandeng tangan Yeri, seakan-akan tidak mau melepasnya.

Yeri pun semakin bingung. Kenapa tiba-tiba, sikap Jaehyun berubah menjadi manja? Ah Yeri semakin pusing.

🌸

"Noona, ayo kita pergi ke cafe milik Yoona imo" aku mengangguk.
"Taeyong, Kak Jhonny" panggilku.
"Han Eun Joon. Aku sudah bilang berapa kali, panggil saja aku dengan Jhonny. Itu akan membuat lebih cepat akrab" aku mengangguk. Mereka masih belum tersadar, akan luka sayatan di pipiku sebelah kiri. Akibat sayatan dari Jaehyun pria berengsek itu.

......

"Selamat datang dicafe" kita disambut oleh Yoona imo. Kecantikan Yoona imo tak luntur. Masih cantik sekali.
"Oh Eun Joon, Taeyong, Jungwoo, dan Jhonny, apa kabar? Imo merindukan kalian" aku tersenyum padanya.
"Ah kita juga kangen sama Yoona imo" balas Jungwoo.
"Eun Joon" aku menoleh. Yonna imo melihat kearah wajahku sangat intens.
"Loh kamu kenapa? Pipi kirimu kok ada bekas luka, seperti luka sayatan?" Taeyong dan lainnya terkejut. Taeyong dengan cepat meraih pipiku dan melihatnya.
"Ya ampun sayang, kamu kenapa?" nada bicara Taeyong sangat khawatir."Aku gk apa-apa. Ini nanti sembuh kok" aku tersenyum palsu pada mereka semua.
"Ah.. Ini pasti luka sayatan yang diberikan Jaehyun waktu itu. Kenapa kamu tidak bilang pada kami?" sarkas Jhonny. Yoona imo terkejut.

"Jaehyun? Emang kenapa dengan Jaehyun. Apa dia menyakiti Eun Joon?" Taeyong mengangguk.
"Waktu itu Eun Joon disekap oleh Jaehyun dan juga teman-temannya selama 1 minggu. Dia juga mendapatkan luka sayatan seperti ini" jelas Jhonny. Yoona imo hanya mengangguk.
"Ku kira Jaehyun sudah berubah. Ternyata masih sama. Otak psikopat" sarkas Yoona imo. Apakah Yoona imo tahu tentang masalah Jaehyun? Ah.. Maksudnya masa lalu Jaehyun? Aku semakin penasaran dengan ini. Aku ingin tahu siapa sosok Jaehyun sebenarnya?

"Emang ada apa imo dengan Jaehyun? Apakah imo tahu masa lalunya Jaehyun?" Yoona imo tertegun. Lalu ia mulai menceritakan masa lalu Jung Jaehyun itu.

"Jung Jaehyun itu dulu anak baik. Dia selalu ceria. Dia sering datang kesini. Dia selalu membantu imo dicafe ini. Tapi, sejak dia tahu bahwa orangtuanya meninggal akibat kecelakaan pesawat itu sikap nya berubah. Dan dia kecewa atas dengan dia diputuskan oleh kekasihnya itu. Dia sangat menyayangi kekasihnya itu. Sekarang ia hanya tinggal dengan kakak perempuannya itu. Mungkin Jaehyun menyukai Eun Joon karena dia ingin mendapatkan cinta kembali dari seorang kekasih" kita hanya mengangguk.
"Ternyata sepilu itu masa lalu Jaehyun" aku mengiyakan.

To be continued

I'm U, U're Mine ✔️(FF Taeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang