23 Childhood Friends

190 9 10
                                    

"Kita minum yuk? Lagi pingin nih. Lama banget rasanya gk minum" kita menyetujui ajakan Taeyong. Kami pun pergi ke kedai pinggir jalan. Kedainya bisa dibilang lumayan ramai. Kita mencari tempat duduk.

"Sebentar ya, aku akan mengambil beberapa botol" aku mengiyakan. Setelah itu, kami meminumnya.
"Khe... Ini segar sekali. Aku sudah lama tidak meminum ini" aku menuangkan soju ke dalam gelas ku sendiri dan meneguknya. Kulihat Jungwoo dan Jhonny menikmati itu.
"Pesankan makanan juga. Aku ingin makan" pinta Jungwoo. Taeyong mengiyakan. Dasar Jungwoo. Tak lama, Taeyong membawakan 4 porsi makanan. Saat mau menyendok, aku melihat sekilas orang yang mirip dengan teman masa kecilku.
"Bentar ya aku mau ke orang itu" mereka mengangguk.

"Permisi" kedua pria bertubuh bongsor dan jangkung itu menoleh bersamaan.
"Iya, ada yang bisa saya bantu?" aku terkejut ternyata benar, mereka adalah teman masa kecilku.
"June, Bobby" mereka masih saling pandang. Ah mereka tak berubah. Mereka tetap lucu seperti dulu.
"Hi apa kabar kalian? Kalian masih mengingat ku bukan?" mereka tetap saling pandang.
"Kamu siapa?" ucap pria bersurai ungu itu. Rasanya ingin sekali tertawa. Bagaimana bisa seorang Bobby yang cute ini bisa lupa dengan aku.

"Aku Han Eun Joon. Temen kalian waktu kecil" mereka mengingat.
"Bobby-ah, seperti nya aku tak asing dengan nama itu. Kita dulu pernah mempunyai teman yang sama dengannya. Perempuan itu cengeng, ingusan" Pria bersurai ungu itu mengangguk.
"Oh.. Kamu Han Eun Joon itu, benar kah?" aku mengangguk.
"Wah.. Apa kabar? Kita sampai tak mengenalimu. Kamu cantik sekali sekarang" ucap pria bersurai pink itu."Aku baik" mereka mengangguk. Pria yang bersurai ungu itu bermarga Kim. Namanya Kim Ji Won, dia sering dipanggil dengan nama Bobby. Kalo pria yang bersurai pink itu bermarga Go. Namanya Goo Junhwe. Sering dipanggil June.

"Kamu sama siapa? Sendiri?" aku menggeleng. Aku pun menunjuk pada Taeyong dan lainnya.
"Yuk lah, gabung sini" tawarku. Mereka mengangguk. Kami pun menikmati itu.
"Oh ya, June, Bobby. Ini Lee Taeyong, Ini Kim Jungwoo, dan ini Seo Jhonny" mereka tersenyum.
"Senang bertemu dan berkenalan dengan kalian" Taeyong dan lainnya mengangguk.
"Ah iya, kapan kamu pulang dari Amerika Bob?" Bobby sedang sibuk menuangkan soju pada gelas lainnya.
"Oh, aku baru minggu kemarin" aku mengangguk.
"Ah.. Kamu semakin cantik ya" puji June. Aku hanya membalas dengan senyuman. Bobby dan June melihat ku dengan Taeyong begitu dekat.

"Eun Joon-ah, Taeyong ini siapamu?" aku tersenyum. Dan Taeyong memjawab.
"Oh kenalin. Aku calon suami dari Han Eun Joon" Bobby dan June kaget.
"Benarkah?" Aku mengangguk.
"Uwa... Selamat ya" aku mengangguk. Setelah itu, kami pun berpisah.
"Bye-bye.. Eh makasih ya traktirannya ya? Kapan-kapan ayo minum lagi" Taeyong mengiyakan.

***

Aku langsung mandi. Badanku sudah lengket.
"Sayang, tadi itu temanmu? Ternyata mereka lucu juga ya?" aku mengiyakan.
"Ya sudah, aku mau mandi dulu" Taeyong mengangguk.
"Sayang.. Nanti aku tidur dikamarmu ya?" teriak Taeyong.
"Iya" aku pun mandi. Aku mandi di bathup. Ingin sekali aku merendamkan diriku. Dengan menambah kan sabun beraroma mawar yang sangat membuat ku relax.

....

"Jhonny, kamu jadi pulang lusa?" Jhonny mengangguk.
"Kalo Jungwoo?" Jungwoo menoleh.
"Apa? Aku tidak pulang. Aku ingin disini" tiba-tiba, ponsel Jungwoo berderit.

Halo, Jungwoo

Halo pah, kenapa?

Cepatlah kamu pulang. Mamah mu kangen.

Ah papah Yesung... Jungwoo masih ingin disini pah.

Mamah kamu kangen loh. Apa kamu tidak kangen sama mamah mu, dan juga papah mu ini?

Eum... Sebenarnya Jungwoo kangen sama papah Yesung dan Mamah Taeyon.

Ya sudah, kamu cepat pulang. Lagian juga, kerjaan kamu belum selesai.

Ah.. Papah. Aku ingin liburan. Disini ada Taeyong, Jhonny sama calon istrinya Taeyong pah. Papah tau gk, calonnya cantik pah

Benarkah? Coba kasih kan Taeyong. Papah ingin ngomong sama dia

Iya om, kenapa? Eh iya, kabar om Yesung sama tante Taeyong gimana?

Baik semua. Apa benar, yang dikatakan Jungwoo itu?

Hehehe... Anu om. Iya.

Wah.. Ternyata kamu sudah menemukan jodohmu. Om ingin sekali bertemu dengan kamu dan juga calon mu itu.

Ehehe.. Iya om. Om ke Seoul gi.

Om dan tante masih sibuk di Ansan. Lain waktu aja jika om dan tante punya punya waktu.

Ok om. Sudah dulu ya?

Iya

Ya sudah pah, papah sama mamah istirahat. Jan capek-capek kalian. Bye pah, sayang kalian

Iya. Kamu juga
Beep

Aku pun selesai mandi. Aku pun pergi tidur. Aku memakai baju warna putih transparan dengan celana pendek. Aku pun bersiap tidur. Saat mau memejamkan mata, Taeyong menyelinap kekamarku.
"Kenapa?" Taeyong hanya nyengir. Dia langsung menuju ranjangku dan tidur disampingku. Lalu, mengambil selimut dan menutupi badanku dan juga badannya.
"Sayang" aku menoleh. Kurasakan kaki Taeyong menggesekkan pada kakiku. Tanganya juga mengelus pahaku.

"Apa sih? Aku ngantuk Taeyonghhhh" tanpa sengaja aku mengeluarkan desahan. Kenapa selalu terlepas sih?
Tangan Taeyong mengelus area sensitif ku. Aku mengeliat. Lalu Taeyong merubah posisinya menjadi diatasku. Lalu mencium dahiku.
"Aku ingin bermain denganmu malam ini" Taeyong menatap mataku teduh. Di selipakan rambut ku yang menghalangi.
"Tapi.. Aku cap-mmhhhmmm" dengan cepat Taeyong membungkam mulutku dengan mulutnya. Dia melumat bibirku. Aku terhanyut dalam permainan Taeyong lagi. Tanganya mengelus pipiku. Kemudian ciuman berpindah ke leher dan meninggalkan kissmark lagi disana. Tak lama, tangan Taeyong yang satu meremas gundukan yang bulat dan kenyal itu. Dia juga meremas bokongku yang sintal itu.

"Taeyongahhh... Sakithh" Taeyong mengelus rambutku.
"Ini hanya sebentar sayanghh. Nanti bakalan nikmathhh" deru napas Taeyong terasa. Aku dan Taeyong semakin panas melakukan permainan ini. Aku benar-benar dibuat terhanyut oleh Taeyong. Aku terbuai oleh permainan itu. Taeyong sungguh pandai. Aku tersenyum padanya. Lalu, Taeyong mencium pucuk kepalaku.
"Ya sudah, ayo kita tidur" aku pun tidur dengan posisi badanku dipeluk oleh Taeyong dengan tangan kekarnya. Aku nyaman dengan itu.

🍁

Sinar matahari pun masuk ke dalam kamarku. Aku mengucek mataku. Taeyong masih terlelap. Aku menoel-noelkan pipinya dan memberikan morning kiss.
"Sayang bangun yuk. Kamu kan harus pergi ke kantor. Nanti telat" Taeyong masih memelukku. Aku berusaha lepas, tapi nihil.
"Aku malas ah, aku ingin sama kamu. Nanti aku bisa berangkat siang" ucap Taeyong yang masih memejamkan mata.
"No no. Tidak boleh. Kamu harus berangkat pagi" Taeyong meraih tubuhku dan aku pun terjatuh dalam pelukannya.
"Lagian aku masih capek. Semalem kan kita main sangat semangat" aku hanya mengerucut kan bibirku. Lalu Taeyong menyambar bibirku. Di lumatnya itu. Aku pun memejamkan mataku. Apa-apan sih Taeyong?
"Iya udah, 5 menit lagi aku bangun" tanpa basa-basi aku menyeret Taeyong untuk kekamar mandi.

"Kamu mandih..atau aku mandiinhhh" Taeyong memelukku dari belakang.
"Gila. Berat banget sih kamu" aku pun menceburkan Taeyong ke bathup dan Taeyong menarik tanganku dan alhasil aku pun basah.
"Ayo kita mandi bareng" ucap Taeyong dengan senyuman smirknya.
"Udah ah, kamu mandi sendiri aja. Aku mau nyiapin makanan" aku pergi meninggalkan Taeyong.
"Tapi kamu udah basah" aku pun tak peduli.
Ternyata semua makanan sudah siap. Baiklah, Jungwoo lagi yang masak.

"Pagi Noona" sapanya. Lalu dia melongo melihat ku yang basah akibat ulah Taeyong tadi.
"Noona kenapa? Kok basah semua?" tanya Jungwoo.

To be continued

I'm U, U're Mine ✔️(FF Taeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang