Jenny - Menebak Alibi si Pelaku

13 2 0
                                    

Vote🌟
Comment✔
Sebelum membaca🤗!

... ❤Selamat membaca❤ ...

.

.

.

♡♡♡

Jenny Claunara Morgan

♡♡♡


Pagi ini aku kembali melanjutkan tidurku semalan.Disebuah ruangan pengap bernama UKS,sudah 1 jam lebih aku berada disini bersama kekasihku akibat kejadian tadi pagi yang membuatku jatuh pingsan dipelukkan Johan. So sweet kan?

Johan sedikit gelisah karena beberapa menit yang lalu banyak polisi datang ke sekolah dan meminta kesaksiannya, aku tidak turut di intrograsi karena keadaan yang masih sangat shock dan engan bicara. Abis BT pingsanku diganggu! Kumat aneh ya gue-_-

Perutku masih sedikit mual akibat terlalu lama mencium bau amis menjijikan diruang kelas kami pagi tadi dan kepalaku masih terasa sakit jika tubuhku terlalu banyak gerak, ditambah aku yang belum serapan.

Aku sedang asyik menyantap roti ber-selai stawbery kesukaanku yang dibeli di kantin oleh kekasih pujaanku,sambil sesekali melirik johan yang sedari tadi hanya diam menatapku makan.

"Makan yang bener lo! Liatin gue mulu tar lo diabetes kan repot!" Ujarnya sambil melipat kedua tangannya didepan dada dan menyilangkan kakinya.

Aku begitu heran padanya,sikapnya yang kadang sangat manis lalu tiba-tiba jutek bahkan sering berkata kasar padaku. Dia juga selalu bersikap dingin padaku ketika kami berada dikeramaian,dia hanya akan bersikap sedikit manis jika sedang berdua saja.

Coba bayangkan? Dulu dia tidak seperti ini. Dia selalu bersikap manis dan teramat romantisss tiss tisss... pokoknya! -Buktinya waktu bocah dia ngelamarku didepan semua orang!

Tapi sejak kelas 4 SD,sikapnya berubah. Entah kenapa dia menjadi sangat dingin dan super jutek padaku bahkan pada teman-temannya,sahabat juga keluarganya sendiri. Aku tidak tahu alasan dia berubah.. padahal dia orang yang sangat ramah,murah senyum dan humoris pada kami sebelumnya. Entah... setan apa yang mampu merubahnya menjadi
'cool boy'.

"Yaelah so banget lo! Yang ada tambah pahit ni rasanya!" Jawabku ketus sambil terus mengunyah makanan.

"Sakit ya sakit tapi makan lo tetep rakus banget ya!" Sindir johan padaku.

"Terserah gue dong! Kalo sakit selera makan gue nambah tau! Kata bokap lo kan kalo mau sembuh harus banyak makan, emangnya lo! Anak manja yang sakit dikit gak mau makan! Cihhk..!" Sindirku yang tak mau kalah.

"Terserah lo deh!" Ucap johan dengan menatapku lebih sinis.

"Kayak cewek PMS aja lo! Dikit-dikit ngambek, padahal yang duluan nyindir kan lo!"

"Udah diem deh! Lo lagi makan tar kesss..." ucapan johan terhenti karena tiba-tiba,

"Uhuk..uhuk...uhukk...!!!" Aku terbatuk-batuk akibat bicara sambil makan.

"Tuh kan gue bilang apa!" Nada johan meninggi satu oktaf.

"Ini lo minum dulu! Dasar cewek bego!" Johan memberiku susu kotak rasa stawbery rendah lemak sambil membantuku meminumnya.

"Ini sumua gara-gara lo yang ngajak gue ngomong mulu! Gue jadi gak konsen antara mau ngunyah atau mau ngomong ama lu!" Suaraku meninggi setelah berhasil meminum habis susu kotak itu.

Your Breath is My BreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang