nonton

11 1 0
                                    

Typo bertebaran⚠️, kalo ceritanya ga nyambung maklumi thornya ini lagi buntu ide.

Happy reading💕

.
.
.
.
.

Sudah 2 minggu lais diindonesia, sudah satu minggu pula musuh comladeshipe tak memunculkan batang hidungnya.

Kini mereka sedang berkumpul, tapi tanpa alex karna pria itu dimasukan ke tempat les karna sudah kelas 12 yang berari kata 'ujian' banyak menghampiri orang itu.

Hari libur nasional ini mereka sempatkan untuk kumpul, karna jika diambil hari sabtu atau minggu biasanya dihabisi dengan doinya.

Makanya dihari ini mereka berkumpul. Bukan hanya anggota lelaki saja tapi wanita pun ada disini.

Lais mengutuk orang yang mengumpulkan semuanya tanpa terkecuali, ya walaupun tanpa alex yang mereka mengerti gimana rasanya jadi kelas 12. Yang mereka kasih kebebasan untuk berkumpul seperti ini.

Sudah setengah jam gadis ini menggelendoti lengan lais, membuatnya risih tapi harun ditahan kala zidan mengkode untuk diam saja. Melihat banyaknya mereka yang ada dibasecamp comradeship.

"Thunder, belum berkabar?" Buka raihan membahas musuh.

"Ye lo kira doi, segala berkabar" celetuk dani.

"Iya lah, dia itu istimewa. Liat aja mereka nyari masalah mulu" bela zidan dengan tangan mengapit rokok.

"Belum si, tapi kita tetap waspada kalau tiba-tiba mereka nyerang" lais yang sudah terlepas dari kekasihnya, bukan tapi kekasih terpaksanya. Meninggalkan membuat gadis itu kesal.

"Yakin nih tangan kosong" ragu raihan.

"TANGAN KOSONG KALO BERANI!" balas zidan mengikuti vidio yang viral di sosmed.

"Ye udik, lo juga ciut ba***e" kesal raihan. Zidan ini memang sok' lihat saja kalau ditantang musuhnya dengan senjata.

"

Udah lama-lama gue jodohin juga lo berdua" tengah dani yang jengah.

Sontak zidan menyilngkan tangannya didadanya.

"Ye lo kita gue doyan!"

"Siapa tau"

Mereka semua males mendengar adu mulut dua bocah itu, jika dipisah malah menjadi.

"Masih mau lanjut!" tegas lais membuat mereka bungkam.

Zidan dan raihan diam mendengarnya.

"Kita liat aja deh, dah gue cabut" lais meninggal kan tempat itu. Tak ayal dara mengukuti.

"Kok ninggalin" kesal dara melihat kekasihnya ini tak acuh.

Lais memutarkan matanya, merasa risih dengan dari ini. Ingin diputusi tapi melihat setiap harinya tak ada fans yang mendekat ntah apa yang dilakukan cewe itu. tapi ia malah risih dengan dara.

"Nih ya, gue kasih tau lo. Gue ga suka sama cewe yang tingkahnya kayak lo!" Sorot matanya seolah menusuk cewe ini, tak lupa dengan ibu jarinya yang menunjuk dan rahang yang mengeras.

Lais segera menuju motornya yang terparkir didepan bangunan ini. Tak acuh dengan cewe yang mungkin masih shock dengan ucapannya. Dan segera meninggalkan jejaknya.

InterfaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang