Tanding

6 1 0
                                    

Typo bertebaran⚠️
Happy reading gaess.

.
.
.
.
.

Kelas 11 IPA 2 yang dari awal ribut kini menjadi adem ayem, mau tau kenapa?.

Nih saat semua sedang bercanda,teriak-teriak, nobar dipojokan, dan aileen dengan tiga sahabatnya sedang ngobrol dimeja aileen tanpa lita disana.

Tiba-tiba dikejutkan dengan lita yang tiba-tiba datang dengan suara cemprengnya.

"GAESSSS, DENGER-DENGER SINI MERAPAT" Teriak lita didepan kelas. Mereka yang dikelas sibuk dengan urusan sendiri menjadi teralih dan menghampiri lita, termaksuk yuda dan kano. Tentu saja arfan dan aileen tidak, menerutnya nanti juga lita bakalan ngomong lagi.

Sempat terjadi kehening sebentar sebelum lita bicara. Dikelas ini baik cewe atau cowo doyan ngerumpi.

"Jadi, denger-denger geng falcon ngajakin tanding basket kemaren, si thunder mau nyerang falcon, eh tapi karna anak baru yang ganteng itu mereka akhirnya tanding basket" ujar lita yang membuat mereka yang mendengar berspekulasi pasalnya tidak pernah falcon ajak tanding.

"Falcon takut kali"

"Bukan itu si anak barunya ga bisa tempur"

"Gapapa tanding, dari pada wajah kasep mereka rusak"

"Iya, dari pada rusak, kan sayang"

"Iya, sayang beli skincare"

"Kemarem denger-denger malah thunder dijelek-jelekin. Yakan yon?" Bela salah satunya, dia anggota falcon dan dikelas ini ada 5 orang termasuk orang ini.

"Oh, iya. Tapi gue ga terlalu denger soalnya lagi makan didalem" jawab dion. Lita yang mendengar pembelaan tersenyum senang.

"Iya. Katanya geng thunder disitu udah kepajok sama omonya lais" lita mengakhiri acara gosipnya. Sebenernya dirinya tidak kekamar mandi, tapi karna sebuah pesan dari sang gosip makanya ia berbohong kekamar mandi.

"Udah ngomongnya?" Malas aileen melihat lita yang rumpi dadakan. Hanya masalah sepele padahal.

"Belom, lo mau tau ga yang lebih parahnya" ujar lita yang sudah duduk disamping aileen.

Aileen menutup kedua lubanh kupingnya dengan ibu jari pertanda tidak ingin.
"G makasih"

"Gimana sama arfan? Mau"

"Eheh, ga makasih lit" tolak arfan mentah-mentah.

"Emang ada apa lagi lit?" Kano dan yuda yang baru datang kembali memulai rumpiannya.

"Ga deh, ini gosip cuma buat yang ga tertarik doang"

"Yah lo ma gitu. Mau ya?" Rajuk kano.

"Ga. Dah ah udah mau bel masuk juga"

"Kok bel masuk? Kan udah dari tadi" heran yuda, kelasnya inikan sedang free class.

"Oh iya. Lupa aing" lita menepuk jidatnya sengaja.

Datang lah guru yang mereka masih bergerombol didepan sedetik kemudian bubar melihat dan mendengar guru itu.

"Ini ada apa rame-rame?. Ketinggalan gosip kah?" Heran? Iya, guru itu masih muda dan yang paling disenengin adalah pakar cinta, ia sangat peka saat oranh kasmaran dan patah hati. Guru itu dikagumi oleh mayoritas disini. Membuat yang ada didekatnya nyaman, jadi berasa bukan guru melainkan teman sebaya dilihat dari style dan gaya bicaranya.

Mereka bubar bukan takut, tapi menghargai guru. Tidak ingin guru kesayangannya itu sakit hati. Beda dengan guru lain. Biasanya bu gita ini jika muridnya bandel bukan dimaharahi, malah diajak ngerumpi. Memang aneh. Tapi dari itu, guru itu disayang murid sekolah jni.

InterfaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang