2

5.3K 183 23
                                    

"Gue mau jemput Aeelesha dulu, Lo lagi gak bisa jemput pasti" Ujar Daffa pada Raka yang tengah tertidur di sofa.

Sebenarnya setengah tidur karena Raka tak benar-benar tidur.

Raka hanya bergumam tak jelas menanggapi ucapan Daffa.

Daffa menggeleng tak habis fikir. Raka benar rusak parah otaknya.

"FUCEK DAH LU RAKKK..SADAR GOBLOK! TOBATTT!" Teriak Daffa kesal, lantas ia segera berlalu dari hadapan Raka.

Bisa darah muda dia dekat-dekat dengan Raka terus.

¥¥

Daffa menelisik perkarangan sekolah untuk mencari satu objek yang ia nanti.

"Manaa lagi ini si Shasha"

Shahsa, adalah panggilan Daffa untuk Aeelesha.

Ntah kenapa Daffa suka memanggil Aeelesha seperti itu.

"Nah..itu dia!" Ucapnya setelah melihat Aeelesha (palsu) keluar dari gedung sekolah.

Saat Aeelesha hampir melewati mobil Daffa, Daffa buka pintu kaca agar Aeelesha bisa melihatnya.

"Shahsa" panggil Daffa tapi Aeelesha tak menanggapi.

Daffa jadi aneh. Daffa yakin Aeelesha dengar.

Tapi kenapa gak nyaut?
Buru-buru Daffa keluar dari mobil dan berlari mengejar Aeelesha.

"Aeelesha" panggil Daffa.

Aeelesha yang tak lain adalah Daffa menggernyit kan keningnya saat melihat ada Daffa disini.

Semenjak 3 bulan lamanya ia tak pernah lagi bertemu dengan Daffa.

"Kak?"

"Iya, ini Gue. Shasha di panggil kok gak nyaut sih?" Tanya daffa.

"Shasha?" Beo Aeelesha heran.

Daffa mengangguk.

"Iya Shasha, itu kan nama panggilan khusus untuk Eesha" terang Daffa.

Bagus..

Hati Aeelesha (Aeera) sakit sekarang.
Jadi selama ini hubungan Aeelesha sudah sedekat ini dengan Daffa?

Setelah merenggut masa depannya sekarang Aeelesha ingin merenggut orang yang dia cintai juga?

Bagus Aeelesha..bagus!

Aeera semakin membenci Aeelesha.

Tapi karena Aeera sekarang menjadi Aeelesha ia harus sabar dan selalu tersenyum.

"Oh iya.. aku lupa. Maklum kak" Aeera nyengir.

Daffa tersenyum melihatnya, lantas ia mengangguk.

"Yaudah ayo masuk. Hari ini Raka gak bisa jemput, Raka lagi sakit"

Mendengar itu Aeera tersentak, Raka sakit? Abang nya sakit?

"Sakit apa kak? Aku boleh liat kak Raka kan?" Serobot nya dengan raut wajah khawatir.

Ehmmm.. Daffa bingung. Ia menggaruk tengkuknya sambil menatap Aeera tak enak.

Bukannya ia tak mau membawa Aeelesha (Aeera) untuk melihat Abang kandungnya sendiri, tapi ia tak mau jika mata Aeelesha yang masih polos melihat Raka minum-minuman.

"Ntar aja deh Sha, nanti malam liatnya sekalian sama om Revan. Kan om Revan mau ke rumah Abang" ujar Daffa.

Aeera mengangguk saja
Yasudah dia akan ikut dengan Ayah dan bunda nya nanti malam saja.

"Oke deh"

~~~

"Qarra.. Raja..Raveen..Aku rindu. Ayah rindu nak" lirih Raka, ia menangis sambil melihat foto dirinya, Qarra, raja dan Raveen.

Ia merindukan mereka bertiga, hidup selama 4 bulan tanpa orang-orang yang di cintai memanglah sangat-sangat hampa.

"Pulang sayang..pulang"

~~~

"Duhh..udah sayang udah..jangan nangis. Kenapa kalian barengan gini sih nangisnya?? Bunda pusing nihh" Rajuk Seorang wanita yang tak lain adalah Qarra tengah menenangkan kedua putra nya.

Huftt..

Mempunya dua putra yang masih kecil sangat-sangat sulit. Tapi Qarra harus bisa melalui semua ini.

"Kalian rindu Ayah ya? Sabar ya nak ya..kita harus kasih ayah pelajaran seperti yang di bilang Kakek kalian. Udah tenang ya..anak baik kok nangis? Sstt..Raveen paling rindu ayah iya? Biasanya gak nangis kok nangis sih sayang??" Qarra mem-puk-puk Raveen.

Setelah selesai memberikan Raveen ASI dan anak itu mulai tenang, Qarra mengambil Raja untuk ia susui.

Jujur saja..

Qarra Rindu Raka.

Qarra berhadap Raka sehat-sehat saja walaupun jauh darinya




Author up.

Menurut kalian..

Daffa cocoknya sama siapa?

Aeera

Or

Aeelesha??

Koment ya guys

RAKA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang