6

3.3K 171 97
                                    

"Iya Daf, sabar. Gue kesana" ucap Raka dari telfon nya.

Daffa menelfon Raka memintanya agar segera datang ke rumah. Aeera kumat, ia mulai menghajar Cristal habis-habisan. Daffa ingin memberhentikan itu tapi ia tak mampu, hanya Raka yang bisa menghentikan nya.

Segera lah Raka berjalan dengan tergesa-gesa menuju mobilnya yang baru saja siap di bolo di bengkel mobil yang tak jauh dari salah satu TK yang ada di dekat perusahaan nya itu.

"Woee Laveenn..Jan tinggalin Aku, kamu mah gitu jaat sama acuu" kata Raja dengan mimik wajah tersakiti, ia mengejar Raveen yang berjalan duluan.

Sementara Raveen tak menghiraukan Teriakan dari Raja, ia malah berjalan santai duluan. Ingin segera sampai ke rumah.

Hari ini Qarra tak bisa menjemput mereka, di karenakan Qarra sedang sakit.

Tapi tanpa Raja sadari, ia tiba-tiba menabrak seseorang karena terlalu fokus pada satu objek yaitu Raveen.

"Ehh Maaf-maaf om" Raja meminta maaf pada orang yang baru saja ia tabrak.

Orang itu adalah Raka. Raka menunduk ke bawah untuk melihat bocah yang baru saja menabraknya.

Tapi...

Perasaan apa ini? Kenapa tiba-tiba saat melihat Anak ini, Raka teringat seseorang?

"Iya..gak apa-apa" kata Raka lembut, tanpa sadar dia mengelus rambut Raja.

"Ihh om ini apaan sih? Main elus-elus rambut babang ganteng aja. Gak boleh om, bayar" omel Raja sambil menepis tangan Raka dari rambutnya.

Cerewet dan tengil.

Itu yang ada dalam pikiran Raka.

Raveen menyadari jika suara Raja tak terdengar membuatnya penasaran dan membalikkan badannya ke belakang.

Benar saja, Raja tak mengikutinya. Lantas kemana dia?

Tak sengaja mata Raveen melihat Dua objek yang sedang berdiri tak jauh dari hadapannya.

Yang satu Raveen sangat mengenali orang itu, tapi yang satu lagi siapa?

"CK!"

Dengan berdecak Raveen balik untuk menyusul Kembarannya yang sedang mengobrol dengan orang asing.

"Raja! Ayo cepetan. Kasian Bunda ntar khawatir nungguin kita!" Ketus Raveen saat sudah dekat dengan Raja dan Raka.

Keduanya sama-sama menoleh ke arah Raveen yang berdiri tak jauh dari Raja.

Hanya berjarak 3 langkah.

Degh.

Raka melihat anak itu. Wajahnya mirip dengannya sewaktu kecil.

Raka merasa ia seperti tengah bercermin.

"Eh iya, aduhh lupa. Kamu sih ninggalin aku" Raja cemberut.

"Pulang" Raveen menarik tangan Raja.

"Tunggu!" Seru Raka membuat kedua anak berusia 5 tahun itu menghentikan langkah mereka dan membalikkan badan.

"Kenapa lagi sih om? Laja Udah minta maaf kan? Kita buru-buru ini" dengus Raja kesal.

Raja memanggil belum bisa menyebut "R" sedang Raveen telah fasih menyebutkan nya.

Saat Raka ingin berujar, sebuah dering telfon menghentikan nya.

"Iya, ini udah di jalan" ucap Raka, Daffa kembali menelfon.

Lalu sambungan telepon Raka matikan.

Saat ia melihat ke bawah, kedua bocah itu sudah tak ada.

"Kemana mereka?" Gumam nya.

~~~~

"Mama..Udahh..Mama sakit" mohon Cristal di sela-sela tangisnya saat tali pinggang itu berhasil mencambuk kulitnya.

Rasanya perih..
Sampai kapan ini berakhir??

"Diam kamu anak haram!! Kenapa kamu selalu buat aku susah sih?! Kenapa kamu harus ada!!" Teriak Aeera sambil terus melayangkan ikat pinggang itu ke punggung Cristal.

Malang sekali nasib bocah perempuan berusia 5 tahun itu, harus merasakan sakitnya cambukan ikat pinggang.

"Aeera.. sayang, aku mohon berhenti! Kasian Cristal. Dia anak kamu" Daffa memohon kepada Aeera, ia menangis melihat anak kecil yang sudah dia anggap seperti anaknya sendiri terlihat kesakitan.

Sebenarnya Daffa bisa saja memaksa Aeera agar berhenti melakukan itu.

Tapi resikonya, Aeera akan berusaha untuk bunuh diri.

"Diam kakak!" Teriak Aeera berang.

Ia tak peduli jika bocah di depannya ini kesakitan, yang Ia pedulikan hanyalah rasa sakit yang ia rasakan bisa terlampiaskan.

"AEERA!!" Teriak Raka yang baru saja tiba di tempat kejadian

Mendengar namanya di teriakan oleh Raka membuat Aeera berhenti melayangkan ikat pinggang itu kepada Cristal.

Cristal sendiri saat ini tengah meringkuk di atas karpet.

"Sakit.." ringisnya lirih.

Raka berlari dan langsung menggendong Cristal.

"Maaf sayang..maaf, om telat" sesal Raka





Komen NEXT Author Update ntar malam

RAKA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang