11

1.6K 112 10
                                    

"Cristal akan tinggal bersama kami"

Omongan Raka barusan langsung di tentang Aeera.

"Enggak!"

Semua menoleh ke Aeera.

Daffa hanya menghela nafas melihat istrinya.

"Apa maksudmu dengan kata enggak Aeera?" Tanya Aeleesha.

"Dia gak boleh di bawa kemana-mana! Dia harus ku siksa sampai mati!" Desis Aeera tajam menatap mereka satu persatu-satu.

"Gila kamu!" Raka juga balik berdesis.

"Aeera, kamu gak boleh sejahat itu. Dia anak kamu" Aeelesha berusaha menasehati Aeera

"Terserah"

"Bawa Rak, bawa Cristal pergi dari sini. Gue juga gak tega dia terus-terusan disakiti" Setelah sekian lama Daffa terdiam akhirnya dia angkat bicara juga.

Aeera menatap tak percaya pada Daffa.

"Kak?"

"Diam Aeera! Selama ini aku diam atas perlakuanmu sama Cristal. Aku pecundang gak bisa ngehentiin kamu melukai anakmu sendiri. Bawa Raka!"

Raka mengangguk. Lalu tanpa menunggu lama lagi Raka membawa Cristal yang berada di kamarnya. Cristal sedang tertidur.

****

"Hai adik belian kuu" Sapa Raja saat melihat Cristal sudah terbangun dari tidur cantiknya.

Cristal mengucek matanya, wajahnya imut sekali.

Disamping Raja, ada Raveen yang hanya memperhatikan sedari tadi. Ia rasanya enggan untuk berbicara.

"Loh? Clistal dimna?" tanya nya bingung.

"Adik belian di lumah Laja sama Laveen" Jawab Raja.

"Di rumah kakak? Kenapa Clistal disini? "

"Mulai sekarang kamu tinggal disini" Jawab Raveen.

"Tapi kenapa? Clistal mau pulang, ntar Mama gak ada temennya" ujar Cristal sedih.

"Ngapai peduli? Sedangkan dia gak peduli" Ujar Raveen sinis.

Cristal terdiam karena ucapan Raveen barusan. Mau di elak bagaimanapun juga, Apa yang di katakan Raveen itu benar adanya.

"Laveen udah, kasian" Raja menegur.

Raveen hanya memutar bola matanya merasa malas.

"Gimana kalo kita main aja yuk?! Di telas depan, main bola" Ajak Raja.

"Clistal enggak bisa main bola" Ucap Cristal.

"Tenang, Ada Laveen."

Raveen menggernyitkan keningnya.

"Ha?"

"Iyakan Laveen?" Raja menyikut lengam Raveen.

Akhirnya Raveen hanya bisa pasrah

"iya"

****

"Kalo main bola itu jangan bola yang di kejar. Kalo pas main rame-rame. Tapi kalo berdua atau bertiga ya bola di kejar, bola nya di tendang bukan di pegang. Di giring." oceh Raveen panjang menjelaskan.

Cristal nyengir kuda, karena sedari tadi bermain bola ia memegang bola nya dan melemparkannya ke gawang.

"Hehehe"

Raveen menggelengkan kepalnya tak habia fikir.

Dasar.

Raja memperhatikan saja Raveen yang sedari tadi menjelaskan panjang lebar kepada Cristal.

Sementara itu dari kejauhan sosok pria yang mengenakan pakaian serba hitam menatap lurus pada Raja dan Cristal.

"Anak-anakku"

RAKA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang