FWAA | 03

36 9 0
                                    

✿✿✿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✿✿✿

Bunda, Ayah... Anes takut.

Adit... bantuin anes!

Anes takut!

Anes benci hujan!

Anes benci !

ARGH!

"Hei lo kenapa?"

Mata Anes pun mulai terbuka sedikit demi sedikit. Pemandangan yang ia lihat pertama kali adalah...

OMG.

SEORANG LELAKI DENGAN PARAS WAJAH YANG AMAT TAMPAN.

Jarak mereka sangat dekat. Mata Anes sangat terpesona kala menatap bola mata berwarna hazel milik lelaki itu.

"Lo gapapa?"

Anes pun tersadar dan segera melepaskan tatapannya kala mendengar suara dari lelaki tersebut.

Anjir suaranya telfon-able banget, pikir Anes.

Saat melihat Anes melamun dan masih terdiam. Lelaki itu pun mencoba untuk menepuk kecil pundak Anes.

"Hey"

"Kok diam"

"Eh iy-iyaa..." gugup Anes bercampur dengan rasa yang cukup kaget.

"Lo gapapa kan?" Tanya lelaki itu dan dibalas anggukan kecil oleh Anes.

Anes pun mengedarkan pandangannya kearah jendela mobil.

Dimana gue sekarang?

Dan dia siapa si?

Lelaki itu yang menyadari pemikiran Anes pun kembali mengeluarkan suara.

"Tadi gue nemuin lo yang hampir pingsan di dekat halte. Jadi, lo gue bawa masuk aja ke mobil gue" Anes pun mengangguk kecil sembari mengatakan "Makasih banyak karna udah nolongin gue" lelaki itu membalasnya dengan berdeham kecil.

"Bisa kasih tau alamat rumah lo?" Tanya lelaki tersebut membuat diri Anes merasa bingung.

Untuk apa lelaki itu meminta alamatnya? apa dia mau ngapel? Entahlah, Anes aja bingung.

Fiks! Anes merasa jika lelaki itu adalah seorang cenayang, buktinya dia sedang membicarakan tentang apa yang Anes pikirkan tadi.

"Gue cuma mau nganter lo aja, bukan mau ngapel" celetuk Lelaki tersebut membuat Anes merasa malu.

"Uhm... Lo cenayang ya?" tanya Anes membuat lelaki itu menggeleng.

"Ga! gue bukan cenayang" jawab dia membuat Anes tersenyum canggung.

"Jadi dimana alamat rumah lo" tanya nya namun tetap tak kunjung dijawab oleh Anes.

Astaga ni cewe kenapa si!
Batin lelaki itu dengan kesal.

Forever With Agra ArsenioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang