FWAA | 02

46 9 4
                                    

✿✿✿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✿✿✿

"Jadi pacar kak Agra Arsenio selama 30 hari"

Brak!

Anes menggebrak meja kelas dengan rasa kesal yang mengebu - ngebu. Adit pun sampai merasa jantungan kala melihat reaksi Anes.

Untung yang lain udah pada pulang.

"Lo gila?! mana mungkin gue jadi pacar dia! Kenal aja engga. Pernah lihat wujudnya aja engga, eh tiba - tiba mau dijadiin pacar. Stres ya lo!" Kesal Anes.

"Nothing is impossible, Nes" ucapan Adit pun membuat tangan Anes langsung menoyor kepalanya.

Sabar dit, sabar...

"Nothing is impossible... Nothing is impossible... Alah bullshit! Lo ngomong doang, yah mudah. Tapi gue yang kesusahan!" omel Anes lagi dan lagi.

"Ganti hukuman-nya Dit" perintah Anes tapi malah dibalas gelengen oleh Adit.

"Ga mau! Lo pokoknya harus lakuin hukuman gue. Titik gak pakek koma!" ucap adit dengan tetap mempertahankan argumennya.

Anes yang malas untuk menanggapi tingkah Adit pun segera menyibukkan diri untuk memasukan seluruh barangnya kedalam tas.

Saat semua barangnya sudah tersusun rapi didalam tas dan setelah Anes merasa tidak ada yang tertinggal. Anes pun mengalihkan tatapannya kearah Adit.

"Terserah lo. gue mau pulang!"

"Dan... Terimakasih sudah mengganggu waktu tidur gue dikantin"

Setelah itu, Anes segera mendukung tasnya dan mulai melangkahkan kakinya menuju keluar kelas tanpa memperdulikan panggilan beserta teriakan dari Adit.

"NES!"

"NES KOK LO PULANG SIH!"

"ANES!"

"NES, LO PULANG NAIK APA?, KAN LO GA BAWA MOTOR!"

"WOI ANES! LO KATAK YAH?!"

"EH KATARAK MAKSUD GUE!"

"ANES!"

Oh shit!

Adit pun menghela nafas kasar, dirinya merasa sedikit menyesal --eitssss, Adit bukan menyesal karna Anes marah kepada dirinya. Tapi lebih tepatnya Adit merasa menyesal karna ia telah berteriak - teriak.

Apes apes! Buat apa gue teriak, anes aja kagak denger. Anjing emang! suara bagus gue harus terbuang sia - sia deh. -gerutu Adit.

Adit pun tak memikirkan tentang suaranya lagi. Sekarang, dirinya malah sibuk memikirkan tentang Anes.

Naik apa Anes pulang?
Nanti Anes diculik gimana?
Terus nanti Anes di mutilasi gimana? Lalu Anes dibuang di jur--

Argh!
Otak adit benar - benar gila.

Forever With Agra ArsenioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang