Happy Reading ❤️
Tiada yang lebih indah, tiada yang lebih ku rindu selain kenangan manis yang selalu hadir dalam benakku
***
Elish telah selesai membereskan kertas dan peralatan rapat lainnya dan kini gadis itu sedang duduk di depan ruang OSIS sembari menunggu Jhonas.
Tak perlu menunggu lama, Jhonas datang lalu menyapa Elish.
"Lish," sapa Jhonas sambil berjalan mendekati Elish
"Iya Jho, ohiya tadi mau ngomong apa?" Tanya Elish tanpa basa-basi
Jhonas tersenyum kaku lalu duduk tepat di sebelah Elish.
"Hmm itu gue mau itu, mau..."
"Apa, Jho?"
"Lo mau temenin gue ke acara ulangtahun Safira? Ketua OSIS SMA Trinusa," Jelas Jhonas dengan tempo bicara yang lebih cepat dari biasanya
"Hmm.. gimana ya Jho, gue gak biasa ke tempat ramai,"
"Gak papa. Ada gue,"
"Gue gak bisa Jho, sorry ya"
Setelah mengucapkan kalimat itu Elish pergi meninggalkan Jhonas.
Elish pikir Jhonas akan ngomong mengenai persiapan turnamen bulan depan, namun ternyata tidak ada hubungannya sedikitpun.
***
Jesy turun dari mobil Andrew di depan sebuah rumah berwarna putih yang cukup megah. Sore ini Jesy akan menemani Andrew untuk latihan basket namun, Jesy meminta Andrew untuk mengantarnya ke rumah Elish terlebih dahulu dan berniat untuk pergi bersama dengan Elish.
Jesy langsung menuju ruang lukis setelah Bi Han membukakan pintu dan memberi tahu bahwa Elish sedang melukis. Bi Hani merupakan pengasuh Elish sejak kecil, sekaligus asisten rumah tangga dirumah Elish.
Jesy masuk ke ruang lukis yang berada di dekat kolam renang. Jesy melihat Elish yang tengah serius akan aktivitasnya.
"ELISHH!!!!" Seru Jesy heboh
Elish hanya menoleh sebentar ke arah suara lalu tetap fokus dengan lukisannya.
"Delishaaa!!" Kali ini suara Jesy lebih berat namun tak seheboh tadi
"Hmm,"
"Kebiasaan banget, gue datang malah di cuekin," ujar Jesy ketus namun sebenarnya Jesy tak pernah mempermasalahkan itu hanya saja rasanya seperti ada yang kurang jika tak mengomel seperti ini.
Elish masih tak menjawab namun tetap fokus pada lukisannya.
"El, gue haus"
"Ambil sendiri,"
"Tamu itu raja loh, El"
"Tapi Lo ganggu,"
Jesy yang mendengar itupun hanya menghela napasnya perlahan, bisa-bisanya ia memiliki teman seperti Elish.
Namun, Jesy paham akan kebiasaan sahabatnya itu jika sudah memegang alat lukis atau alat tulis pasti tak akan pernah suka di ganggu.

KAMU SEDANG MEMBACA
DELISHA
Novela JuvenilDelisha seorang gadis broken home yang ditinggal kekasihnya meninggal, baginya tak ada lagi hal spesial dihidupnya semuanya tampak menyedihkan. Ditambah kedatangan, seorang pria posesif, galak, berhati batu mengubah kehidupannya. Apakah yang akan di...