Sekarang ini mereka—Vira dan lainnya sedang berada di rooftop sekolah.Mereka hanya memandang langit biru.
"Vir..."panggil Vania,merasa namanya disebut ia langsung menoleh kearah orang yang memanggilnya dan hanya menaikkan satu alisnya.
"Ini sekolah punya lo,tapi kayaknya lo ga tau tentang sekolah ini."ucap Vania yang membuat Vira bingung.
"Iya deh vir,lo ga tau tentang kejadian dimana kita kelas 10."tambah Velin.
"Jelasin."
"Hah,waktu kita baru masuk kelas 10 semuanya emang baik-baik aja,tapi Yuna dia mulai ngebully anak yang berpenampilan cupu."
"Ya,awalnya si yang di bully anak cupu,tapi lama-lama kelamaan mereka juga bully anak yang kurang mampu."
"Yuna?."
"Iya,Yuna masa lo ga tau sih vir."ucap Vita.
"Anak yang kemaren nyari gara-gara masa gue?."
"Iya,Yuna sama antek-antek nya itu"
"Terus apa hubungannya?."tanya Vira yang masih belum paham.
"Ya ada dong."jawab Velin cepet.
"Dia,udah menghilangkan nyawa seseorang.Dan seseorang yang Yuna bunuh sampai sekarang belum tenang."
"Apa!!."
Mendengar penjelasan dari Velvita/Vita,Vira bangkit dari duduknya dengan wajahnya yang terkejut.
"Siapa yang dia bunuh?."tanya Vira dengan nada dingin nya.
"Dia seorang cupu,dia dulunya temen kita."ucap Vania.
"Tapi gue heran,kenapa lo ga ngerasain aura yang beda di sekolah lo sendiri?."tanya Velin.
"Gue juga ga tau,waktu pertama kali masuk kesini ga ada hal yang aneh."
"Terus,kenapa Yuna ga dipenjara?."tanya Vira yang menatap sahabatnya tajam.
"Soal itu kita kurang tau vir."
"Hah,apa ada kejadian aneh lainnya di sekolah gue ini."
"Ga ada kok."
"Setelah kejadian itu ga ada yang perlu di khawatirkan."
"Dan lo ga usah khawatir,kalo semisal nya ada yang aneh sama sekolah ini kita juga bakal tau."ucap Velun yang membuat vira bingung.
"Kita juga ikut ngawasin sekolah."
"Hooh bener tu,kita masang penyedap suara sama kamera kecil disemua ruangan yang ada di sekolah kecuali toilet,terus dikooridor."jelas Vania.
"Bener,pokok nya semua gedung sekolah ada kamera kecil dan penyedap suara yang ga bisa dilihat dengan mata telanjang."tambah Velun denga senyum nya.
"Siapa yang merancang?."tanya Vira.
"Si kembar."jawab Vania dan Vita kompak.
Vira pun mengalihkan perhatian nya ke arah si kembar,Velun dan Velin yang sedang memperlihatkan senyum manis nya.
"Kita buat itu juga ada tujuannya loh vir."ucap Velin.
"Apa tujuan lo?."
"Tujuan kita itu...Bentar kalo mau ngomongin masalah ini mending tar aja deh."
"Iya,tempatnya ga aman walaupun sepi,cuman ada kita."
"Ya udah,pulang kerumah gue aja,lo pada nginep aja dirumah."ucap Vira yang diangguki oleh lainnya.
"Tapi tar pinjem baju lo ya vir."ucap Vania sambil menunjukkan poppy eyes nya.
"Bukan sahabat gue."ucap Vita dengan nada jijik melihat muka Vania.
"Kita ga kenal sama dia."ucap si kembar.
"Ihhh kok lo pada kaya gitu sih?!."
"Bodo."ucap si kembar.
"Amat."dan disambung oleh Vita.
Vira yang melihat tingkah para sahabatnya itu cuman bisa geleng-geleng kepala.
"Ke kelas."
Akhirnya mereka memutuskan untuk ke kelas.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Semua para siswa/siswi berhamburan keluar kelas karna ini sudah waktu pulang kerumah."Kita langsung aja kerumah lo kan vir."tanya Vania yang diangguki oleh Vira.
Mereka pun berjalan keluar kelas,melewati koridor yang nampak mulai sepi.
Sesampainya di parkiran mereka langsung masuk kedalam mobil mereka masing-masing dan menancap kan gas di atas rata-rata.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sekarang V5 sudah sampai di mansion Christopher yang sangat megah nan indah.Saat mereka memarkirkan mobil mereka di bagasi mereka tidak menyadari sudah ada mobil lain,karna bagasinya itu besar.
Langsung saja mereka membuka pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu dan mereka masuk dengan berteriak.
"HALLO PARA PRINCESS PUL-ang."teriak mereka yang keras tiba-tiba merendah saat melihat ada 5 anak laki-laki yang masih memakai seragam yang sama seperti mereka dengan menatap mereka terkejut.
Seketika juga mereka,V5 langsung merubah raut mereka datar,mata tajam milik Vira pun menatap kedua abang Twins nya.
"Eh...!!kenapa teriak teriak sih!!???."teriak mommy nya vira yang turun dari tangga.
"Ah,,princess udah pulang."
"Hey mom."
Mereka berlima pun memeluk mommy Vira bergantian.
"Masuk lah ke kamar,ganti baju,mommy mau siap in makanan.Khaffa kamu juga,ajak sekalian teman-teman mu."
"Yes mom."
Akhirnya temenya si Twins dan sahabatnya Vira naik ke atas,ke kamar.
"Vir,belom ada seminggu lo nyamar tapi lo malah udah ketahuan ama temen nya bang Twins."ucap Vania.
"Iya vir,kalo udah kayak gini lo mau ngapain?."tanya Velin.
"Biarin aja mereka tau."jawab nya santai.
"Lo engga takut apa kalo abang kandung lo tau?."
"Buat apa gue takut sih?walaupun kita kembar dia ga bakalan tau kalo gue itu kembaran nya."
"Lah kok gitu?."
"Lensa mata gue warna apa?."
"Biru,kaya biru laut."
"Nah lo tau,sekarang coba liat mata gue,warna apa?."
"Eh lo pake lensa?."
"Iya,sejak gue di itali gue pake lensa."
"Kenapa?."
"Aduh Vania...ya biar ga ketahuan kalo Vira itu kembarannya si kudaniel."jawab Vita gemas dengan Vania yang sedari tadi tanya terus.
"Hehehe.,eh tapi emang nya bola mata nya kudaniel warna biru laut?."
"Au ah capek ama ni orang."
"Lo udah kenal ama si daniel berapa tahun sih!?."
"Yee kaga udah ngegas dong!."
"Heh!lo juga ngegas Njir.!!"
"Udah-udah sekarang kita ganti baju dulu."relai Vita karna dia pusing dengerin mereka bertengkar terus.
"Vir kita pinjem baju lo."
"Ok"
Akhirnya mereka pun berganti baju yang Vira pinjam kan kepada mereka.
"Eh kembar,katanya lo mau ngejelasin."
"Oh iya,tapi kita nunggu bodyguard gue kesini buat bawaiin kamera sama penyadap suaranya."
"Ok."
Sambil menunggu bodyguard si kembar datang mereka semua pada duduk di balkon kamar Vira,karna balkon nya itu gede.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Rose Demon's (Slow Update)
De TodoKisah seorang gadis cantik yang mempunyai masa lalu yang begitu menyakitkan,sampai dia menjadi orang yang sangat dingin,datar,cuek terhadap sekitar. Bagaimana tidak?hanya hal sepele saja membuatnya diusir dari keluarga nya sendiri. By:@siska_07💙