"Pagiku cerahku, matahari bersinar, kugendong tas abu-abuku di pundak." Ya, kira-kira seperti itulah nyanyian gadis bernama Chaca yang tertera di name tag seragamnya. Dengan riang ia melangkah menuju kelasnya diiringi lompatan-lompatan kecil sambil meneruskan nyanyiannya—
"—OYY, selamat pagi semua." Nyanyinya sambil menyodorkan botol tupperware miliknya kepada orang yang berjalan didepannya itu.
"EHHH OYY—apadah kaget ini aing," latah Era. Kemudian dia bingung? ini kenapa disodorin botolnya, mau amal tupperware? boleh lah lumayan 'kan. "Apa ini, buat gue botolnya?"
Yang ditanya menggelengkan kepalanya,"no no no, ini mic cepet terusin lagunya, kunantikan dirimu," terusnya menyanyikan lagu guruku tersayang.
Mau ga mau Era harus nurutin apa yang disuruh Chaca agar ia bisa cepat-cepat bebas melarikan diri dari jeratan kebodohan. hiii serem nanti ketularan.
"Di depan kelasmu, menantikan lo masuk cepet." Beruntungnya mereka tadi sudah berada di depan kelas Chaca, sehingga Era mendorongnya agar memasuki kelasnya dan cepat-cepat meninggalkan Chaca.
"Eh Ra, salah itu liriknya woii—" ucap Chaca yang masih sempat-sempatnya membenarkan lirik tadi.
Era sudah berada di kelasnya, duduk di tempat duduknya dan sibuk dengan pikirannya sendiri. Heran aja ga Ecan ga Chaca, kenapa semuanya membawa virus kebodohan. Tanpa disadari bel pun sudah berdering yang artinya pelajaran akan segera dimulai.
Tapi, kursi di sebelahnya masih kosong. Jaemin belum dateng.
Ia lalu menolehkan kepalanya ke arah bangku di pojokan, kosong. Meja Renjun dan Haechan ga berpenghuni. Kemana adiknya itu. Padahal tadi pagi kakak beradik kembar itu berangkat ke sekolah bareng. 'Awas aja ya lo kalo ketemu gue' batin Era.
Ga lama kemudian, gadis itu mengangkat tangannya untuk meminta izin pergi ke toilet. Ya cuma alibi doang, dia cuma bosen aja di kelas ga ada yang ngerusuh karena Ecan ga ada. Bangku disebelahnya pun kosong membuatnya merasa kesepian.
"Berdiri yang bener Lee Haechan!!!"
"Aduh iyaiya Pak, keseleo itu tadi kakinya nakal pengen duduk hehehehehhe." Ucapnya sambil memukuli kakinya bak memarahi anak kicik.
Era yang mendengar suara itu cepat-cepat mendekat ke arah lapangan. Disana ada barisan anak yang telat mungkin? pokoknya lagi dihukum gitu, termasuk Haechan, Renjun, Jaemin dan... Jisung???
Ga tega rasanya ia melihat Jisung dihukum kayak gitu, kalo Ecan sih dia tega-tega aja bodoamat. Kalian tau kan wajahnya yang imut-imut gemess, Era udah nganggep Jisung ini kayak squishy-nya jadi ga bisa lah we liat Jisung dijemur.
Ia sudah menatap Ecan dan membuat pose tangan dua jari ke matanya lalu ke mata Ecan. paham ga si:( gt deh pokoknya. Ecan memalingkan wajahnya dan bersembunyi di bahu Renjun yang sempit itu.
Akhirnya Era mutusin buat balik aja ke kelas ya soalnya dia udah keluyuran lama boss, waktu ia berbalik menuju kelasnya ga sengaja matanya bertatapan dengan Jaemin. Pria itu menyunggingkan senyum setipis mungkin tapi masih dilihat oleh netra gadis itu.
Yang ditatap udah gemeter aduh lah we apa-apan lo matanya bikin terbang terus senyumnya itu maksudnya apa hahhhh degdegan malih, seperti itu kira-kira isi hati Era.
~~
Istirahat udah tiba, Era dengan gerakan cepat berlari menuju warung Bi E'em niatnya ingin cepat-cepat membeli es teh, kenapa cepat? ya biar ga ngantri lah sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
my j -jaemin
Fanficlucu ya dulu kita ketemu gara-gara botol yakult, tapi sekarang bahkan aku gatau kamu dimana i miss u my j, i really do -era [on going] [nonbaku] 2020-onioninda