Dua laki laki cantik sedang berdengung sambil melihat beberapa sketsa baju yang berceceran di meja.
"Ahh yang ini Hyung, lihat sangat mewah tapi tidak terlalu norak" Hyukjae mengangkat satu sketsa yang menarik hatinya. Sketsa gaun pengantin dengan coretan sederhana namun terlihat anggun.
Jaejong mengerutkan kening dan mendengus
"tidak norak kepalamu, kau lihat bagian dadanya terlalu terbuka. Kau mau melihat klien kita terlihat seperti orang yang mau menjajakan tubuhnya di pesta sex?. Dan lihat belahan gaunnya sangat tinggi sampai paha. Demi tuhan ini gaun untuk pernikahan Hyukjae astagaa bukan gaun untuk pertunjukan strip tease" Jaejong mengambil sketsa dari tangan Hyukjae dan membuangnya ke sembarang arah."Ewhh Hyung kau terlalu pemilih apa salahnya sih sedikit terlihat feminim dengan gaun itu, lagian pernikahan kan sekali seumur hidup jadi sekali kali kelihatan tidak apa lah" Hyukjae menyanggah dengan wajah berapi api, dan dibalas dengan wajah siap berperang milik Jaejong tapi ia menahannya
"Masalahnya tubuh klien kita itu sedikit berlemak, kau mau melihat gumpalan lemak kemana mana?" Jaejong menatap malas ke arah Hyukjae
"Ahh terserahlah Hyung aku sudah capek memilah puluhan sketsa demi pernikahan klien kita. Sudah 20 sketsa yang ku ajukan pendapat padamu kau tolak semua. Kau cari lah sendiri" Hyukjae mengacak rambutnya frustasi, ia menyenderkan tubuhnya pada sandaran kursi sambil melepas kacamatanya.
Jaejong yang enak enak memilah sketsa pun langsung menatap Hyukjae dengan tatapan tajam, Hyukjae yang melihatnya hanya membalas "Apa? Kenapa kau melihatku dengan tatapanmu itu" Hyukjae menanggapi nya dengan malas sambil menguap.
Cukup! Jaejong sudah kehilangan kesabaran, ia merasa disepelekan oleh junior kurang ajarnya. Dengan cepat ia memegang penggaris kayu panjang di sampingnya lalu menggeplakkan pada kepala tanpa dosa Hyukjae.
"Ctakkk"
"Akhh sakit Hyungg astaga aishh" Hyukjae mengelus kepalanya yang berdenyut ngilu terkena geplakan penggaris kayu. Ternyata Jaejong kalau marah menyeramkan juga. Ia melotot pada Jaejong.
"Apa kau melotot padaku mau ku geplak lagi? Lagian manajer Kim sudah menugaskan kita untuk memilih yang terbaik kau malah memperlihatkan sketsa yang buruk padaku ya aku tolak lah" Omel Jaejong panjang lebar sedangkan Hyukjae hanya mendengus dan mulai memilah sketsa lagi
"Iya iya Hyung bawel ah, ayo kita cari lagi kalau begitu, aku mau cepat istirahat" Hyukjae mengobrak abrik sketsa di meja dengan kesal dan frustasi
"Kau pikir hanya kau yang mau istirahat? Aku juga bodoh makanya cepat selesaikan, yakk jangan di obrak abrik bocah dunguuu" Jaejong menggeplak tangan Hyukjae supaya tidak mengobrak abrik sketsa lagi.
Hyukjae harus lebih bersabar lagi, berharap saat ini ada malaikat baik yang membawanya pergi jauh dari si iblis Jaejong. Ia tidak mau merasakan siksaan batin lagi sudah cukup siksaan batin untuk hari ini bisa bisa ia jadi stress kalau berhadapan dengan Kim Jaejong terlalu lama.
Tak lama ponselnya berbunyi menampilkan nama Lee Donghae. Ia mengernyit kenapa dia menghubungi lagi, bukankah kemarin seharian dia pergi bersamaku atau masih kurang. Tanpa pikir panjang ia mengangkat nya. Langsung terdengar suara maskulin Donghae
"Hyuk, kau senggang hari ini?"
Hyukjae tanpa ragu menjawab untuk memanas manasi Jaejong
"Aku sangat senggang hari ini" mendengar itu Jaejong mendelik, senggang dari pantat kadal afrika lalu berpuluh puluh sketsa ini apaa Lee Hyukjaeeee. Hyukjae hanya melengos cantik"Baiklah temui aku di kedai kopi De Amore sekarang" Donghae kembali menyahut enteng
Hyukjae kaget setengah mati kenapa harus sekarang, Donghae benar benar memancing nyawanya
"Apa apaan kau, aku masih bekerja Donghae tak bisakah nanti waktu istirahat, bisa bisa aku di cincang sama si iblis Jaejong jika aku meninggalkannya memilah sketsa sendirian " Hyukjae sedikit berbisik berharap Jaejong tidak mendengarnya"Sttt jangan cerewet dan datanglah. Byee"
"Tut Tut" Hyukjae melihat ponselnya horror, dengan seenak jidatnya Donghae mematikan panggilan secara sepihak dasar sialann.
Oke tarik nafas ia harus melarikan diri dulu dari si Jaejong, urusan ngamuk si Jaejong biarlah urusan belakangan sekarang ia hanya perlu pamit dan kabur.
"Hyung aku pamit sebentar ada urusan mendadak" setelahnya Hyukjae langsung kabur secepat kilat dari hadapan Jaejong.
"Yakk Lee Hyukjae kembaliiii jangan makan gaji buta kau yakkk" Jaejong sudah berteriak garang kepada Hyukjae. Hyukjae yang mendengarnya di depan lift hanya bergidik ngeri membayangkan wajah menyeramkan Jaejong. Sudahlah sekarang ia hanya tinggal menemui si Donghae.
.
.
.Donghae sudah duduk manis di cafe De Amoire dengan penyamaran serba hitamnya. Ia menyesap Americano sambil melihat pintu cafe berharap ada yang datang sampai matanya melihat siluet orang terkasihnya memasuki cafe dan langsung duduk di depannya
"Brakk..hahh.. hahh.. astagaa aku sangat hauss" Hyukjae melirik cangkir Americano Donghae dan langsung menyambar dan meminumnya.
"glup glup glupp byurrrr yakk apa ini pahitt brr brr" Hyukjae menyemburkan Americano pada Donghae setelah itu ia mengelap lidahnya dengan tisu. Donghae hanya menghela nafas, untung dia sangat sabar. Dia membersihkan wajahnya dari semburan Hyukjae.
"Jadi apa yang ingin kau bicarakan? Aku tak ada waktu lama sebelum si Jaejong mengobrak abrik ruanganku" Hyukjae berkata sambil menetralkan nafasnya yang memburu.
Donghae mendekat "Jadi bulan depan aku ada konser super show, ini konser spesial yang aku nantikan jadi aku mengundangmu untuk datang" Donghae menatap lekat mata Hyukjae sambil memberikan tiket konser VVIP.
Hyukjae heran "kenapa cepat sekali kau memberikannya besok besok kan bisa, demi tuhan Donghae acaranya masih bulan depan, dan apa yang spesial dari konser kali ini heum?"
Donghae tersenyum jenaka "Di konser ini aku akan membawakan lagu yang sudah aku rancang, aku sudah memikirkannya dari lama dan aku yakin pada konser ini akan ada sesuatu, kau harus datang ajak sepupumu"
"Tentu Donghae kau tidak usah khawatir tentang itu semua aku pasti akan hadir dan memberikan semangat untuk lagu yang kau bawakan" Hyukjae tersenyum hangat dan menggenggam tangan Donghae erat
"Ohh aku lupa setelah ini aku akan di sibukkan dengan persiapan konser jadi kita akan jarang ketemu, tapi aku akan menghubungi mu lewat ponsel. Setelah konser kita akan memiliki banyak waktu senggang. Jaga dirimu baik baik aku mencintaimu"
Dengan begitu Donghae mendekatkan wajahnya pada Hyukjae sampai bibir mereka bertemu. Ciuman mereka tidak menuntut sama sekali hanya ciuman lembut penuh kasih sayang. Mereka saling melumat bibir atas dan bawah. Donghae menyesap pelan bibir Hyukjae dengan lembut dan memiringkan wajahnya untuk menyamankan posisi. Sampai Hyukjae menepuk pelan dadanya karena kehabisan nafas.
"Hahh...hhh.. dasar kau, Wajahmu bau kopi hhh" Donghae hampir tertawa namun ia tahan dan hanya tersenyum sampai deretan giginya terlihat jelas. Kalau dipikir pikir ini adalah ciuman pertama mereka berdua.
"Ini juga karena semburanmu tadi makanya bau kopi, yasudah Hyukkie kau segera kembali ke kantor, aku akan kembali ke agensi. Aku akan menghubungi mu nanti" Setelah itu Hyukjae menyunggingkan senyum dan mereka keluar dari dalam cafe bersama sama dengan bergandengan tangan. Mereka terpaksa berpisah di ujung persimpangan jalan karena arah yang berbeda.
TBC
Akhirnya selesai lagii. Sehari ada 2 chapter yang udah aku publish lumayan lahh biar cepet selesai juga
Hai haii jangan lupa nantikan kisah cinta mereka guyss tinggal beberapa chapter aja nih
Soalnya ini cerita fluff yah ga terlalu banyak konflik karena aku juga tahan napas kalo ngetik konflik hkss
Oke sampai disini Jan lupa komen, vote, and follow
KAMU SEDANG MEMBACA
Shocking Destiny [ End ]✔️
FanfictionSeorang pemuda manis bernama Lee Hyukjae dan sepupunya Kim Ryeowook mengidolakan sebuah boyband yang sangat terkenal. Tanpa di duga pertemuan memalukan Hyukjae yang tak sengaja, membawa mereka kepada takdir yang ternyata sudah di gariskan oleh Tuhan...